Hinata menoleh dan bertemu tatap dengan Sasuke. Napas gadis itu nampak terengah-engah.
"Sasuke"
Lirihan pelan Hinata membuat Sasuke tersenyum tipis, dia terus mengusap kepala Hinata guna menenangkan gadis itu.
"Aku takut"
Mata Hinata mulai berkaca-kaca, tubuhnya sedikit gemetar. Peluh membasahi dahi dan pelipisnya.
"Aku bermimpi, mereka--"
"Shhh jangan dilanjutkan. Aku disini, tidak usah takut.."
Sasuke kemudian ikut membaringkan tubuhnya diatas ranjang samping Hinata dan menarik gadis itu kedalam pelukan nya. Lelaki itu memberikan usapan lembut penuh kasih sayang guna menenangkan Hinata.
"Aku disini, tidurlah kembali"
Sasuke berbisik lembut, ditambah pelukan dan usapan lelaki itu membuat Hinata menjadi lebih tenang.
Gadis itu tidak lagi terisak, dia hanya menenggelamkan wajahnya didada bidang Sasuke dan semakin melesak masuk kedalam pelukan hangat Sasuke guna mencari kenyamanan.
"Jangan pergi"
Bisikan lirih Hinata mengundang senyum diwajah Sasuke. Lelaki itu terus mengusap punggung dan bagian belakang kepala Hinata.
"Tidak, tidurlah"
Keberadaan Sasuke membuat Hinata menjadi lebih tenang. Gadis itu menutup matanya membiarkan alam mimpi menariknya.
Meninggalkan Sasuke yang masih membuka mata menatap lurus ke arah depan. Benar apa yang ia takutkan, kejadian itu menimbulkan trauma bagi Hinata.
•Limerence•
Saat pagi menjelang, Hinata tidak mendapati Sasuke di sisinya. Lelaki itu menghilang membuat Hinata langsung bangkit turun dari ranjang, mencari keberadaan Sasuke. Dia masih takut ditinggalkan sendiri.
Hinata melangkah keluar kamar menuju dapur ketika mendengar suara bising dari dapur.
Helaan nafas lega keluar melihat Sasuke tengah berkutat dengan alat-alat dapur. Dia tidak ditinggalkan sendiri.
Dengan sedikit lesu Hinata melangkah menghampiri Sasuke. Lelaki itu berbalik kala merasakan kehadiran seseorang.
Tersenyum melihat Hinata berdiri dihadapan nya. Tanpa ragu Sasuke membawa gadis itu kedalam pelukan hangatnya.
"Tidur nyenyak hm ?"
Hinata mengangguk pelan dan membalas pelukan Sasuke, menyandarkan kepalanya pada dada bidang lelaki itu.
"Aku pikir kau pergi"
Bisikan Hinata mengundang senyum Sasuke. Lelaki itu mengusap punggung Hinata menenangkan sang gadis.
"Tidak, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kau bisa memegang omonganku"
Bahkan seumur hidup Sasuke tak akan meninggalkan Hinata. Walau gadis itu yang meminta sendiri pun Sasuke akan tetap berada disisi Hinata. Gadis itu adalah miliknya dan sampai kapanpun akan selalu begitu.
"Aku tengah memasak sarapan untuk kita, duduk lah di meja makan"
Jika biasanya Hinata yang memasak maka kali ini Sasuke lah yang memasak untuk gadisnya.
Jangan meragukan kemampuan memasak Sasuke, dia bisa dikatakan sangat lihai perihal memasak.
"Hm"
Membalasnya dengan deheman, Hinata kemudian melangkah menuju meja makan dan duduk disana sembari memilih memperhatikan Sasuke yang mulai kembali sibuk dengan aktivitas memasaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence ?
Romance[ ???????? ] Semua orang tahu, bahwa hanya Hinata yang bisa menghentikan Uchiha Sasuke. Tak ada yang lebih menakutkan menjadi seorang kekasih dari ketua gangster terbesar di kotanya. Hinata dituntun mencegah hal yang tak diinginkan terjadi...
[13] Happy
Mulai dari awal