抖阴社区

48. DESTRUCTION

Mulai dari awal
                                    

"Jaga mulut lo, anjing-"

Belum sempat Excel menyelesaikan kalimatnya, bibir Elgar sudah berhasil memagut bibirnya kembali. Tapi, dengan satu hentakan tangan Excel yang terikat itu memukul keras kepala Elgar. Karena ulah Excel membuat tubuh Elgar oleng ke belakang. Excel yang melihatnya langsung bernapas lega.

"Lo bukan Elgar yang gue kenal...."

"Elgar yang lo kenal udah mati, dia hancur. Hancur karena semua orang ninggalin dia. Mama, Ayah, pergi ninggalin dia, dan sekarang lo juga milih buat ninggalin dia."

"Mama sama Ayah pergi karena udah takdirnya. Lo harus ikhlas. Lo nggak bisa nyalahin takdir, El," ucap Excel lembut, gadis itu paham betul jika dia ikut berbicara dengan nada tinggi akan menambah amarah pada diri cowok di hadapannya ini.

"Takdir anjing. Gue nggak bakal biarin lo pergi ninggalin gue, Li. Lo harus jadi milik gue apapun caranya."

"Dengan cara kotor kayak gini?"

"Kenapa nggak? Kalo itu bikin lo sama gue tetep bersama, kenapa gue nggak lakuin?"

"Gue bakal selalu ada di samping lo, El. Gue bakal selalu ada untuk lo. Lepasin gue, El. Jangan lakuin ini ke gue. Hidup gue udah hancur, lo mau ikut ngehancurin hidup gue juga?"

"Sekalian gue bikin hancur hidup lo. Biar lo tahu rasanya jadi gue. Atau kalo perlu gue bunuh sekalian orang tua sama adik lo itu."

"BANGSAT!"

"Hust... cantik nggak boleh marah-marah. Lo tahu gue lakuin ini semua karena gue sayang sama lo-"

"Lo bukan sayang sama gue, tapi lo terobsesi."

"Haha... terobsesi lo bilang? Gue berusaha sekuat tenaga buat nggak ngehajar Ariel saat dia sama lo. Gue jadi baik juga nggak ada untungnya, kan? Lo bilang bakal selalu ada untuk gue, dan lo pikir gue bodoh percaya sama omong kosong lo itu."

"Gue sakit saat lihat lo berduan sama Ariel, Li. Gue nahan semuanya sendiri, dulu gue udah mau ngikhlasin lo, tapi setelah kepergian Mama, gue berubah pikiran. Gue capek, capek harus ngalah terus!" jelas Elgar tajam.

-•🦋•-

Afghan yang baru saja kembali dari memarkir kan motornya itu samar-samar mendengar suara dari dalam apartemen milik Elgar, yang membuat dirinya langsung menghubungi Ariel.

Setelah selesai menghubungi Ariel, cowok dengan kaos putih dan balutan kemeja kotak-kotak itu tidak henti-hentinya menendang pintu apartemen yang ada di pelupuk matanya.

BRAK!

"Anjing!" umpat Elgar. Pasalnya sedari tadi pintu apartemen miliknya tidak henti-hentinya mengeluarkan suara gebrakan.

Cowok itu beranjak, membuka pintu apartemen miliknya, kemudian dia mengedarkan pandangannya, tapi nihil tidak ada siapapun di sana. Hingga Elgar memutuskan untuk kembali menutup pintu apartemennya, namun tiba-tiba tubuhnya mundur beberapa langkah karena belum siap menerima tendangan dari lawan.

"PENGKHIANAT, MENJIJIKKAN, CUIH!" Afghan yang baru saja menendang punggung Elgar menatap cowok itu nanar. Ada perasaan kecewa yang menggerogoti hatinya. Afghan masih tidak percaya dengan perbuatan cowok itu.

Tanpa rasa kasihan Afghan menendang kembali tubuh Elgar membuat cowok itu jatuh tersungkur, karena lagi-lagi belum siap menerima perlawanan dari Afghan.

Melihat itu, Afghan langsung mendekati Excel yang tengah duduk di lantai dengan kedua tangan dan kaki di ikat. Mata gadis itu sembab karena terlalu banyak mengeluarkan air mata, rambut yang acak-acakan begitu juga dengan penampilannya yang sangat berbeda jauh dari biasanya.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang