Haruto
Asahi, kamu sibuk?Mau membantu aku mencari
Pekerjaan?Asahi tersenyum tipis, ia menghapus air matanya, dan menaruh kembali bingkai foto yang ia pegangi sendari tadi.
Dirinya segera bersiap untuk menuju kediaman haruto, memilih pakaian yang menurutnya nyaman.
Diperjalanan Asahi tidak fokus, ia terus saja memikirkan tentang jaehyuk, apakah sekarang suaminya itu sedang bekerja atau bermesraan dgn orang lain
Brugg
Karna ketidak fokuskan-nya memperhatikan jalanan, membuat asahi tak sengaja menabrak seseorang
"Akk maaf, maaf saya tak sengaja" Asahi membantu orang itu untuk berdiri, seketika badannya mematung saat melihat siapa orang yang ia tabrak barusan
"Asahi?" Ucap orang dihadapannya, Asahi hendak pergi namun pergelangan tangannya ditahan
"Tunggu dulu Asahi"
"Lepasinn, lepasin aku pembunuh" Asahi berontak, berusaha melepaskan cengkraman nya
"Asahi, dengerin aku dulu" orang dihadapan asahi itu semakin mencekam pergelangan tangannya
"Lebih baik kau pergi pembunuh, lepasin aku"
"Asahi aku tidak membunuh ibu kamu, dengerin dulu penjelasan aku"
Asahi menggelengkan kepalanya, terlihat ketraumaan diwajahnya
"Nda.. aku nda mau... Aghhh... Aghh perutku sakit"
"Sa?.. kamu ga papa, sayang" orang itu melepaskan cengkramannya, membuat Asahi langsung berjongkok memegangi perutnya yang terasa sakit
"Hikss sakittt"
"Asahi, kamu kenapa?" Ingin menolong tapi pergerakannya selalu ditepis oleh Asahi, seolah dirinya benar-benar tidak ingin disentuh
"HEIII KAUU JANGAN MENGGANGGU KEKASIHKU" Satu tinjuan melayang menghantam orang yang telah mengganggu Asahi, karna tak ingin berdebat orang itupun pergi walaupun hatinya ingin menolong Asahi.
"Sa kamu kenapa, orang tadi apain kamu?" Haruto mengusap perut Asahi, saat sang empu berusaha meremasnya
"Haruu, sakitt hkss... Perut aku sakitt"
Wajah haruto sudah panik, ia belum pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya
"Kita periksa yaa" harutopun berusaha membangunkan Asahi, dan membawanya kerumah sakit, beruntunglah Karena tempatnya tidak terlalu jauh
"Bagaimana keadaan Asahi dok?" Tanya haruto pada dokter yang baru saja mengecek Asahi
"Pasien baik-baik saja, itu hal yang biasa terjadi pada seorang ibu hamil, karna perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh, dan juga kondisi rahim yg mulai tumbuh dan berkembang" haruto sedikit mengerutkan keningnya
"Hamil, m-maksudnya dok?"
"Akhh mungkin tuan belum tau, selamat.. pasien sudah hamil, usia kandungannya baru menginjak 23 hari"
Haruto mengaga tidak percaya, asahinya tengah mengandung seorang anak, anak dari suami sahnya
"Saya permisi dulu dok" haruto segera berjalan menghampiri Asahi yang tengah terbaring lemas.
"Haruto" panggil Asahi lirih , perlahan haruto mengelus perut Asahi yang masih terlihat rata
"Aku sakit apa haruto?" Tanya Asahi
"Kamu ngga sakit sahi, kamu... Kamu..." Haruto nampak kesusahan saat akan mengucapkan kata-kata tersebut
"Aku kenapa?"
"Kamuu... Kamu hamil sa, u-usianya baru 23 hari"
Asahi membulatkan matanya, ia ikut memegangi perutnya, dan mengusapnya pelan, cairan bening kembali menetes dipipinya.
"Ruto yaa, akuu hikss akuu, aku ngga mau hikss" di detik itu Asahi langsung memukuli perutnya membuat haruto meraih tangan Asahi
"Aku ga mau harutoo, bagaimana nanti nasip dia tanpa seorang ayah, aku tidak mauu hikss" haruto memeluk Asahi mengelus surainya dan mengecupi keningnya berusaha memberikan ketenangan
"Sutt, kenapa bicara seperti itu hm?, Ayahnya masih ada Asahi, jaehyuk masih hidup"
"Haruto, aku... Aku akan menceraikan jaehyuk" haruto menghentikan aksinya mengelus Surai Asahi
"K-kenapa seperti itu"
"Jae, ada... Ada wanita yang tengah mengandung anaknya, harutoyaa, jaehyuk sudah menghianatiku"
"Kamu tau dari mana?"
"Aku melihatnya sendiri hkss"
"Haruto, aku ingin menggugurkan dia hikss"
"Jangan Asahi" haruto langsung menangkup pipi Asahi, mengelusnya pelan
"Ada aku, jangan takut, kamu.. dan baby aman"
"Kamu bukan ayahnya Haruto, jangan seperti itu hikss" Asahi berusaha memukuli perutnya kembali
Cupp
Satu kecupan haruto berikan kepada perut rata Asahi
Cupp
Dan satu kecupan lagi ia berikan kepada bibir tipis Asahi
"Aku ada disini Asahi, aku ga peduli anak siapa yang kamu kandung, aku akan menjaga kamu dan baby"
"H-haruu"
Cupp
Haruto kembali mencium bibir itu, membuat Asahi berhenti terisak.
"Ruto, jangan beritahu siapa-siapa dulu ya"
"Harusnya aku beritahu tentang jaehyuk sejak dulu, kalo sudah seperti ini kasian Asahi" ucap haruto dalam hati
"Iyaa, aku tidak akan memberitahu siapa-siapa dulu, termasuk Tante Lisa"
"Lissa?"
"Saat aku sedang susah mencari pekerjaan, Tante Lisa menawariku pekerjaan sementara, jadi supir pribadinya selama ia dikorea"
"Benarkah?" Asahi mendongak menatap haruto
"Iyaa, dan semoga nanti aku dapet pekerjaan tetap_"
"_untuk menghidupi mu dan baby, Asahi" lanjutnya dalam hati
"Semoga saja yaa" haruto kembali mendekap tubuh Asahi, menyalurkan rasa cinta dan kasih sayangnya
•••
"Jae, apa kamu sudah menemukan tanda-tanda dari Travis?" Lisa menyimpan cangkir birunya setelah meminum teh yang di sajikan
"Belum Buna, aku belum mencari dia.. akhir-akhir ini aku sedikit kecapean, Asahi selalu mengeluh sakit perut, dan dirinya selalu muntah-muntah dipagi hari" jelas jaehyuk sembari memijat pelipisnya
"Apa kamu sudah membawanya ke dokter?"
"Asahi tidak mau, Buna"
"Beri dia testpack nanti saat kau pulang, aku curiga Asahi hamil"
Jaehyuk nampak berfikir detik berikutnya ia tersenyum
"Semoga saja"
TBC
Asahi hamil anak jeyok dok, gimana nasip baby-nya nanti ya?, Apa dia bakal lahir atau tidak? Soalnya Asahi kekeh pen gugurin tuh
Btw itu siapa yang Asahi katain pembunuh, keknya yang baca (becandaa awokwowk)😱😱
Coba ada yang bisa nebak ga? Mem treasure

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Lie [Jaesahi/Harusahi] END
RandomDi usia mudanya Asahi harus menikah dengan seorang CEO incaran banyak orang, sikap lembutnya membuat Asahi percaya bahwa dia juga mencintai Asahi. Namun tak pernah Asahi sangka bahwa suaminya itu memiliki kekasih gelap. 18+ ??BxB?? ? ???? ??...
09. positif hamil
Mulai dari awal