"Eh gue udah dijalan ini, emang supir lo kemana? Tadi bukannya udah ditunggu?"
Dara meringis tak nyaman "Aku tadi salah, Aku kira Pak Kadir nelfon Aku karna udah didepan ternyata mau bilang kalau mobilnya mogok"
Dara tersenyum tipis puas dengan alibi yang dibuatnya.
"Yaudah gue balik ke sekolah,tunggu 5 menit gue sampai"
Dara mengangguk antusias "iyaa, gue ada di halte sekolah"
"ok gue tutup yah"
Sambungan terputus, Ia menghembuskan nafas lega. Tapi matanya menangkap kehadiran seseorang yang membuat matanya melebar dengan jantung yang berdetak cepat.
Saga?!!!
Cowok yang sedang menatapnya dari sebrang jalan itu Saga.
Bagaimana ini??
Kabur? Kemana??
Hah kemana pun asal tidak bersama Saga, Dara beranjak dari duduknya berjalan cepat di trotoar jalan yang mana arahnya berbeda dengan Saga berada.
Ia menoleh ke belakang, cowok itu mengejarnya!
Kini langkahnya berubah menjadi lari, ia tidak mempedulikan Saga yang berteriak memanggil namanya.
Ia melihat kejalan raya berharap ada angkutan umum yang bisa membuatnya terbebas dari Saga.
Tidak ada
Bagaimana ini?
Kembali ia menoleh kebelakang ia melebarkan matanya saat mobil Saga melaju kearahnya.
Ia pun menghentikan larinya, itu akan berjalan percuma. Sekuat apapun ia berlari, ia akan tetap terkejar oleh mobil Saga.
Ia berbalik menunggu pemilik mobil hitam didepannya keluar, biarkan ia menolaknya dengan tegas.
"Kenapa lari?! Ngehindarin gue?! Iya?!"
"Jawab?!"
Mata Dara terpejam takut saat merasakan dorongan kuat di bahunya yang untungnya tidak sampai membuatnya jatuh.
Ia membuka matanya mendapati wajah Saga yang memerah karena emosi.
"Iya aku emang ngehindarin kamu kenapa? Nggak suka?" percayalah walaupun ia mengatakan itu dengan tegas kedua tangannya bergetar di kedua sisi tubuhnya.
Kini Saga yang memejamkan matanya, lalu ditatapnya Dara dengan ekspresi lebih bersahabat, meskipun itu ekspresi datar setidaknya itu lebih baik dari pada ekspresi marah cowok itu. Sangat menyeramkan.
"kita bicarain didalam" ucap Saga menarik lengan Dara.
Dara menggeleng dan menahan Tangannya "Aku nggak mau"
"Lo kenapa?PMS?" tanya Saga dengan nada kesal dibalik wajah datarnya.
Apa ia jawab saja ia PMS, dengan begitu Saga tidak akan mengajaknya kehotel kan, lagi-lagi mengingat itu membuatnya bergidik.
"iya" jawabnya.
Saga mengangguk beberapa kali "oh"
Jawaban andalan cowok itu.
"masuk"
"aku mau pulang sendiri"
"lo ikut gue"
"nggak mau, aku nggak mau ke hotel"
"enggak ke hotel"
"bener?"
Saga berdecih "cepet masuk ke mobil"
"enggak aku pulang sama Sisil"
"Masuk Dara!"
Dara tetap keukeuh menggeleng
"aku bareng Sisil" ucapnya menunjukkan chat Sisil yang sedang menanyakan keberadaanya.
Saga membacanya dan menatap wajah Dara yang menahan senyum, senang karena bisa bebas dari Saga.
Matanya melebar saat hp ditangannya berpindah ke ketangan Saga, cowok itu mengetik sesuatu dengan cepat.
"eh kamu mau ngapain?" paniknya mencoba merebut kembali hpnya ditangan Saga.
Dapat
Mulutnya terbuka shook menatap room chat nya dengan sisil.
Sisillll❤
Lo dimana Dar, gue udah di halteDara pulang bareng gue
Saga?
Oke deh
Dara menatap Saga kesal sedang cowok tanpa merasa bersalah berjalan memasuki mobilnyaDara mengecek room chatnya dengan supir nya dan mendapati chat jika mobilnya benar-benar mogok. Karma berhobong.
Ia minta jemput mamanya saja
My Mom
MaCentang satu, Dara ingin teriak rasanya. Ah masih ada harapan Papa Dara.
My Papii
PaaCentang dua abu-abu, Dara tersenyum senang.
Ia langsung menekan ikon telpon di pojok atas dan berdering.
Menunggu
Belum dijawab, mungkin sebentar lagi.
Hingga percobaan kelima masih tidak dijawab juga. Dara menghembuskan nafas lesu diliriknya Saga yang menatapnya dengan bersandar di kursinya.
Terpaksa ia ikut dengan cowok itu.
Ia masuk ke kursi penumpang, mobilpun melaju yang entah akan kemana.
Setidaknya Saga tidak akan membawanya ke hotel kan? Mm bagaimana jika Saga tetap membawanya ke hotel untuk mengecek Ia benar-benar haid atau tidak?.
Dara memukul kepalanya pelan, otaknya benar-benar berkerja keras untuk berpikir, walaupun kebanyakan ia merasa itu sedikit tidak masuk akal.
"kita mau kemana?"Saga menoleh sebentar "Ke Apart"
Apart?
Tempat kedua setelah hotel yang menurutnya mempunyai kemungkinan untuk melakukan ehem.
Gila.
Dara benar-benar lelah "mau ngapain? Inget aku lagi haid ya Ga"
"berisik"
Dara mencebik menyadarkan punggungnya "aku mau pulang"
"nanti"
"aku maunya sekarang, badan aku capek banget"
Tentu saja tubuhnya lelah ia baru saja sembuh sudah ia ajak lari marathon.
"nanti"
"aku ma--"
Ucapan Dara terhenti karena Saga menghentikan mobilnya, ia menoleh kearah Saga.
"kenapa berhmp"
Untuk kedua kalinya bibir mereka bertemu, tidak seperti tadi kali ini hanya kecupan. Saga kembali memundurkan tubuhnya.
"diem"
Dara benar-benar diam sepanjang jalan, begitupun dengan Saga.
Menjadikan mobil yang mereka tumpangi sangat hening tanpa percakapan ataupun musik sekalipun.***
Aku up lagi kalau vote nya udah sampek 100 (kebanyakan nggak sih, soalnya yang tadi aku up udah 50, mungkin besok ini bisa 100 vote)
Meskipun besok nggak sampek votenya tetep aku usaha in update
Menurut kalian itu kebanyakan nggak?
See youuuu guisss

KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd To Antagonis
FantasyBagaimana jika gadis cupu tapi tidak polos yang sangat menyukai novel bertransmigrasi ketubuh Dara antagonis sekaligus selingkuhan male lead di novel My Luna. Akan direvisi sebagian besar
tujuh
Mulai dari awal