Happy Reading 💜💜💜
-
-
-
Kami benar-benar sampai di Macau. Seperti yang Kak Yoongi bilang, hanya ada aku dan Kak Yoongi, tidak ada Ji-eun. Kami tidak menginap di Hotel, Kak Yoongi membawaku ke sebuah bungalow besar, dengan fasilitas lengkap juga mewah, beserta taman dan halaman yang luas. Aku sempat berfikir dari mana Kak Yoongi mendapat uang banyak untuk menyewa tempat ini? Bukankah ini terlalu berlebihan?
Aku benar-benar di buat takjub saat pertama kali aku menginjakan kaki di tempat ini. Aku yakin Kak Yoongi menghabiskan banyak uang untuk ini. Tapi untuk apa? Untuk membuatku terkesan? Dari pada terkesan, aku justru lebih khawatir jika uang kami habis. Realistis saja, harga sewa unit kamar kami di Seoul saja aku yakin tidak ada apa-apanya dengan harga sewa bungalau ini.
Sejak tadi aku hanya mengikuti langkah kaki Kak Yoongi hingga kami sampai di kamar yang akan menjadi tempat istirahat kami selama dua hari kedepan. Aku meletakan koperku lantas duduk di tepi ranjang memperhatikan Kak Yoongi yang tengah sibuk mengeluarkan isi kopernya.
"Kak Yoongi?'
"Hmmm?"
"Kau tidak salah pilih tempat kan?" aku memberanikan diri bertanya meski sedikit ragu.
"Kalau salah tempat, kita tidak akan bisa masuk kesini," timpalnya santai.
"Tapi ini terlalu berlebihan Kak, dari pada menyewa tempat ini yang harganya pasti mahal, lebih baik kau..."
"Aku tidak perlu membayar untuk datang kesini."
Kak Yoongi menyela kalimatku, dan aku mengerutkan dahi bingung tidak mengerti.
"Tapi kenapa?"
"Sudahlah cepat rapihkan pakaianmu, kau juga akan tau jawabannya nanti malam saat kita makan malam dengan orangtuaku."
Astagaaaa, aku sampai lupa jika orang tua Kak Yoongi memang tinggal di Macau. Apa mungkin ini salah satu alasan Kak Yoongi mengajakku kemari? Perlu di ingat lagi, pernikahan kami bahkan tidak di hadiri kedua orangtua Kak Yoongi. Aku bahkan tidak pernah tau wajah dan perawakan nya seperti apa, tapi anehnya kedua orangtua ku merestui kami begitu saja. Jika di pikir-pikir, bukankah aku menantu yang kurang sopan karena baru sempat menemui mertuanya?
Aku hanya mengangguk menuruti perintah Kak Yoongi. Bertanya lebih jauh pun aku yakin aku tidak akan mendapat jawabannya.
***
Lagi-lagi aku dibuat terkejut dan tertegun. Kak Yoongi membawaku ke sebuah restaurant mewah, Kak Yoongi bilang jika kami akan makan malam bersama orang tuanya disini. Aku dan Kak Yoongi sudah duduk di meja yang sepertinya sudah di booking sebelumnya. Aku rasa orang tua Kak Yoongi terlambat karna sudah hampir 15 menit kami menunggu tapi mereka belum kunjung datang.
"Kak? Apa orang tuamu benar-benar akan datang?"
"Tunggu saja, jika dalam waktu tiga puluh menit mereka tidak datang, kita makan duluan saja," ujarnya.
Aku hanya mengangguk lantas melirik jam, namun tiba-tiba Kak Yoongi berdiri dan aku refleks turut bangkit dari duduku. Mata ku menangkap dua persensi orang yang ku yakini sepasang suami istri, dengan setelan yang mewah dan glamor. Apa mereka benar-benar orangtua Kak Yonggi?
"Kau benar-benar membawa istrimu kali ini nak," ujar suara bariton yang kini ada di hadapanku bersama wanita cantik dengan gaun elegannya. Jika yang berbicara barusan Ayah Kak Yoongi, sudah pasti wanita di sampingnya ini Ibunya, kan? Tunggu, tapi kenapa aku tidak asing melihat wajah Ibunya Kak Yoongi?

KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER FLOWERS || MYG
FanfictionON GOING Yoongi hadir di kehidupan Ara, disaat gadis bermarga Cho itu kehilangan hasrat untuk memiliki pasangan hidup. Yoongi hadir bagai air yang menyirami hati Ara yang sudah lama kering. "Kau benar, aku bukanlah Han Yoongi yang selama ini kau ke...