"Kamu tidak memikirkan perasaanku sama sekali? Aku yang suka dengannya bukan kamu! Seharusnya sebagai adik yang baik, kamu itu harusnya menyuruh dia buat melamarku, bukan kamu menerima lamarannya, adik sialan," bentak Yoobin sambil memukul dengan kuat tubuh Soobin yang berada di hadapannya.
Soobin tidak berniat membalas pukulan dari kakaknya, lagipula dia gak berniat menyakiti perempuan, jadi biarkan saja apa yang mau dilakukan kakaknya ke dirinya.
Adik sialan, bodoh, apalagi kata-kata yang akan di lontarkan oleh kakaknya kepada dirinya.
"Bukankah kakak sendiri yang dengar kalau dia tidak suka dengan kakak, sekalipun aku menolak lamarannya, kak Yeonjun tetap gak akan menikah sama kakak," balas Soobin sambil tersenyum hambar ke hadapan kakaknya yang masih saja berekspresi marah ke hadapannya.
"Bilang saja aslinya kamu mengincarnya dan berhubungan dengan dia di belakangku, kan? Jujur saja sialan."
Kakaknya itu beneran stress karena cowok atau bagaimana sih? Memang yang paling benar itu, Soobin diam saja.
"Seharusnya kamu mengalah tadi!"
Tangan Soobin terkepal mendengar ucapan kakaknya barusan, pipinya terasa panas karena ada sebuah tamparan yang baru saja mengenai mukanya.
"Mengalah? Bukankah selama ini aku selalu mengalah buat kakak?" balas Soobin sambil mendorong tubuh kakaknya hingga cewek itu terjatuh ke lantai.
Soobin tidak peduli lagi dengan perkataan gak jelas kakaknya tadi, dasar gila.
"Kakak berniat membuatku selalu mengalah di sepanjang hidupku hanya demi buat kakak senang?" lanjut Soobin sambil berdiri di depan kakaknya yang terduduk di lantai kamarnya itu.
Lalu mata Yoobin bisa melihat ekspresi Soobin yang tampak mengejeknya.
Suara tawaan hambar dari Soobin mulai terdengar, lebih jelasnya Soobin hanya terpaksa tertawa saja.
"Sepertinya untuk kali ini, biarkan aku yang menang dan kakak yang harus mengalah, karena pada akhirnya yang akan menikah dengan cowok idaman kakak itu adalah aku, bukan kakak," ucap Soobin sambil tersenyum mengejek kearah kakaknya yang bangkit dari duduknya lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Soobin yang menghela nafasnya panjang.
Kakaknya sudah berani melakukan hal ini ke dirinya, jadi kalau ada yang lebih aneh ke depannya, Soobin gak akan kaget lagi.
Soobin memilih untuk duduk di bangku yang ada di dekat meja belajarnya, lalu matanya melihat kearah kaca yang ada di sana, ada lebam di bagian pipinya bekas tamparan kakaknya tadi.
Memalukan, selama dirinya hidup, Soobin gak pernah membayangkan jika dirinya akan ada masalah ini yang masuk ke dalam kehidupannya.
Dimana dia harus terjebak dengan satu cowok yang disukai oleh kakaknya dan cowok itu malah menyukai dirinya.
Cinta segitiga itu adalah hal yang sudah umum bagi semua orang, termasuk bagi Soobin.
Dan bodohnya, dia malah terjebak di bagian cinta segitiga itu, walaupun aslinya dia kan gak suka dengan Yeonjun.
Heran, kenapa dia menerima lamaran Yeonjun ya tadi? Soobin menatap mukanya sendiri ke kaca, dia bisa saja menolak tadi.
Tapi, di lamar oleh seseorang tidak akan terus terjadi ke dirinya dan juga, mungkin dirinya memang seharusnya sudah bisa terbebas dari keluarganya.
Kehidupannya gak terlalu menyenangkan selama dia selalu mengalah kepada kakaknya, jadi untuk sekarang, bisakah dia bersikap egois? Walaupun dia egoisnya di saat bagian yang sangat penting di kehidupan kakaknya dan juga kehidupan dirinya.
Walaupun, dia gak tau sih, kehidupan pernikahannya nanti membuatnya senang atau malah membuatnya tambah sengsara, dia tidak tau.
Soobin menyentuh lebam di pipinya tanpa menyadari pintu kamarnya terbuka lebar saat ini karena di buka oleh kakaknya itu.
Dan di sana ada mamanya yang sedang memperhatikan anak bungsunya, muka anaknya tampak lebam.
"Soobin, ada apa dengan mukamu?"
"Oh, Soobin habis jatuh tadi, ini lagi mau Soobin obati," balas Soobin cepat ketika mendengar pertanyaan dari mamanya.
Dan, Soobin tetap masih menjaga kakaknya walaupun aslinya ini karena hasil tamparan dari kakaknya tadi.
"Mukamu tidak boleh terluka, apalagi kamu akan menikah, jadi harus jaga mukamu, ok? Sebentar mama ambilkan kain berisikan es buat kompres lebamnya."
Soobin mengangguk, dirinya jadi ikutan bingung, orang tuanya itu sebenarnya pro ke kakaknya atau tidak sih.
Tbc.
Kakaknya egois, adiknya pasrahan, walaupun nanti Soobin pastinya gak akan pasrahan terus, wkwkwk.
Dahlah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Into You -yeonbin?
FanfictionSoobin hanya berpikir jika Yeonjun datang ke rumahnya itu karena berteman dengan kakaknya dan menjahilinya, bukan berniat masuk ke dalam kehidupannya. Karena tiba-tiba saja Yeonjun berkata ke orang tuanya untuk melamarnya, bukan melamar kakaknya! #1...
6. Triangle.
Mulai dari awal