THE CONTRACT [COMPLETED]
21+ || SPIN OFF DRIPPIN BAGIAN 1
?? ?Kisah ini bermula dari sebuah kontrak kerja sama yang akhirnya mengantarkan Yera dan Jeno ke dalam sebuah perjodohan tapi bagi dua orang itu adalah pernikahan kontrak.
Han Yera wanita...
~ Vote sebelum membaca ~ ~ Jangan lupa spam komen juga yaa ~ ~ Ada banyak typo & happy reading ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau su-"
"Bisakah kau berhenti berbicara!"
Yera tersentak di tempat duduknya, padahal belum sempat ia melanjutkan pertanyaannya pria itu malah membentuknya. Lelaki itu memasang wajah datarnya berjalan melewati Yera yang duduk di ruang tengah lalu masuk ke dalam kamarnya.
BRAK!
Wanita Han itu kembali tersentak dengan cara Jeno menutup pintu "Apa dia sedang datang bulan? Sensitif sekali" Cibir Yera.
Belum ada satu menit, pintu kamar itu kembali terbuka kembali membuat Yera memalingkan wajahnya untuk memandang laki-laki yang keluar dari kamar. Masih dengan memasang raut datarnya.
Lee Jeno berjalan melewati Yera menuju dapur lalu meneguk satu kaleng bir yang ia ambil dari dalam lemari pendingin. Setiap gerakan lelaki itu tak pernah lepas dari perhatian Yera.
Dalam sekali tegukan Bir itu habis. Pria itu lalu meremas kaleng bir tersebut lalu membuangnya kasar lebih tepatnya penuh emosi ke dalam tempat sampah.
"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu? Kau marah karena berita pernikahan itu? Atau kau ada masalah dengan Park Sejin?" Yera bertanya dengan berani.
Hal itu berhasil membuat Jeno membalas tatapannya. Bukan memaki Yera lelaki itu malah terdiam, lebih tepatnya melamun saat mengingat sesuatu.
Flashback - Satu jam sebelumnya..
"Aku tidak perlu kata maaf, Aku hanya perlu jawabanmu Lee Jeno. Katakan apa aku harus menunggu atau berhenti?"
Jeno terdiam, pria itu mereka tidak stir mobil dengan kuat membuat kuku jari pria itu memutih lalu pria itu akhirnya membuka suara.
"Aku tidak bisa memaksamu. Jika kau ingin menunggu maka tunggu Aku. Jika kau lelah maka kau bisa berhenti."
Itulah jawaban yang terlontar dari mulut Jeno.
"Aku ingin jawaban yang jelas Lee Jeno, bukan jawaban seperti ini" Tutur Sejin "Katakan dengan jelas apa Aku harus menunggumu atau tidak"
"Mianhae Sejin-na mianhae" Lirih Jeno, hanya kata maaf itu yang bisa ia ucapkan. Dia sendiri pun bingung jawaban tegas seperti apa yang harus berikan.
Sungguh dia ingin meminta Sejin untuk menunggunya tetapi di sisi lain dia juga tidak mau wanita itu menunggunya lagi karena menunggunya hanya akan membuat Sejin akan semakin terluka.