YANG SUDAH MENANG DI BUMI
-KANAGARA & ARUNIKA-Setengah kursi tribun ramai dengan mereka. Banyak kertas yang berserakan di lantai karena perayaan mereka tadi dan beberapa tulisan lain yang terbentang dengan kalimat-kalimat indah di sana. Alda menatap manik gelap obsidian itu dengan tatapan bahagia. Raksa tersenyum dan mendekat lalu menyerahkan bucket bunga itu.
"Happy mensiv, cantik." Ujarnya.
Alda terkekeh kecil dan menerima bunga itu. "Makasih Sa," balasnya dengan senyum haru.
Raksa mengangkat tangannya menadakan bahwa ia berhasil membuat mereka besorak di belakangnya. Seluruh anggota Dargez ada di sana, sedang menyaksikan bagaimana ketua mereka berusaha menjadi sebuah bahagia yang melegenda bagi seorang gadis bernama Arunika.
"Suka?" Tanya Raksa.
Alda memeluk bunga mawar merah itu dan mengangguk senang. "Lebih sukanya lagi karena aku nemuin kamu."
"Emang kenapa?"
"Aku seharian nyariin kamu, tapi gak ketemu."
Raksa terkekeh kecil. Ia mendekat dan memeluk gadis itu.
"NIKAH AJA LAH BOS!!" Teriak mereka di ikuti sorakan tawa membuat Raksa dan Alda terkekeh.
"DOAIN!" Balas Raksa membuat mereka bersorak heboh.
Raksa mengelus rambutnya lembut dan melepaskan pelukan mereka. Mata mereka saling menaut menyiratkan banyak perasaan, mulai dari suka, rindu, nyaman, senang, dan bahagia yang tergabung. "Cinta namanya." Ungkap Raksa.
"Hm?"
"Di sini," tunjuk Raksa pada dadanya. "Udah dibantai sama kamu."
Pipi Alda bersemu mendengar itu. Ia mencebik. "Apa sih." Balasnya membuat Raksa terkekeh merasa gemas.
Raksa berbalik menatap seluruh anggotanya sejenak. "Mau tau segalanya, kan?" Tanya Raksa kepada Alda.
Alda mengangguk. Lalu Raksa berbalik mengkode seluruh anggotanya agar meninggalkan area ini, Raksa akan membahas sebuah hal yang penting di hidupnya. Mereka mulai keluar dari sana menyisakan dirinya dengan gadis itu di dalam gimnasium.
Raksa meraih tangannya dan mengajaknya untuk duduk di bangku yang ada di pinggir. Mereka duduk dengan keheningan yang melanda sesaat. Raksa duduk menumpu tangannya di atas paha, sedangkan Alda menjelonjorkan kakinya menunggu Raksa agar bicara lagi.
"Jangan pergi," ujar Raksa dengan dua kalimat yang menggambarkan bagaimana ia sangat menyayangi gadis di sampingnya.
Alda mengulum senyumnya. "Kenapa?" Tanya gadis itu.
"Kita belum sampai." Jawab Raksa menatap lekat manik hazel di sampingnya membuat Alda terpaku.
"Kadang waktu yang kita punya gak banyak Sa, ada saatnya kita harus merelakan dengan terpaksa."
"Sesingkat apapun kisahnya, lupain lo adalah hal yang gak mudah." Ujar Kanagara bermata elang itu. Ia tersenyum. "Karena lo bahagia gua yang indah Aldaraya."
"Gua sayang sama lo."
Alda menarik napasnya berat dan menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. Ia mengangguk samar, kalimat Raksa memang tidak ada yang bohong, karena sebuah hubungan bukan tentang cerita saja, tapi ada kepercayaam di dalamnya.
"Ayo jatuh cinta sekali lagi Al, gua butuh lo." Pinta Kanagara bermata elang itu menatap iris coklat di hadapannya dengan tulus.
"Kita bisa sama-sama kok, karena yang habis bukan cintanya, tapi waktunya kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
KANAGARA [END]
Mystery / Thriller[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, membuat nama DARGEZ beserta Ketuanya Raksa Kanagara Pangeran Alba melambung diperbincangkan banyak ora...
70. MENSIVERSARY KANAGARA & ARUNIKA
Mulai dari awal