抖阴社区

23. WARNA YANG TAK LAGI SAMA

Mulai dari awal
                                    

Cireng yang khusus dibuat Bunda untuk Atlas justru Afghan yang selalu menghabiskannya. Seperti sekarang, baru juga Salwa meletakkan piring yang ada di tangan kanannya, tapi Afghan sudah langsung mencomotnya membuat Lilac melotot.

"Lo nggak boleh makan anjir! Ini khusus Abang Atlas," ujar Lilac sengit.

"Bunda aja nggak marah, iya, nggak, Bun?" tanya Afghan dengan mulut yang sudah tersumpal cireng, Bunda mengangguk seraya mengelus rambut Afghan.

"Makan yang banyak biar mulutnya nggak asal jeplak kalau ngomong!"

"Afghan udah tobat jadi cowok baik, Bunda."

Bunda terkekeh kemudian ikut duduk di samping Atlas.

Atlas menaruh sendok -- berhenti makan kemudian menatap Bunda yang duduk di sampingnya. "Bunda kelihatan capek banget, istirahat Bunda!"

"Bunda nggak capek-"

"EKHEM... minum dong, Lac. Panas gue!" pinta Ariel yang sudah duduk di samping Afghan.

Atlas menatap Ariel sekilas kemudian cowok itu melanjutkan makannya.

"Ambil sendiri, manja banget!" ujar Lilac membuat Ariel melotot.

Afghan dan Elgar masih sibuk menikmati makanan mereka.

"Bunda sama kutub ngomongin apasih serius banget?"

"Abang habis dari mana aja kamu sampai jam segini baru pulang sekolah?" tanya Bunda mengalihkan pembicaraan.

"Bunda mulai besok nggak usah ke toko, ya! Bunda lagi capek, 'kan? Kelihatan banget," kata Ariel membuat Salwa menatap putranya.

"Terus Abang nyuruh Bunda diem di rumah aja gitu? Bunda bosen kalau nggak ada kerjaan."

"Tapi kan-"

"Bunda nggak apa-apa. Udah sana mandi dulu, bau! Lagian Abang habis dari mana sih jam segini baru pulang?"

"Jalan sama pacar," jawab Ariel jenak. Bunda yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Berkat gue sama Kak Bebe tuh, jadi nggak usah sombong," timpal Lilac.

"Pacaran mulu, dasar curut!" Sahut Afghan dengan mulut penuh makanan.

"Diem lo, para jomlo!"

"Calon pacarnya Mikha nih, Bor!" Pekik Afghan.

Elgar yang ada di samping cowok itu menjitak keras kepala Afghan.

"Sakit, anjir!" eluh Afghan dengan tangan mengelus-elus kepalanya.

"Mikha anak baru itu?" tanya Ariel membuat mata Afghan langsung berbinar.

Afghan beranjak dengan ayam goreng di tangannya. "Jangan lo embat, curut! Mikha punya gue, punya Abang Afghan seorang," katanya kemudian menggigit ayam goreng yang ada di tangan kanannya.

"Ngeri anjir! Lagian gue udah punya pacar, nggak minat juga sama itu anak baru. Modelannya ngeri, pantes sih sama lo, Af."

"Pantes, makanya dijadiin babu sama tuh cewek," sahut Elgar membuat Afghan melotot.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang