抖阴社区

2

11.6K 841 34
                                        

¤•¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤•¤

Hari ini berjalan dengan baik, membuat Jean yang sejak pagi memang sudah menebar senyum. Masih terus menebar senyum saat sekolah sudah bubar, kini anak itu tengah menunggu bus di halte yang sedikit jauh dari gerbang sekolah. Bahkan tadi sejak Jean melewati gerbang sekolah sudah banyak terlihat mobil-mobil mewah terparkir menjemput murid-murid yang sudah pasti anak dari kalangan orang atas.

Halte itu terlihat sepi walaupun sudah waktu pulang, mungkin karena murid-murid di SMA Dewangsa rata-rata memiliki kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Jadi tak heran jika tak ada murid yang menunggu bus seperti dirinya. Ah jadi terlihat sekali perbedaan kastanya.

Bus yang lewat di halte ini pun hanya akan melintas 2x dalam sehari, dipagi saat mengantar murid lalu di jam pulang sekolah saja. Karena hanya dijam itu saja kemungkinan ada penumpang, sisanya pasti halte selalu kosong.

Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit akhirnya bus tiba, Jean langsung menaiki bus tersebut dan duduk di kursi paling belakang.

Ia juga tak akan langsung pulang ke rumah, Jean akan pergi ke tempat ia bekerja. Hidup sendiri dengan tabungan dari mendiang ibunya tak akan menjamin ia akan mampu bertahan, bahkan tabungan itu sudah sejak lama habis jadi jika ingin tetap hidup maka ia harus bekerja. Dan mulai menabung sedikit-sedikit, walau sekolahnya sudah ditanggung oleh beasiswa, bukan berarti biaya makan dan lainnya juga.

Jean bekerja di dua tempat, seperti saat ini ketika pulang sekolah pukul setengah tiga sore. Maka jam tiga hingga jam 6 sore ia akan bekerja di salah satu cafe sebagai pelayan. Nah lalu setelah itu pukul setengah delapan malam ia akan bekerja di sebuah restoran sebagai tukang cuci piring hingga pukul sebelas. Gaji dari kedua tempat ia bekerja itu ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan beberapa keperluan lainnya.

Bersyukur masih ada yang mau memberinya pekerjaan disaat umurnya masih dibawah umur. Sudah hampir dua tahun Jean bekerja di dua tempat itu. Karena sebelumnya Jean selalu ditolak dengan alasan ia masih anak-anak, apalagi melihat perawakan Jean yang kurus dan terlihat ringkih membuat orang ragu. Untung saat itu ibunya meninggalkan tabungan untuknya, sehingga bisa bertahan hidup hingga tabungan itu pun kian menipis, dan sampailah dimana Jean menemukan tempat yang mau menerimanya sebagai pekerja hingga saat ini.

Jean bukan tipe anak yang mudah menyerah, selagi ia mampu anak itu akan terus berjuang. Walau banyak sekali rintangan yang bahkan terkadang terasa begitu berat di pundak kecilnya. Anak yang seharusnya menikmati masa-masa menuju remajanya dengan bersenang-senang, justru Jean harus mati-matian mencari uang untuk bertahan hidup. Hidup di kota besar sendirian tanpa ada pundak yang bisa ia sandari tentu saja terasa berat, namun mau tak mau harus ia jalani seorang diri.

"Selamat sore kak" Sapa Jean begitu ia sampai di kasir tempat ia kerja.

"Sore Jean, gih langsung ganti seragam" Balas seseorang yang Jean panggil kakak.

JEAN [END]?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang