抖阴社区

Ch.25

913 137 12
                                        

Jeongin melangkah pelan menyusuri pasir pantai yang terasa halus di permukaan kakinya. Udara malam di tambah angin yang berhembus membuat pria manis itu sesekali mengusapkan kedua telapak tangan untuk sekedar mendatangkan kehangatan.

Sebuah syal rajutan hadiah dari sang bunda yang sengaja dia bawa untuk berjaga-jaga melingkar apik di leher jenjangnya.

Jeongin sedang mencari Hyunjin. Malam ini sebenarnya ada agenda barbeque bersama. Namun dia belum mendapati Hyunjin kembali ke kamar sejak sore tadi. Jadi Jeongin memutuskan untuk mencari kakaknya itu di sekitaran pantai.

Beberapa teman dan kakak kelas sudah Jeongin tanyakan, namun tidak menghasilkan info apapun. Sampai pada akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya pada Joy.

Jeongin paham betul wanita itu masih marah padanya perihal 'paket misterius' yang katanya berasal dari dirinya sendiri. Namun beruntung Joy masih mau menjawab pertanyaannya meski dengan di iringi tatapan penuh curiga.

Dan disinilah Jeongin sekarang, menyusuri hamparan pasir pantai dengan kondisi dingin yang gila-gilaan. Bodohnya dia tidak terpikir untuk sekedar mengambil jaket atau sweater demi memberikan sedikit kehangatan di tubuh kecilnya karena saat ini Jeongin hanya mengenakan sebuah training panjang dan kaus pendek tipis.

Matanya berbinar terang di antara kegelapan saat dia melihat punggung sosok tinggi yang tengah menghadap ke laut lepas. Jeongin yakin itu Hyunjin karena coat panjang berwarna cream yang pria itu kenakan persis seperti outfit yang Hyunjin kenakan saat hendak berangkat.

Perlahan Jeongin mendekat kearah Hyunjin, lalu maju tepat ke hadapan si pria tinggi.

"Kak Hyunjin!" Jeongin tersenyum tipis.

Hyunjin agak tersentak saat mendapati Jeongin secara tiba-tiba sudah ada di depannya. Mungkin dia terlalu serius melamun hingga tidak menyadari keadaan sekitar.

Kaki jenjangnya hampir saja melangkah untuk berbalik, namun Jeongin lebih cepat menggenggam jemarinya, berharap pada pria itu untuk tetap tinggal.

"Apa?" Tanya Hyunjin datar.

"Kenapa kak Hyunjin gak ke hotel? Disana ada acara. Lagian disini dingin kak, nanti kakak sakit." Jeongin melepaskan genggamannya.

Perlahan Jeongin mendekat ke arah Hyunjin dan kemudian memasangkan syal yang sedari tadi melingkar di lehernya. Meski harus agak berjinjit untuk memasangkan benda hangat tersebut, Jeongin tetap senang karena syal itu terlihat sangat cocok jika Hyunjin yang memakainya.

Ya, semua akan terlihat berkelas jika itu melekat di tubuh Hyunjin. Setidaknya begitulah menurut pemikiran Jeongin.

"Gak usah bicara begitu kalau kamu sendiri juga ngelakuin hal yang sama."

"Ini karena aku nyariin kakak." Gumam Jeongin. Sesekali dia akan mengusap lengannya karena angin pantai yang semakin menusuk.

"Sok kuat."

"A-aku gak sok kuat."

"Berisik."

"Aku gak berisik."

"Diam, Jeongin."

"G-gak mau!"

"Diam atau akuㅡ"

"Atau apa kak?"

"Atau akuㅡ" lama, Hyunjin terdiam cukup lama untuk sekedar menimbang kalimat apa yang seharusnya dia ucapkan. Sejujurnya Hyunjin bahkan tidak tau harus berkata apa karena mendadak otaknya seperti membeku.

"Kakak masih marah sama aku?" tanya Jeongin. Badannya berbalik, menatap ke arah hamparan luas lautan yang berwarna hitam karena malam. Untungnya sinar bulan cukup memberi penerangan malam itu.

QUERENCIA ? HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang