抖阴社区

38. Thanks.

Mulai dari awal
                                    

"Why? Kamu tampak mempesona menggunakan baju itu."

"Mempesona mata kakak, aku seperti mau di makan hidup-hidup tau," balas Soobin dengan kesal sambil merampas buku menu dari tangan suaminya itu.

Yeonjun hanya tertawa, karena mau bagaimana lagi, siapa juga yang tidak kagum dengan apa yang di gunakan oleh Soobin semalam.

Lagipula kapan lagi dia bisa melihat Soobin seperti itu jika bukan kemarin, hadiahnya yang sangat indah, Soobin seharusnya sadar jika Yeonjun malah tambah suka dengan cowok itu.

Berakhir dengan Yeonjun yang memesan makanan yang cuma di perhatikan oleh Soobin, jangan lupakan mata pelayannya yang salah fokus ke suaminya itu.

Memang tampan sih, siapa yang gak akan memperhatikan suaminya, bahkan saat ini saja Soobin melakukan hal yang sama seperti pelayan itu lakukan.

"Thanks," ucap Yeonjun saat selesai memesan makanannya dan langsung kembali menoleh kearah Soobin.

Soobin malu karena ketahuan sedang memperhatikan suaminya itu.

"Mukamu sensitif sekali ya? Langsung merah begitu."

"Ini sedang malu tau."

"Oh, langsung mengaku ya," balas Yeonjun sambil memainkan tangan Soobin yang berada di hadapannya itu.

Soobin bisa merasakan tangan Yeonjun yang sedang mengusap tangannya dengan pelan.

Matanya juga bisa memperhatikan cincin yang terpasang di jari manis suaminya, dia juga memakai cincin tersebut.

Mukanya tambah memerah ketika Yeonjun mencium pucuk tangannya, apa sih sebenarnya love language suaminya itu?

Setiap apapun kelakuan suaminya membuat Soobin merasa sangat malu.

Masih dengan tangannya yang di pegang oleh suaminya, Soobin melihat kearah kirinya dimana ada pelayan yang memberikan buket bunga kepadanya.

Soobin menerima buket bunga tersebut setelah pegangan tangan mereka terlepas.

"Sampai disinipun kakak masih memberikanku bunga?" tanya Soobin sambil memperhatikan suaminya.

"Entahlah, aku hanya suka melihatmu mendapatkan hadiah, lagipula itu sekalian ucapan terima kasih karena kamu sudah menjadi istri yang baik."

"Bukankah itu memang kewajibanku?"

"Memang, tapi aku tetap saja harus berterima kasih kepadamu," balas Yeonjun yang langsung merasakan tangannya di pegang dengan erat oleh Soobin.

Dia pikir suami yang memanjakan istrinya itu hanya sedikit, kepikiran juga Yeonjun gak bakalan melakukan hal-hal semacam itu kepadanya.

Ternyata suaminya itu malah benar-benar memanjakannya sekali, Soobin tersenyum manis kearah suaminya, Yeonjun mengacak-acak rambut Soobin yang sedang tersenyum kepadanya.

Sepertinya sih, dia gak menyesal menikah dengan Yeonjun, walaupun dia agak sengsara saja kalau suaminya itu minta hak dia, soalnya suaminya bakalan berubah begitu.

Untuk bagian bulan madunya juga terasa indah, jalan-jalan di tempat wisata yang ada Maldives, menikmatinya dalam waktu seminggu.

Tentu saja selama bulan madu ini juga mereka melakukannya gak hanya sekali, tapi berkali-kali, walaupun capek kalau suasananya mendukung semuanya bakalan terjadi begitu saja.

Dan ketika mereka pulang dari bulan madu, maka kembali lagi ke realita di mana Soobin akan di rumah menunggu suaminya pulang.

Sekaligus menunggu waktu wisudanya datang, dulu saat dia sidang, Yeonjun saat itu dulu masih menjadi teman kakaknya.

Sekarang saat wisuda, Yeonjun sudah berubah menjadi suaminya, sungguh perubahan yang sangat sebentar lagi.

Kenapa Soobin membicarakan hal ini? Karena mereka baru saja pulang dari bulan madu mana yang menjemput di bandara adalah mama mertuanya lagi.

Mama mertuanya itu tampak excited sekali ketika menyambut mereka yang baru pulang dari bulan madu itu.

Apalagi pembahasannya saat di mobil membuat Soobin benar-benar kembali malu lagi, ayolah walaupun pembicaraannya sudah gak aneh bagi yang sudah menikah, tapi tetap saja dia malu tau bahas masalah ranjang ke mertuanya sendiri.

"Gimana, dia memakai bajunya gak?" tanya mama mertuanya itu kepada suaminya.

"Begitulah, dia menggunakannya," jawab Yeonjun yang membuat Soobin memilih buat menoleh kearah lain.

Ayolah, jangan bahas beginian di mobil, malu tau sama sopir yang sedang menyetir mobil ini.

"Sangat menawan bukan? Mama memilihnya dengan baik kan?"

Yeonjun mengangguk, pilihan mamanya memang terbaik.

"Ayolah, jangan bahas beginian, malu tau," potong Soobin yang memilih buat menyandarkan kepalanya ke lengan suaminya.

Mama mertuanya itu hanya cekikikan sambil memperhatikan menantunya itu.

"Baiklah-baiklah, lebih baik kamu istirahat."

Soobin gak membalas dan memilih untuk menyamankan dirinya di sebelah suaminya.

Berbeda dengan Yeonjun yang memperhatikan Soobin yang sedang bersandar kepadanya itu.

Tangannya cuma bisa mengusap-usap dengan pelan pipi Soobin sebelum sibuk dengan handphonenya.

Tbc.

Malas ah buat bahas bulan madunya, pokoknya gitu, kalau masalah ranjang sih, kalian pikirkan saja dalam air, aku gak mau ngetik nc untuk beberapa waktu ke depan:)

Baiklah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.

























Salam,








Anaknya Taekook.

Into You -yeonbin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang