抖阴社区

                                    

Junkyu yang biasanya bertingkah lucu. Junkyu yang biasanya tertawa riang. Junkyu yang biasanya jadi si pencair suasana kini berubah jadi serius.

"Jaehyuk ini nggak bisa dianggap remeh. Ingat udah dua teman kita yang jadi korban. Katakan sejak kapan elo diteror ?"

"..."

Jaehyuk masih diam. Dia masih terlalu enggan tuk membicarakan hal sesensitif ini. Sedangkan oknum bernama Junkyu masih terus menatapnya.

Pada akhirnya Jaehyuk menyerah saat tiba-tiba pemuda koala itu meraih tangannya dan mengelusnya dengan pelan. Jaehyuk merasa damai saja. Ia rasa sekarang ia sudah punya penjaga saja.

• • • •

Jeongwoo keluar dari gedung tempatnya mengambil les. Ini sudah dua tempat yang ia kunjungi malam ini. Wajah pemuda itu tampak begitu lelah. Tak dapat dipungkiri lagi jika Jeongwoo sudah tak bertenaga lagi.

Jeongwoo menyambar pintu mobil yang sudah stay didepannya. Ia lalu melempar tasnya ke sembarang arah. Masuk ke dalam dan memainkan ponselnya.

" Jalan pak !" printah Jeongwoo sambil memainkan jari jemarinya di atas layar ponsel.

" Baik,tuan muda. Kita bakal ke tempat ketiga,bukan ?" tanya sang sopir dengan nada sedikit ragu.

"Hah, bukannya papa nggak jadi daftarin gue ke tempat les. Kenapa dia maksain gue dateng ?"kata Jeongwoo mengacuhkan ponselnya sebentar.

"Tuan besar sudah daftarin tuan muda les privat katanya tuan dilarang menolak, ini perintahnya !"

"Tapikan ini udah malam. Bapak lihat sendiri kan kalau ini sudah jam sebelas lebih. Kalo gue tetep berangkat kesana pulangnya pasti setengah satu. Gue udah capek les di dua dan ini malah ditambah satu lagi. Dasar tua bangka tidak tau diri !!" umpatnya kasar.

"Kita pulang aja pak nggak boleh bantah !" perintah Jeongwoo tanpa ba-bi-bu.

"Tapikan, nanti tuan besar marah. Bapak nggak berani nglawan, tuan muda, "

Jeongwoo menghela nafas kesal. "Urusan papa biar gue yang urus. Kita pulang aja pak !" printah Jeongwoo untuk kedua kalinya.

Sampai beberapa menit kedepan mobil belum juga di nyalakan. Jeongwoo yang tadinya sibuk dengan ponselnya mendadak menatap pak sopirnya yang tengah gemetar ketakutan sambil memandangi kontak nomer ayahnya.

Pemuda itu tau betul kalau pak sopirnya pasti takut bakal dimarahi oleh pak Park. Ia tau betul tabiat ayahnya kalau sedang marah. Siapapun pasti kena marah. Entah itu bersalah atau tidak bersalah sama sekali. Jika orang itu ada hubungannya pasti dia bakal kena marah. Dan Jeongwoo yakin kalau masalah ini sampai ke telinga ayahnya pasti pak sopir inilah yang bakal kena pertama. Jeongwoo yakin seratus persen kalo ayahnya bakal mecat sopirnya karna tak becus dalam bekerja.

Jeongwoo menghela nafasnya kembali dengan pelan. " Kita pergi aja pak ke tempat ketiga, " ucapnya mengalah.

Sebuah senyuman langsung mengembang di bibir sang sopir.

"Benarkah tuan ??" tanyanya tak percaya.

Jeongwoo menganggukkan kepalanya pelan. " Karna mood gue mendadak jadi enak, kita pergi aja kesana. Lagian ini cuma satu jam, nanti gue mau nawar aja jamnya dikurangi biar cepet. Ayo pak jalan !" ajak Jeongwoo.

"Iya baik tuan muda " manut sang sopir. Mobil ia nyalakan dan perlahan pergi dari tempat tersebut.

• • • •

"Sini biar gue jelasin siapa Treasure lima itu "  kata-kata Yedam terus terngiang di kepala Junkyu. Pemuda Kim itu kini tengah duduk di meja belajarnya sambil menatap bukunya yang masih tertutup dengan rapi.

Sepulang sekolah tadi kedua orang itu sempat nongkrong di cafe dekat penjara tempat Yoshi ditahan. Setelah insiden yang menyebabkan keduanya gagal bertemu Yoshi Yedam lalu mengajak Junkyu buat makan-makan di cafe sebelum pergi. Itulah alasan kenapa Junkyu jalan disekitar Jaehyuk malam-malam.

"Kan elo dan Jihoon pernah jelasin ini waktu pertama gue masuk. Gue masih inget loh !" timpal Junkyu.

"Ini beda dari itu. Yang ini lebih dalam lagi " balas Yedam ambigu dengan wajah yang nampak serius.

Junkyu menyeruput kopinya secara pelan. Wah...sungguh enak, meski agak pahit sih.

"Ya udah gue bakal dengerin. Apa ?" desisnya.

"Treasure 5 itu pada awalnya beranggotakan 7 orang. Kedua orang keluar karna suatu alasan. Yang satu karna ibunya meninggal dan satunya lagi karna dia-nya meninggal "

"APA ??!" jerit Junkyu hampir menyemburkan kopi yang ada di mulutnya. Untung saja yang keluar cuma sedikit. Yedam memandangnya tak suka.

"Eh sorry, " saut Junkyu sambil membantu Yedam mengelap mukanya yang terkena cimpratan kopi Junkyu. "Lagian elo ngomongnya nyeremin banget pake acara ada yang mati. Gue kan kaget. Emangnya bener ? "

"Ya bener lah kalo nggak percaya elo bisa lihat namanya di loker. Tepatnya samping loker Asahi. Dia mati satu tahun yang lalu. Sejak kejadian itu Treasure 5 jadi berubah pendiam, apalagi Jaehyuk yang kini jarang banget kumpul bareng mereka "

"Sikap Haruto dan Jeongwoo juga berubah. Mereka akhir-akhir ini jadi sibuk banget sama kegiatan keluarganya. Asahi sendiri malah lagi deket sama Jihoon, elu lihat sendiri kan. Yang nggak berubah cuma Junghwan. Entahlah gue juga nggak terlalu yakin "

Junkyu mangguk-mangguk. Sedangkan Yedam kembali menjelaskan. " Menurut gue sih pasti pelakunya salah satu dari mereka berlima. Itu menurut gue. Kalo elo sendiri ?"

"Gue belum yakin, nggak ada yang mencurigakan di mata gue. Semuanya tampak biasa, nggak ada yang aneh. Kenapa elo bisa yakin kalo pelakunya diantara mereka ??" tanya Junkyu lagi.

"Elo nggak mungkin kak, bagi gue elo terlalu polos buat jadi pembunuh " jawabnya sambil memandang wajah Junkyu yang terlihat lucu untuk ukuran seorang pembunuh.

"Kak Yoshi nggak mungkin. Malam itu dia bareng gue terus jadi nggak mungkin dia. Kalo kak Hyunsuk dan Kak Mashi nggak mungkin kan mereka korbannya " lanjut Yedam mulai ngelantur di akhir.

"Bugh !!"

"Aww !"

Ucapannya barusan langsung dapat tinju kecil dari Junkyu. Yedam meringis kesakitan ketika tangan Junkyu mendarat dengan keras kepalanya. Sedangkan si pelaku lagi nyerocos kesal.

" Bisa serius dikit napa heran gue "

"Iya maaf, gue bakal serius nih " kata Yedam sambil memegangi kepalanya yang masih pening. Gila tinju Junkyu nggak main-main. Kelihatannya aja lemah aslinya beuh....jangan ditanya. Sakit bro🤕

" Kalo boleh tau, sapa nama kedua anggota yang keluar ?" tanya Junkyu.

Yedam berpikir sejenak. "Kalo nggak salah Yoonbin dan satunya siapa ya ?? Kok gue lupa,ya ?"

"Yoonbin ya " saut Junkyu mengulangi ucapan Yedam. Sepertinya dia pernah mendengar nama ini tapi dimana. Sepertinya nama ini nggak asing lagi. Seperti sering melihatnya. Tapi dimana.

Setelah diingat-ingat Junkyu sadar. Ya nama Yoonbin terdengar tak asing ditelinganya karna ia sering melihat nama itu. Bahkan hampir setiap hari ia lihat.

Junkyu ingat bahwa nama itu adalah nama yang terukir di meja belajar milik Doyong. Betul sekali, itu adalah nama yang sama 'Yoonbin'.

"Yoonbin" ulang Junkyu.

??My Treasure?? √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang