抖阴社区

03

17 3 3
                                        

Laka gusar. Di perjalanan menuju pulang. Dia tidak bisa konsentrasi penuh pada jalanan. Hari sialan! Fuck! Damn it! Tak hentinya cowok itu mengumpat. Dia benar-benar sedang sial. Ponsel nya hilang. Beneran hilang!

Tadi, Laka tertidur pulas sampai tidak menyadari ada orang lain yang datang ke ruang musik. Bencana nya, orang itu mengambil ponsel Laka yang saat itu ada di saku seragamnya. Bodoh. Laka merasa dirinya benar-benar bodoh. Bagaimana mungkin dia tidak terbangun saat orang itu masuk? Bagaimana mungkin dia tertidur selelap itu saat orang lain merogoh saku seragamnya? Laka belum pernah tidur selelap tadi. Suara jambu jatuh saja bisa membangunkan nya. Setidaknya seperti itulah Laka semenjak tiga tahun yang Lalu.

Ponsel nya memang tidak terlalu mahal. Tapi kenangan tidak bisa dibeli dengan ponsel termahal berlapis berlian sekalipun.

Flashback ON

"Laka aku pengen difotoin, dong!"

"Oke, kak Re senyum sambil telunjuknya di pipi, gini nih. Nah!"

"Yang banyak ya, aku pengen jadi model."

"Katanya jadi penyanyi, kok ganti lagi?"

"Penyanyi juga banyak yang jadi model!"

Protesan itu langsung membuat Laka tak mau memperpanjang perdebatan.

"Senyum yang lebar ya. Satu, dua, tiga!"

Cekrek! Cekrek! Cekrek!

Flashback OF

"Sialan!" Laka mengumpat sambil memukul stir berkali-kali. Kilatan matanya seolah berkata 'Lagi pengen bunuh orang!'

Sabarr Laka

Gila aja gue baru kemalingan disuruh sabar!

Orang sabar disayang Renata

Renata sayang orang lain yang lebih sabar dari gue!

Ciyeee gagal move on

Berisik!

Ciyeee ditinggalin Renata

Balik sono ke comberan!

Satu fakta tersembunyi tentang Laka. Selain suka mengumpat, Laka juga juga pintar ngomong dalam hati. Cuma dalem hati. Aslinya. Nope.

Untuk sesaat cowok itu memperhatikan jalan, mencoba menyetir dengan tenang. Lalu, mata pemuda itu membulat.mendadak teringat sesuatu. Laka merogoh saku celananya, mengambil benda milik orang asing.

Sebuah ponsel. Bercasing perak dengan mata beruang. Alasan Laka mengambil ponsel ini adalah.... Tidak ada. Tidak ada alasan. Walaupun memang benar ponsel itu memang sama persis dengan milik Laka -kalau casingnya dilepas-, tapi dia tidak berniat mengambilnya seandainya cewe itu menurutinya. Laka hanya kesal dengan cewek itu berasalan dengan ponselnya lowbat. Cih basi! Jarinya menekan tombol power untuk menghidupkan benda pipih itu. Tapi ternyata emang lowbat. Haha. Laka jadi meringis sendiri. Cewek itu tidak berbohong ternyata.

Tidak masalah. Sekalian Laka juga ingin orang lain merasakan kemalingan yang sedang dirasakan olehnya.

Biar begadang bareng. Gak bisa tidur bareng.

Laka tertawa bersama jiwa Iblisnya yang selalu mendominasi.

Selang beberapa menit, Porsche-nya sampai di garasi rumahnya. Rumah Laka adalah jenis rumah Kontemporer yang simpel namun terlihat elegan dengan lima kamar. Dengan cat warna putih yang mendominasi. Semuanya tertata rapi bahkan terlihat tanpa debu. Memberikan nuansa hangat dan dingin dalam waktu yang bersamaan. Pembantu mereka hanya datang di pagi hari untuk memasak dan membersihkan rumah. Mamanya terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga sering pulang larut.

????[?? ?????]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang