抖阴社区

48. DESTRUCTION

Mulai dari awal
                                    

"Gue ada di sini, Cel. Tenang, ya...," ucap Afghan sembari membuka tali yang mengikat tangan dan kaki sahabatnya. Belum selesai membuka tali, tubuh Afghan sudah terpental.

Elgar sudah berdiri dengan tatapan tajamnya. Cowok itu mendekat ke arah Afghan, tanpa rasa kasihan dia menginjak tubuh Afghan yang tengkurap membuat Afghan meringis.

"Mau jadi pahlawan lo, hah?"

"Laki lo?"

BUGH

Mendengar penuturan Afghan, Elgar kembali menendang tubuh Afghan yang berada di bawah kakinya.

"Bangun lo, anjing!"

Afghan mengusap keningnya yang ngilu akibat terbentur meja dapur. Cowok itu berusaha untuk bangkit. Baru begini saja tubuhnya sudah terasa remuk. Afghan menatap manik mata milik Elgar yang dingin dan penuh dendam. "Kalo gue anjing, terus lo apa?" tanya Afghan remeh.

"Jangan ikut campur urusan gue!" kecam Elgar.

Afghan tidak mengindahkan ucapan Elgar barusan. Cowok itu yang awalnya ingin menghampiri Excel, langsung terdiam kala melihat obat perangsang yang tergeletak di atas meja.

"Kalo lo emang sayang sama Excel bukan gini caranya!"

"Tahu apa lo tentang gue?!"

"Gue juga cowok brengsek, El. Gue nggak se baik yang lo pikir, tapi gue nggak pernah ada niatan buat ngerusak cewek. Apalagi cewek yang gue sayang."

"Banyak omong, lo!"

BUGH

Elgar kembali melayangkan tinjauan ke perut Afghan, kemudian menarik kerah kemeja yang digunakan cowok itu.

Afghan terkekeh, dia mendongak menatap Elgar yang sedikit lebih tinggi darinya.

"Lo mau ngerusak sahabat gue pake minuman soda yang lo campur pake obat perangsang? Dapet ide dari mana lo? Sampah banget cara yang lo pake. Bisa-bisanya gue percaya sama pengkhianat kayak lo selama ini."

"BACOT!"

BUGH

BUGH

Elgar dengan penuh amarah menendang Afghan sangat keras membuat Afghan jatuh tersungkur. Tidak membiarkan Afghan untuk bernapas barang sedetik pun, Elgar melayangkan pukulan penuh tenaga ke rahang cowok itu membuat darah mengucur keluar dari sudut bibirnya.

Tenaga Afghan tidak sebanding dengan Elgar. Elgar yang sedari kecil sudah berlatih ilmu beladiri itu sangat handal menunjukkan kekuatannya pada Afghan yang hanya mengerti sedikit ilmu beladiri.

Excel tidak bisa membantu, gadis itu sedari tadi masih berusaha untuk membuka tali yang mengikat tangannya, tapi nihil. Dia cuma bisa menangis melihat Afghan yang dipukuli habis-habisan oleh Elgar.

Afghan beranjak dengan tenaga yang tersisa, cowok dengan dua lesung pipi itu tidak mau mengalah. Tinjauan keras dia layangkan ke perut Elgar, tapi tidak berpengaruh besar. Elgar hanya mundur beberapa langkah membuat seringai menyeramkan terpatri di wajahnya.

"EL, GUE MOHON JANGAN PUKUL AFGHAN!"

"EL UDAH, EL!"

BUGH

Tidak mendengarkan pekikan Excel. Elgar masih terus melayangkan tinjauan pada perut Afghan. Afghan hanya bisa pasrah, tenaganya habis karena sedari tadi Elgar tidak berhenti memukuli dirinya.

Pyurr

Darah segar mengucur dari mulut Afghan, membuat Elgar tersenyum menang. Afghan merintih kesakitan. Cowok itu mendudukkan tubuhnya, bersandar pada dinding ruangan, dengan tangan memegang perutnya, mencoba menghilangkan nyeri yang menjalar.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang