抖阴社区

                                    

"Nggak usah, Af. Gue bisa ke sana sendiri."

"Gue jemput-"

"Lo sama Mikha aja!"

"Gue anter Mikha dulu, baru entar jemput lo."

"Af, rumah Bunda tuh depan rumah gue. Jalan kaki nggak sampai semenit."

"Gue mau ke rumah Mikha, habis itu jemput lo!"

Setelah Afghan yang berada di seberang sana mengatakan kalimat itu, sambungan telepon langsung terputus. Excel mengembuskan napas gusar. Setelah kepergian Ariel, dua teman cowoknya itu memperlakukan dirinya layaknya seorang ratu.

Masih dengan ponsel di tangannya. Dia melihat chat masuk dari Atlas, dan Bunda. Tidak menunggu lama, jari lentiknya langsung membuka chat Bunda Salwa.

Bunda Salwaa

|Excel sayang, hari ini Ariel ulang tahun
Kamu nggak lupa kan?

|Kamu sama yang lain jangan lupa
Ke rumah Bunda ya

|Bunda mau masak banyak, nanti kita
makan sama-sama

|Bundaaaaaaa☹️

Setelah mengirim balasan ke Bunda, Excel langsung membuka chat yang dikirimkan Atlas padanya.

Atlas calon suami

|Tugas dari Bu Prima kemarin udah
gue kerjain, besok gue kasih ke lo
19.30

|Tidur Excel, jangan begadang
Kesehatan kamu dijaga
21.05

Hari ini

|Nanti Afghan jemput

|Tungguin Afghan, jangan pergi sendiri!

|Cuma lima langkah

|Tungguin Afghan!

|Nanti dijemput Afghan

Excel mengembuskan napas panjang melihat balasan chat dari Atlas. Hari ini tepat satu minggu kepergian Ariel. Atlas dan Afghan selalu menjaganya dengan baik, seolah mereka berdua siap menggantikan peran Ariel sebagai malaikat pelindungnya.

Selama seminggu ini, bayang-bayang Ariel masih berputar di pikirannya. Ariel yang selalu diam-diam menyelinap masuk ke kamarnya. Ariel yang menunggunya dengan duduk di jok motor ninjanya, hanya untuk mengajak berangkat sekolah bersama. Ariel yang selalu merangkul bahunya. Semua kebiasaan cowok itu masih melekat kuat di pikiran Excel. Tidak ada sedikitpun niat untuk melupakan memori itu.

Mengambil foto dirinya dengan Ariel di dalam pigura kecil di hadapannya, kemudian menorehkan bolpoin ke atas kertas foto.

Selamat ulang tahun. I Love you, Abriel Daerlangga.

-•🦋•-

"Excel udah nggak apa-apa, Ma."

"Nanti Mama antar Excel pergi ke psik-"

"Enggak Ma. Excel nggak apa-apa, Excel cuma kangen Ariel aja. Hari ini Ariel ulang tahun."

"Maafin Mama, ya, sayang. Selama ini Mama egois."

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang