“entar kalau Decan berangkat diantar, lah lo tadi pagi berangkat sama siapa Lang ? perasaan tadi pagi lo boncengin cewek” ucap Leon meletakan telunjuknya seolah – olah berpikir.
“gue kesiangan bangun makanya gak jemput dia” jawab Langit seadanya karena faktanya memang begitu tadi saja datangnya terlambat.
“lo boncengin siapa ?, jangan bilang lo boncengin selingkuhan lo ya” tuduh Raka pada Langit dengan mata memicing penuh intimidasi.
“gue tonjok lo ya Rak, mana ada gue selingku. Gue gak boncengin cewek Leon boong ke lo” ucap Langit santai namun tetap terdengar sewot.
“ngomong lo” ucap Langit menatap tajam kearah Leon dengan cepat Leon yang paham memberi klarifikasi.
“iya gue boong liat Langit datang aja kagak gue” ucap Leon cepat dengan gugup.
“awas aja kalau lo berani selingkuhin adek gue abis lo ditangan gue” ucap Raka menatap Langit.
“Boro – boro mau selingkuh Alana cantiknya gak ngotak, malah gue mikir caranya biar dia gak diembat cowok lain” ucap Langit memikirkan nya saja mampu membuat Langit tersenyum dan tak tau bagaimana jika benar sampai Alana dimilikin cowok lain mungkin Langit akan membunuh cowok itu saat itu juga.
“njir sekarang bucinnya makin akut aja ni orang, ngeri gue mana senyum – senyum sendiri lagi” ucap Leon bergindik ngeri melihat Langit yang sekarang.
“makanya cari pacar dong” ucap Sean mengerlingkan matanya pada Leon.
“jijik nyet gue liat lo kayak gitu, gimana kalau gue deketin Alya aja kan cakep tu” ucap Leon terkekeh menjahili Sean sangat lah membahagiahkan terbukti sekarang cowok itu sudah terlihat marah.
“udah bosan hidup lo?” tanya Sean pada Leon sedangkan yang lain terbahak melihat tingkah mereka.
Sampai akhirnya mereka mengakhiri keributan mereka lalu makan – makanan yang sudah dipesan tadi.
“kenapa lo Rak?” tanya Naufal saat Raka yang diam saja tanpa menyentu makanannya mana Raka juga menumpakan minuman sangat jelas Raka terlihat sedang melamun.
“perasaan gue gak enak, kayak sesuatu yang buruk bakalan terjadi de. Tapi apa?” tanya Raka teman – temannya.
“perasaan lo aja” ucap Zio lalu Kembali memakan makanannya.
“gue juga kayak ada sesuatu yang mengganjal dihati gue gitu” ucap Gilang mengutarakan apa yang ia rasakan awalnya ia pikir hanya perasaan biasa aja karena Raka juga merasakaan makannya ia mengutarakan.
“bentar gue telpon nyokap bokap dulu buat mastiin kalau mereka baik – baik aja” ucap Raka lalu menjauh dari ke enam sahabatnya disusul Gilang juga menelpon orang tuanya tanpa menjauh dari sahabatnya.
Raka Kembali tapi dengan perasan yang sama meskipun orang tuanya mengatakan jika mereka baik – baik saja, mama dan papanya sedang berada dikantor dan mereka baik – baik saja.
“gimana?” tanya Langit pada Raka yang sudah duduk lagi.
“mereka baik – baik aja, tapi perasaan gue tetap gak enak” ucap Raka lalu menelpon Alana siapa tau Alana lagi sakit atau apa.
“nelpon siapa?” tanya Gilang pada Raka lalu Raka menunjukan layar ponselnya dan tertera nama dipanggilan kesayang dengan emotikon love berwarna merah, Gilang tau kalau itu adalah nama nomer Alana karena cuman Alana yang diberinama seperti itu oleh Raka.
Setelah berkali – kali menelpon dan akhirnya diangkat juga tetapi yang mengangkatnya adalah Erin bukan Alana dan Erin mengatakan jika Alana pergi ketoilet sudah hampir 20 menitan belum kunjung Kembali juga kedalam kelas.
Kediri, 22 Mei 2021
Thalia Rossalinda
LANGIT
Jangan lupa vote + komen
20 vote + 10 komen buat next.
Bantuin aku promosiin cerita ni ya caranya kalian bisa share cerita ini keteman2 kalian atau kalian bisa post di tiktok atau ig atau sosmed kalian
Jangan lupa jg follow ig :
1. wattpad_thalia
2.thalia_rossalindaKalau ada bagian dari part ini yg kalian suka boleh di post di sosmed kalian nanti tag aja 2 akun diatas nanti direpost.
Selamat malam minggu
Selamat ulang tahun
Mengingatkan lagi aku next kalau udah 20 vote + 10 komen, kalau malam ini tembus malam ini juga up part selanjutnya.

47. Perasaan
Mulai dari awal