抖阴社区

30

44 14 15
                                        

"AYA!! Ayok makan dulu!" panggil Galang di depan pintu kamar Asya.

Hening?! Tak ada jawaban dari Asya, apa mungkin? Gadis itu tertidur?!

Tok
Tok
Tok

"AYA!! kamu tidur?"

Lagi dan lagi tak ada jawaban dari Asya. "Hmm... Mungkin dia tidur. Jika sudah bangun, akan ku suruh dia makan." gumam Galang melangkah pergi dari depan pintu kamar Asya. 

Galang menuruni anak tangga menuju dapur, di sana terdapat dua pembantu yang menyiapkan makan malam untuk Asya. "Bi... Makanannya simpan lagi, ya?! Asya nya tidur. Nanti malam kalau dia bangun pasti akan makan."

"Oh.. baik tuan."

Galang mengangguk sebagai jawaban, dirinya kembali melangkah masuk ke dalam kamar. Galang kini berada di balkon kamarnya.

"Perasaan apa ini? Kenapa gue ngerasa nyaman di dekat dia? kenapa gue hampir lupa sama tujuan awal gue?" Galang mengusap rambutnya frustasi.

"Nggak.... Ini nggak boleh terjadi..." monolog Galang menatap hamparan lampu jalan.

Tring
Tring
Tring
*Anggap bunyi telpon Yee*

Ponsel Galang berbunyi, ia langsung merogoh saku bajunya guna melihat siapa gerangan yang menelpon.

"Nomor tidak di kenal?" gumam Galang kala melihat nomor asing itu.
Tanpa banyak bicara lagi, ia langsung menarik tombol telepon berwarna hijau itu.

"Halo?!" ucap Galang setelah panggilan telepon tersambung.

"Sayang, ini Bunda." lirihnya dari seberang sana.

"Bunda? Ada apa?"

"Bunda menyesal, nak. Bunda nyesel Ninggalin kamu. Maafkan Bunda, sayang." jawab Bunda Galang dengan berbisik.

"Bunda kenapa ngomongnya bisik-bisik gitu?"

"Maafkan Bunda, nak. Maa-..... Argggh sakit mas, a-ampun...."

"APA YANG KAMU LAKUKAN, HAH!! BERANI-BERANINYA KAMU MENELPON SESEORANG. DASAR WANITA SIALAN!!"

Tut
Tut
Tut

Galang terlonjak kaget saat mendengar teriakkan kesakitan dari Bundanya. "Bunda?! Bunda kenapa? Bun?!"

Panggilan itu terputus, Galang sangat panik. Ia mencoba menghubungi nomor itu kembali. namun, panggilannya tak tersambung.

"Bunda, Bunda kenapa? Pria brengsek itu nyakitin Bunda? Sekarang Bunda ada dimana?" monolog Galang bertanya-tanya, sorot matanya menggambarkan kemarahan yang sangat besar.

"Lo nyakitin Bunda?! gue akan nyakitin anak lo juga!!" desis Galang tajam.

🦋

Pagi, pukul 06:30

Asya mengedipkan mata, menormalkan cahaya yang masuk ke dalam Indra pengelihatannya.

"Udah pagi, ya?!" monolog Asya yang tengah duduk di samping kasur.

"Mandi dulu deh, hari ini kan hari Senin." Asya beranjak dari duduknya, ia melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan memakai baju. Kini Asya tengah menyiapkan buku pelajaran untuk hari ini.

"Matematika, Bhs Indonesia, emm.... Apa lagi, ya?" Asya melihat-lihat buku di hadapannya. 

segaris luka (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang