Mega meraih kedua tangan Aksara. Dan memandangnya teduh seperti tadi. "Tapi apa? Lo nggak usah takut. Gue sama Chenle udah putus kok. Tiga hari sebelum ujian nasional di mulai, Chenle jujur sama gue. Kalau dia nggak ada rasa apa-apa sama gue. Begitu juga dengan gue yang jujur, kalau gue maksa papa buat ngelakuin cara apapun agar Chenle bisa balik lagi sama gue. Karena gue sadar, kalau sebenarnya yang ada di hati gue saat ini itu cuman Hendery. Bukan Chenle." Sejenak mengambil nafas. "Dan sekarang, gue sama Chenle cuman temen. Nggak lebih," jelasnya jujur. Dan merasa sangat lega setelah mengucapkan semuanya.
"Hari ini gue mau minta maaf sama lo, Ra. Karena gue tau, kalau sikap gue itu salah," ucapnya dengan tulus.
"Iya Ga. Nggak papa kok," jawabnya lalu memeluk gadis itu erat.
"Gue sama Loli juga minta maaf ya Ra. Karena kita udah jahat sama lo," ucap Devi yang tiba-tiba datang bersama Loli dan berdiri di sebelah Mega.
Aksara melepaskan pelukan itu dan terkekeh pelan. "Iya Dev, Li. Nggak papa kok,"
"Ya udah, kalau gitu gue tinggal dulu ya," kata Mega. "Guys gue duluan ya," pamitnya. Dan diberi respon oleh Haechan, Renjun, Jeno, Jaemin, dan Jisung, serta Flo dan Vio dengan baik. "Okey ...,"
Lalu Mega pergi meninggalkan tempat itu bersama dengan Devi dan Loli.
Sekarang tinggal Aksara dan Chenle yang berdiri di tengah-tengah tempat tersebut. Sedangkan Haechan dan yang lainnya berdiri di pinggir.
"Ra, gue juga mau minta maaf ya. Karena gue udah sering nyakitin perasaan lo." Chenle memulai pembicaraan. Dia ingin memperbaiki semuanya. Setelah masalah itu menjauhkan dia dari Aksara dan sahabat-sabatnya.
"Iya Le, nggak papa kok," jawabnya santai.
Dan cowok itu mengejutkan semua orang ketika dia meraih kedua tangan Aksara.
"Aksara, gue mau ngomong sesuatu sama lo. Sesuatu yang seharusnya udah lo denger dari dulu, saat kita ketemuan di Cafe malam itu," ucapnya di suasana yang hening dan serius. Membuat jantung semua orang yang ada di situ berdegup lebih kencang dengan rasa penasaran.
Lalu Chenle berlutut di depan Aksara seraya memegang kedua tangan gadis itu. "Aksara, gue cinta sama lo. Gue sayang sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue?" ucapnya dengan memandang kedua mata gadis itu dalam-dalam. Membuat Aksara tersenyum mendengarnya dengan perasaan tidak karuan.
(Maap kalau nggak jelas. Soalnya aku nggak tau kalimat yg bagus buat nembak cewek itu kayak gimana, hehehe)
Eh, perasaannya mbk Aksara gimana ya? Jedag jedug jeder kali ya, wkwkwk.
SELESAI.
BABAY SEMUANYA :')
EITS ..., TAPI BOONG. WKWKWK
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di atas pelaminan, Aksara dan Mark terlihat sangat serasi sekali saat memakai baju pengantin adat Jawa berwarna putih. Keduanya bersiap untuk berfoto bersama dengan teman-temannya yang sudah berjejer rapih di atas pelaminan yang bernuansa putih.
"Sudah siap, satu, dua, ti ...,"
"Sebentar pak, sebentar." Haechan menghentikan. Membuat semua orang yang sudah berpose menjadi kesal.
"Iya mas, ada apa?" tanya Shotaro, selaku fotografer.
"C-c ..." Semua berhenti ketika Haechan lagi-lagi berbicara. "Eh, bentar-bentar,"
"Asstaghfirullahaladim ..., ada apaan lagi sih tong?!" Renjun mulai ngegas.
"Iya nih, ada apa lagi si Chan?! Keburu bedak gue luntur nih," kata Flo dengan kesal.
"Di gigi gue ada cabe yang nyelip kagak?" tanyanya serius. Lalu meringis memperlihatkan giginya yang rapih.
"Haechan ...!" Teriakan semua orang sambil menyerbu Haechan dengan geram. Kebetulan posisi cowok itu berada di tengah. Dan sebagai fotografer handal, Shotaro memotret momen lucu mereka seperti kendit.
Cekrekkk! . . .
Eh, ini gimana ceritanya. Kok bisa mbk Aksara nikah sama Philip_-
Tau deh, gue juga kagak ngerti wkwkwk . . .
Ini fotografer handal kita, Shotaro :')
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.