抖阴社区

Part 28?

6 0 0
                                        

Happy reading

_
-

"Alasan Wulan membunuh Raka sudah jelas karena uang. Uang dapat membutakan siapa saja termasuk mengorbankan nyawa mereka yang tak berdosa. Dan Raka adalah satu-satunya ahli waris musuh bebuyutan keluarga lo," ungkap Helia.

"Dan wanita di foto itu bukan Bi Laras tapi kakak kandungnya yang meninggal tepat setelah Raka mengalami kecelakaan. Dan pelakunya juga orangtua lo. Bi Laras ingin balas dendam atas kematian kakaknya dengan menjadi orang kepercayaan Darren. Alasannya karena mereka punya tujuan yang sama yaitu balas dendam," imbuh Helia.

Azela masih geming dengan kepala tertunduk. Fakta menyakitkan yang harus ia terima begitu menikam hatinya. Orang yang paling ia sayangi di dunia ini ternyata begitu kejam dan tak berperasaan. Helia memang benar, uang merubah segalanya.

Azela meneguk ludahnya dengan kasar. Ini akan menyakiti dirinya sendiri. Tapi, Azela tidak akan pernah menutup kesalahan orangtuanya hanya dengan berdiam diri. "Apa yang akan kita lakukan?" tanyanya yang mampu mengundang keterkejutan semuanya. Tak menyangka jika gadis itu akan berkata demikian.

Helia berdeham dan mengatakan rencana untuk menjebak Erdan dan Wulan.

🍂🍂🍂

Hal pertama yang Azela lihat saat memasuki rumahnya adalah kehadiran Ghavin dan Ghevan. Mereka membuat surprise dibantu oleh Fatir yang saat ini tengah membawa kue ulang tahun.

"Happy birthday Azela." Mereka berseru sambil menyanyikan lagu ulang tahun. Azela tak dapat menyembunyikan senyumnya.

"Buat permohonan sebelum tiup lilinnya." Azela berdoa dalam hati. Ia berharap semoga mamanya datang menemuinya dalam waktu dekat ini. Biarkan Azela bertemu dengannya walaupun hanya sekali dalam hidupnya. Biarkan Azela melepas rindu yang sudah ia bendung selama bertahun-tahun. Biarkan Azela melihat mamanya untuk...

... terakhir kalinya.

Azela meniup lilinnya yang disoraki oleh ketiga kakaknya diiringi dengan tepuk tangan.

"Kadonya mana?" tanya Azela yang tak melihat satupun kotak kado di sana. Hanya terdapat balon dan ucapan selamat ulang tahun.

"Hehe, kadonya kita sembunyiin. Sengaja biar lo nyari. Kasian gue liat lo yang kurang gerak. Tiap hari duduk mulu dimeja belajar, gue yang liatnya aja capek." Mulut Azela terbuka lebar.

"Gue? Disuruh nyari kado? OGAH," tolak Azela mentah-mentah.

"Lo sih, ngasih ide nggak bener," tuding Ghavin pada kembarannya.

"Biar gue tebak, kado dari lo pasti sekardus coklat." Ghevan menyengir. Sedangkan Azela hanya menatapnya datar.

"Dan kado dari lo pasti hal-hal yang nggak ada gunanya."

"Enak aja, kado dari gue malah yang paling bermanfaat," sangkal Ghavin tak terima.

"Dan kado dari lo, pasti permohonan maaf yang nggak akan pernah gue baca." Fatir mengerucutkan bibirnya seraya menundukkan kepalanya.

"Sebenarnya tebakan lo salah. Tapi, karena itu tebakan lo gue bakal ganti kadonya jadi permintaan maaf menggunakan diksi yang paling indah." Fatir mengacungkan jempolnya dan tersenyum.

Azela memutar bola matanya. Kesalahan apa yang ia perbuat di masa lalu hingga bertemu dengan tiga manusia menyebalkan ini.

"Udah ah, gue mau tidur."

Takdir dan lukanya(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang