"Terimakasih banyak kak tapi tidak perlu, nanti aku sendiri saja yang akan menghubunginya"
"Ok"
Chicco melanjutkan tugasnya dan Lesti menuju ruangannya, didalam sana barulah dia menghubungi pria yang tengah bekerja itu."Halo"
Tidak butuh waktu lama bagi Lesti untuk mendengar suaranya."Kau sedang dimana kak?"
"Di xxx sedang menemani Harcis, kenapa?"
"Masih lama?"
"Aku tidak tahu, mungkin sebentar lagi, ada apa? Kau merasakan sesuatu?"
"Ya"
"Apa yang terjadi?"
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin bicara denganmu"
"Bicara sekarang saja tidak bisa?"
"Tidak, aku akan bicara saat kau kembali nanti, aku juga ingin menunjukkan secara langsung padamu"
Sebenarnya Maul sangat penasaran tapi..."Ok, tunggu aku! Setelah selesai aku akan segera kembali"
Jika Lesti mengatakan akan menunjukkan sesuatu padanya, itu artinya dia harus melihatnya secara langsung."Ok, hati-hati kak"
"Ya, kau juga. Kalau begitu aku kembali bekerja"
Lesti mengiyakan setelah itu Lesti mengakhiri panggilannya karena tidak ingin terus mengganggu asisten manajernya.Maul sedang bekerja sama seperti pria yang saat ini tengah berhadapan dengan lawan mainnya di series yang sedang dia perankan, mereka masuk kedalam sebuah narasi, hanyut dalam jiwa yang berkelana hingga suara yang begitu keras mengakhiri kegiatannya untuk scene ini.
"Cut... Kita istirahat lima belas menit"
Itu yang dikatakan membuat seluruh pemain bernafas sedikit lega tak kecuali dengan Rizki.Rizki bahkan menggerakkan lehernya kekanan dan kekiri guna merileksasikan lehernya yang terasa sangat kaku. Merasa lebih baik, dia kembali duduk di singgah sananya, mngambil ponselnya, berkelana didunia maya.
Ada begitu banyak notif di ponselnya, entah itu dari penggemarnya yang men-tag dirinya atau dari teman-temannya yang lain tapi fokus Rizki justru tertuju di instastory teman-temannya. Rizki menggeser tiap nama melewati semuanya, tujuannya satu mencari instastory yang dibuat Lesti hari ini tapi sampai ujung dia tidak menemukan satupun cerita darinya.
Kemana Lesti? Kenapa akhir-akhir ini dia tidak memperbarui updatenya? Bukankah Dandi bilang dia sudah kembali tapi kenapa dia tidak ada kabar sama sekali?
Tak berhenti sampai disana, Rizki kembali memeriksa postingan dari seluruh staff dan artis yang satu agensi dengan Lesti dengan harapan seperti ini dia bisa melihat jejak Lesti, meskipun hanya sepintas tapi bagi Rizki tidak ada masalah, yang terpenting dia bisa melihat Lesti, itu saja.
Tapi semua sudah dia periksa namun tidak ada sosok Lesti disana, Rizki semakin khawatir karenanya. Ingin bertanya pada Dandi, tapi pria itu sedang melakukan take bagiannya jadi tidak mungkin baginya menganggunya sekarang.
Haruskah dia bertanya pada salah satu staff di agensi yang di naungi Lesti?
Ya, kemungkinan bisa...
Itulah sebabnya sekarang dia mengetik sesuatu mengirimkan pesan kepada salah satu staff disana.
"Kak, kenapa aku tidak melihat Lesti? Kemana dia?"
Itu yang Rizki tanyakan dan sekarang tugasnya hanya menunggu seseorang yang sudah membaca dan sedang mengetik untuk membalas pesan darinya."Dia di ruangannya, sepertinya sedang tidak enak badan, sudah dari tadi dia tidak keluar, aku bahkan belum melihat dia makan apapun sejak pagi"
Apa?
Rizki melonjak saat membaca pesan yang baru saja dia terima...
Lesti sedang tidak enak badan? Apa dia tengah sakit.
"Dia sakit apa kak?"
Rizki berharap Lesti baik-baik saja."Aku tidak tahu, tapi akhir-akhir ini dia memang kurang enak badan, dia mudah lelah dan sakit"
Sakit.
Oh shit, wanita-nya sakit dan tidak ada satupun dari mereka yang memberitahukan kondisinya padanya?
Hell, bahkan pria yang saat ini sedang berjalan menuju kearahnya juga hanya diam saja?
Apa maksud Dandi tidak memberitahukan kondisi Lesti padanya? Sebenci itukah dia padanya?
"Kenapa kau tidak memberitahuku?"
Dandi yang baru saja selesai minum mengernyitkan dahinya, dia sama sekali tidak mengerti dengan pertanyaan dari sahabatnya itu.
"Memberitahumu tentang apa?"
"Tentang Lesti?"
"Lesti? Memangnya ada apa dengan Lesti?"
Dandi tidak mengerti tapi Rizki bukannya mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu, dia justru melampiaskan amarahnya padanya."Lesti sakit dan kau diam saja?"
Sakit.
"Sakit apa?"
"Berhenti berbohong padaku, Dandi! Kak Anan memberitahuku mengenai kondisi Lesti. Dia sakit dan kau tidak mengatakan apapun padaku, sebenci itu kau padaku? Sialan"
Hei, apa-apaan ini?
Kenapa Rizki justru mengatakan hal yang tidak ada gunanya.Jika memang dia membencinya, Dandi tidak akan pernah berbicara dan mau berteman lagi dengannya.
Dan lihat! Dia belum menjelaskan apapun padanya tapi dia justru pergi begitu saja setelah memakainya.
Persetan...
Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Lesti sakit? Bukankah kemarin Lesti baik-baik saja? Kalaupun memang sakit bukan salah Dandi karena tidak mengetahuinya, hari ini dia belum bertemu dengannya jadi wajar saja dia tidak tahu bagaimana kondisinya.
Sepertinya dia harus bertanya pada Maul tentang kondisi Lesti sekarang ini.
Dandi meraih ponselnya dan segera menghubungi Maul secepat mungkin.
"Ha-"
"Kak apa benar Lesti sakit?"
Hah? Maul baru saha ingin mengucapkan salam tapi pihak yang menghubunginya terlibat dahulu bertanya mengenai Lesti padanya dengan nada suara yang sedikit tidak mengenakan.
"Dandi kau baik-baik saja?"
"Jawab saja pertanyaanku! Apa Lesti sedang sakit?"
Sebenarnya apa yang sedang terjadi padanya.
"Lesti tidak apa-apa. Dia baru saja menghubungiku dan memintaku membelikan makanan untuknya"
"Jadi dia baik-baik saja?"
"Ya, dia baik-baik saja"
Mendengar itu, Dandi semakin geram. Dia tidak tahu harus senang atau marah."Sebenarnya apa yang terjadi?"
"Kak Anan memberitahu Rizki kalau Lesti sakit dan sekarang pria brengsek itu pergi begitu saja setelah melampiaskan kemarahannya padaku"
Jelasnya dan Maul mengerti.Semua ini karena seniornya yang Maul tebak sedang mencoba menguji perasaan Rizki semata.
Sekarang, sepertinya akan segera ada pertempuran yang tidak samasekali diharapkan akan terjadi disana.
•
•
•
•
•Konflik siap menanti...
Siapkan diri kalian.
Sekian terima gaji hahaha...

If Only You Know 17
Mulai dari awal