抖阴社区

                                        

Lucy menghembuskan nafasnya kasar sebelum bercerita. Sepertinya gadis utu bingung ingin bercerita dari mana. Karena dia juga belum sangat yakin bahwa info yang ia dapatkan tadi 100% benar. Hingga pada akhirnya Lucy menceritakan dari dirinya yang menemukan foto dirinya dan Liana.

Lalu menemukan kejanggalan, mencari informasi dari anak buahnya, mendapatkan info bahwa dirinya dan Liana sama-sama hilang ingatan, dan pergi ke berbagai rumah sakit untuk mencari Liana. Tidak lupa Lucy membongkar identitas aslinya sebagai Lucy. Tentu saja Dion sangat terkejut.

Ingin rasanya pria itu berteriak keras, namun dia ingat tempat. Dan lagi wanita yang berada di depannya itu sudah menatapnya tajam saat dirinya hampir berteriak. Dengan penuh rasa penasaran Dion menanyakan perkembangan dari masalah Lucy sekarang.

Lucy menjawab bahwa dia masih mencari rumah yang ditinggali oleh Liana. Dion hanya mengangguk paham. Tidak lama kemudian pesanan Lucy dan Dion tiba. Yang awalnya Lucy akan makan siang sendiri, tetapi dengan datangnya Dion. Mereka malah makan siang berdua, dan terkesan seperti berkencan.

"Dion, gw peringati sekali lagi. Jangan sampai orang lain tahu masalah ini. Sampai ada yang tahu, siap-siap terima hukuman dari gw! " Lucy kembali memperingati dan mewanti-wanti Dion supaya tutup mulut.

Dion yang diperingati mengangguk patuh. "Iya Li---eh maksud gw Lucy. "

"Selama Liana belum ketemu, lo panggil gw Liana jangan Lucy. " Lagi-lagi Dion hanya mengangguk patuh.

Tidak lama kemudian, Lucy berdiri dan ingin pergi. Dion yang penasaran menahan tangan Lucy untuk bertanya kemana dirinya akan pergi. Lucy menjawab bawa dirinya akan pergi ke tempat kerja Liana. Tempat kerja Liana? Ya! Awalnya Lucy ingin bertemu langsung dengan Liana di rumahnya.

Tapi dia berpikir lagi, Lucy ingin tahu lebih dalam tentang Liana lagi. Maka dari itu ia meminta anak buahnya untuk mencari tahu kegiatan Liana lebih dalam lagi. Namun Lucy tetap menyebutkan nama Lucy Angelina pada anak buahnya, agar mereka tidak bingung.

Dan akhirnya gadis itu mendapatkan info bahwa Liana sedang kerja part time di sebuah restoran. Bahkan dia juga mengetahui tempat Liana bersekolah hingga masalah pribadinya. Oleh karena itu, Lucy memilih untuk memantau Liana melalui salah satu anak buah kepercayaannya.

"Gw pergi dulu! " Baru beberapa langkah Lucy meninggalkan tempat duduk, tiba-tiba gadis itu membalikkan badannya.

"Jangan lupa bayarin makanan dan minuman gw, thanks bro! " Setelah mengatakan itu Lucy langsung pergi dengan berlari. Dion hanya mendengus kecil dan tersenyum tipis.

Belum lama Lucy pergi dari tempatnya, tiba-tiba seorang wanita yang 2 tahun lebih tua dari Dion datang menghampiri Dion. Dion yang menyadari kehadiran wanita tersebut langsung tersentak kaget. Berbanding terbalik dengan si wanita, wanita itu malah melemparkan senyuman aneh.

"Kak Vivian ngapain di sini? " tanya Dion.

Bukannya menjawab, Vivian malah mendudukan bokongnya di kursi bekas Lucy duduk. Tidak hanya, senyuman aneh yang ia lemparkan tadi masih menempel lekat di wajahnya. Hal itu membuat Dion bingung dan merasa sedikit takut. Takut kalau orang yang di depannya sedang sedikit tidak waras.

"Eee Kak Vivian gak dengar pembicaraan gw sama Liana tadi kan? " tanya Dion memastikan.

"Emangnya kenapa kalo gw denger pembicaraan kalian berdua? " tanya Vivian balik.

"Kakak seriusan denger pembicaraan kita tadi?! " kaget Dion.

"Hahahah tenang aja gw gak beneran denger ucapan kalian, emang kalian ngomongin apaan sih? Kayaknya takut banget kalau gw denger! " tanya Vivian.

"Bukan apa-apa kok, gak penting juga hehehe. " bohong Dion.

"Aaaa gw tahu, lo berdua pacaran kan?! Ngaku lo! " desak Vivian.

"Enak aja, gw gak pacaran. Asal banget kalo ngomong! " protes Dion.

"Lah terus apaan dong? "

"Au dah. " ketus Dion.

"Ngaku aja sih Ion, lagian kalo beneran juga gw restuin kok. " goda Vivian.

"Serius?! "

"Haaa ngaku lo! Jadi lo beneran pacaran sama adik gw?! " teriak Vivian. Hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian seisi restoran. Vivian yang menyadari itu langsung meminta maaf.

"Lo sih kak! " keluh Dion.

"Ya maaf, by the way lo beneran pacaran sama Liana? " tanya Vivian lagi.

"Belum. "

"Belum? Owhhh gw ngerti, lo suka sama adik gw tapi lo belum nyatain perasaan lo kan? " Sungguh Dion sangat malu untuk menjawab pertanyaan Vivian. Semakin dia menjawab, semakin gencar Vivian untuk mencari tahu lebih dalam.

"Gak tau ah! " ketus Dion.

"Cieee, buruan tembak gih. Disamber orang baru nangis darah lo! " goda Vivian.

"Ck, udahlah kakak pergi aja! Jangan ganggu gw! " usir Dion.

"Oke oke gw pergi, bye Dionnn! " Vivian langsung pergi meninggalkan Dion sendiri. Di saat itu juga Dion mengacak-acak rambutnya seperti orang yang sedang frustasi.

Kalau kalian bertanya bertanya bagaimana Vivian bisa berada di restoran tersebut? Vivian sudah datang 1 jam lebih dulu dari pada Lucy dan Dion. Dia saat itu sedang makan siang bersama teman-temannya. Ketika ingin pulang, tanpa sengaja dia melihat Lucy dan Dion yang sedang duduk bersama.

Melihat kedua orang itu sedang berbicara serius, Vivian mendekat sedikit karena penasaran. Namun tetap saja obrolan mereka tidak terdengar. Saat Lucy pergi meninggalkan restoran, barulah Vivian datang menghampiri Dion.





Segini dulu ya.
Jangan lupa vote dan komen.
See you next time.

Bersambung....

Not TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang