Dia seperti sudah mengenalku dengan cukup baik dan memahami apa yang terjadi denganku.
Dan Jisoo, sepertinya dia mengenal Jennie yang lain.
Dia mengenal Jennie yang tahu bagaimana cara memasak.
Dia mengenal Jennie yang sudah menikah dan yang sudah mengadopsi dua anak.
Dia mengenal Jennie yang memiliki seekor anjing yang sekarang berbaring di karpet ruang tamu sambil meneteskan air liur.
Jennie yang dia kenal bukanlah aku.
Dia bahkan tidak ada.
Kenapa Jisoo yang merupakan satu-satunya orang yang terdekat denganku tidak mengenal Jennie di depannya?
Aku benar-benar kesal melihat sahabatku.
Jisoo bahkan sudah tidak pantas lagi mendapatkan gelar itu. Karena dia tidak akan bisa membantuku dalam situasi ini.
Aku menatap jari-jariku sendiri dengan gugup.
Lalu aku merasakan mata Lily terpaku pada wajahku dan kemudian aku mengangkat tatapan kesalku untuk menatapnya.
Gadis kecil itu memiliki senyum di wajahnya.
Matanya nampak berbinar, dan harus aku akui, walaupun menyebalkan dia adalah gadis yang manis.
Lily kemudian memeluk lenganku sambil meletakkan kepalanya di bahuku dan membiarkan dirinya beristirahat di sana.
Aku, di sisi lain, masih ketakutan karena tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
Ini terasa sangat aneh bagiku merasakan kasih sayang yang kuat dari seorang anak yang bahkan tidak kukenal, Meskipun dia sangat mengenalku.
Lisa memandang si kecil yang mengantuk dilenganku dan kemudian tersenyum padanya dengan penuh kasih sayang.
"Lily sayang, apa kamu lelah?" dia bertanya sambil tersenyum melihat bagaimana kaki kecil Lily yang bergoyang dari satu sisi ke sisi lain.
"Tidak... Lily hanya ingin memeluk Mommynie..." Dia berkata dengan malu-malu dan pipinya nampak memerah.
"Senang rasanya memeluk Mommynie bukan?" Aku hanya bisa melihat anggukan gadis kecil yang masih memeluk lenganku.
Aku tidak berusaha menarik diri agar tidak menimbulkan pertanyaan dari Lisa.
"Mommynie sangat hangat dan Lily sangat suka karena Mommynie karena dia bisa melindungiku dari monster."
"Monster?" Jisoo bertanya sambil tersenyum. "Monster apa?"
"Monster yang ada di bawah tempat tidur yang ingin membawaku kembali ke panti asuhan."
"Itu tidak akan terjadi, sayang." Lisa berkata dengan penuh kasih sayang lalu dia bergerak untuk duduk di sebelah Lily dan membelai rambut gadis kecil itu.
Satu tangan Lisa bertumpu di lututku dan aku dengan keras mendorongnya dengan dorongan hati, tapi wanita yang mengaku sebagai Istriku sepertinya tidak menyadari itu.
Aku menatap Jisoo, berharap dia memperhatikanku.
Aku ingin berbicara dengannya tentang apa yang kini sedang menyiksaku.
Aku ingin bertanya apakah dia setidaknya melihat sekilas diriku yang sebenarnya atau deja vu dari kenyataan dari mana aku datang.
Namun, belum ada yang terjadi.
Ketika malam datang, kami pergi ke meja makan.
Jisoo berbicara dengan Lisa, Sementara Jamie akhirnya bangun dan sekali lagi aku harus mengganti popoknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NOT BAD, BUT NOT GOOD
Romance"Kehidupan yang lebih baik." Jennie berbisik pada dirinya sendiri, lantas Wanita itu menjatuhkan koin ke dalam air mancur yang sangat jernih. Hanya itu yang dia minta. "Kehidupan yang lebih baik." Namun, Jennie tidak tahu jika takdir akan membali...
Chapter 03
Mulai dari awal