Hati Renjun teriris, Jaehyun sama saja dengan Lucas, lelaki itu menjalin pertunangan atas nama cinta, kemudian mengkhianatinya begitu saja dengan orang baru. Oh ya ampun! Teganya Jaehyun melakukan ini padanya. Renjun tidak mau mendengar apapun lagi dari mulut Jaehyun.
"Cukup, Jaehyun!" Renjun menutup telinganya, tidak mau mendengar kelanjutan yang akan diucapkan Jaehyun, "Sudah cukup, kau penjahat! Semua sama saja. Semua orang jahat." Beberapa mata melirik ke arah mereka, tapi Renjun tidak peduli. Dia terlalu marah dan sakit, dia beranjak pergi.
"Aku mencintaimu Renjun!" Jaehyun setengah berdiri berusaha mengejar Renjun. Tapi Renjun sudah begitu marah, dia meraih gelas anggur keduanya yang masih berisi setengahnya dan menyiramkannya tepat di wajah Jaehyun.
"Pergi saja kelaut dan buang cintamu itu. Aku tidak akan pernah mencintai seorang pengkhianat." Gumamnya marah dan pergi dengan secepat kilat.
Meninggalkan Jaehyun yang masih terpaku dengan tubuh basah karena siraman air anggur merah.
Sebelum pergi dia meletakkan gelas kosong iti di sebuah meja dekat pintu keluar. Air mata mengalir ketika matanya melirik cafe itu sekali lagi sebelum benar-benar pergi dan menyebarang menuju apartemennya. Hatinya hancur, kali ini jauh lebih sakit daripada saat Lucas mengkhianatinya.
Karena Renjun sadar, bahwa dirinya sudah mencintai Jaehyun dengan sangat dalam.
***
Johnny datang membawakan handuk untuk Jaehyun. Jaehyun menerimanya dengan tatapan kosong, menggunakan handuk itu untuk mengelap wajah dan rambutnya.
"Tidak berjalan seperti yang seharusnya, ya?"
Jaehyun termenung pedih, "Tidak."
"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?"
Pikiran Jaehyun bergejolak. Antara kemarahan atas kata-kata Jungwoo tadi bercampur dengan kemarahan atas keterlambatannya dalam bertindak dan membuat Renjun mengetahui pertunangan itu sebelum waktunya.
"Aku akan berbuat sesuatu. Nanti." Gumamnya dingin.
Malam itu, Jaehyun duduk di cafe semalaman, menatap ke arah jendela apartemen Renjun.
***
Dia masih termenung di apartemennya ketika pintu diketuk.
"Masuk" gumamnya tidak bersemangat.
Pintu terbuka dan Mingyu melangkah masuk dengan santai, dia mengangkat alis melihat Jaehyun yang tampak murung, "Tidak bekerja hari ini?"
Jaehyun melirik Mingyu dingin, "Tidak."
Mingyu tersenyum dan mengambil tempat duduk di depan Jaehyun, "Wow...baru kali ini seorang Jung Jaehyun meninggalkan tanggung jawab" gumamnya ringan, membuat Jaehyun melemparkan tatapan membunuh pada adik sepupunya itu.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku memang berencana menengokmu saja, tapi beberapa pelayan dibawah terlihat asyik membicarakan drama yang terjadi di cafe semalam. Dimana seseorang menumpahkan anggur dari gelasnya tepat didepan wajah sang pemilik cafe." Mingyu terkekeh geli, "Tidak ada orang yang berani melakukan itu pada seorang Jung Jaehyun, terlebih kau membiarkannya. Kecuali Renjun."
Jaehyun hanya terdiam, meneguk kopi di mejanya dengan frustasi.
"Apakah akhirnya Renjun tahu tentang Jungwoo?"
Jaehyun menganggukkan kepalanya, "Dia tahu sebelum saatnya."
"Sebelum rencanamu menyingkirkan Jungwoo, huh?" Mingyu melemparkan tatapan penuh tanya, ingin tahu apa sebenarnya rencana Jaehyun untuk Jungwoo. Tapi kemudian sadar bahwa Jaehyun tidak akan menjawab pertanyaannya, "Sudah kubilang kau sangat terkenal, sangat sulit menyembunyikan informasi semacam itu, Jae."

KAMU SEDANG MEMBACA
You've Got Me From Hello [Jaeren Ver.] ?
RomanceRenjun yang masih bergelung dengan kisah percintaannya yang kelam, bertemu dengan Jaehyun seorang pemilik cafe tempat dimana Renjun mencari ketenangan, yang diam-diam selalu memperhatikan Renjun dibalik dinding kaca hitam ruang kerja miliknya. "Hell...