抖阴社区

Part 62

100 13 2
                                        

Hello?
Apa kabar?
Masih ada yang baca? Oh gak ada. Yaudah gpp.
Kita mulai ya lets go!!

Eh tunggu-tunggu!

Adakah yg ingin kalian sampaikan kepada saya dan para tokoh di sini? Jawab yaw... makasih😭

•••••

Sebagai tanda acara kelulusan. Seluruh murid kelas 12 MIPA 2 berkumpul di sebuah cafe bernama Bintang Kejora. Mereka berfoto dan berbincang bersama. Kecuali Kanaya, dia memilih tempat duduk paling pojok karena ada Kenzi yang mengobrol dengan Leon. Ia sangat kesal ketika ada orang itu di dekatnya.

"Udah gue post di IG. Udah gue tag juga. Jangan lupa like. Terus perkenalkan diri kalian biar kita tetep inget sama gue," ucap Yara di balas anggukan. Kemudian ia tersenyum meledek kepada Kanaya yang bergidik ngeri. "Nay sini! Ngapain di pojokkan sendiri? Takut ada ocong loh!"

Kanaya tertawa miris sambil melirik ke segala sisi bahkan ke kolong meja. Ia pun melompat dan terpaksa duduk di dekat Kenzi. Karena itu kursi satu-satunya yang kosong di dekat mereka.

"Tunggu bentar," ucap Kenzi kenapa Leon. Kemudian ia menghadap kepada Kanaya yang membelakanginya. "Nay?" panggilnya.

"Apaan sih! Pake manggil-manggil gue segala. Gak ada kerjaan banget!" cetus Kanaya tidak santai. Kenzi menepuk bahunya. Namun dengan jijik ia menyingkirkan tangan itu. "Gak usah pegang-pegang! Jijik tau gak!" cetusnya lagi.

Kini Kenzi tertunduk malu. Kemudian ia menghela nafas panjang, dan tersenyum terpaksa. Ia pun menepuk pahanya sendiri sambil menarik nafas dan membuangnya secara kasar. "Madep ke gue!" titahnya kepada Kanaya. "Enggak mau!" balas Kanaya cetus sekali. "Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Penting. Gak ada alasan apapun untuk menolaknya. Jadi madep sini bentar aja."

"Mau apa sih? Ogah ah. Denger suara lo aja gue males. Apalagi liat wajah lo. Bisa-bisa gue mendadak muntah," cetus Kanaya bergidik ngeri.

"Oke gue yang madep lo." Kenzi berjalan ke hadapan Kanaya yang mengadap ke arah lain. Ia berjongkok di depan Kanaya. Kemudian mendongak. "Nay...." lirihnya. "Gue tau kesalahan gue patal banget. Lo sulit maafin gue, asal lo tau gue bener-bener nyesel lebih percaya obsesi dari pada perasaan. Gue emang gak cinta sama lo, gue masih sayang sama Leon. Udah lo puas gue jujur hah? Gue udah ikhlasin Leon buat Yara dan gue mau mencoba suka sama lo dan kembali lurus gak belok lagi. Tapi sebelumnya lo harus maafin gue dulu!"

"Gak!" tolak Kanaya. "Yang ada ikhlas itu bohong."

Kenzi berdiri. "Okeh, gue bakalan cari cowok gay lagi buat gue nikahin. Sengsara-sengsara sekalian. Pusing gue!"

"Eh jangan." Kanaya menahan Kenzi untuk tidak pergi. "Gue udah maafin lo, kok tenang aja," ucapnya pelan.

"Oh ya?" Kenzi tersenyum. "Sekarang gue mau jujur sama lo." Ia merogoh saku celananya dan menunjukkan kotak cincin berlian. "Apa lo mau jadi pasangan hidup gue?"

Tubuh Kanaya tersentak kaget. Sesaat ia terdiam untuk memahami maksud Kenzi. Ia berjalan mundur. "Tunggu! Tunggu. Gue gak paham maksud lo gimana. Jadi tolong siapapun yang ngerti tolong jelasin sama gue."

"Kenzi mau lamar lo, Nay! Masa gitu aja gak tau," celetuk Malika.

"Iya gitulah, Nay. Asal lo tau, Dea udah gue tinggalin kok dengan baik-baik. Dia ngizinin juga. Dan ikhlas gue buat lo," sambung Kenzi.

Kanaya menggeleng. "Kayaknya untuk itu gue gak bisa beneran deh. Gue tau sifat buruk lo dan gue bisa nerima. Tapi pengkhianatan dan perselingkuhan, sorry gue gak bisa maafin itu. Itu semua udah cukup bikin hati gue sakit secara mendadak. Dan gue gak bakalan ngulang hal bodoh yang sama. Apalagi balikan sama lo. Lebih baik cari yang baru dan mulai dari awal dari pada memperbaiki yang sudah pasti gak bakalan utuh kayak awalnya."

KLEORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang