抖阴社区

                                    

"Maafkan kelalaian kami, Pak Juan. Seharusnya, kami bisa memeriksa setiap tamu yang masuk dengan lebih teliti lagi."

"Ini jebakan."

Gumaman Juan sukses membuat Chief Security itu memicing ragu. Dia tampak tak bisa mengerti, sedangkan Juan terjebak dalam pikirannya sendiri.

...

Pemeriksaan berlangsung rumit. Hasil akhirnya menunjukkan bahwa kondisi Putra semakin memburuk, dengan organ-organ vital yang tak lagi mampu bekerja dengan baik.

Bahkan, dokter meminta Mita dan keluarganya untuk terus berdoa. Berharap keajaiban akan menaungi mereka.

"Nona Mita, bisa ikut saya? Ada yang ingin saya bicarakan."

Dengan langkah gontai Mita mengikuti dokter tersebut. Mereka memilih persimpangan lorong yang tidak ramai sebagai tempat untuk berbicara.

"Kami sudah melakukan uji lab terhadap makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi Tuan Putra. Yang kami temukan adalah obat ini."

Dokter itu mengeluarkan satu botol berisi pil obat herbal dari kantung celananya. Mita mengingat benda itu di antara sekian banyak sampel makanan, minuman, serta obat-obatan yang dibawakan Inem dari villa.

"Obat herbal ini mengandung zat adiktif yang berbahaya untuk pasien jantung seperti Tuan Putra. Melihat dari jumlahnya yang tinggal sedikit, Tuan Putra pasti rutin mengonsumsinya selama beberapa waktu belakangan."

Mustahil jika Mita tidak shock dengan informasi tersebut. Beban pikiran di dalam kepalanya semakin bertambah.

"Jika dikonsumsi dalam dosis kecil memang tidak terlalu terlihat efek sampingnya. Namun, karena Tuan Putra sudah kecanduan dan rutin mengonsumsinya, efek samping dari obat ini jadi bertambah dan secara tidak langsung sudah merusak organ-organ vital di dalam tubuh Tuan Putra."

Karena botol itu tidak memiliki stiker merk atau keterangan tertulis, Mita pun bertanya, "Apa menurut dokter, obat ini dijual di pasaran dan bisa didapatkan dengan mudah?"

"Dengan bahan baku yang langka, harusnya obat ini sulit untuk didapatkan. Bisa jadi obat ini diimport dari negara tertentu," jawab dokter tersebut, cukup informatif.

Ia kemudian menambahkan, "Setiap kontrol, saya selalu minta Tuan Putra untuk hanya mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Saya juga cukup intens mengawasi obat-obatan yang beliau konsumsi. Saya yakin, beliau bisa mendapatkan obat ini dengan bantuan orang lain. Jadi, kalau Nona mau mencari darimana obat ini berasal, silahkan cari orang-orang di sekitar Tuan Putra yang sekiranya merekomendasikan dan mampu menyediakan obat ini untuknya."

Mita sangat berterima kasih untuk setiap informasi yang diberikan. Kepergian dokter tersebut bertepatan dengan gerombolan pria yang tiba-tiba menghampirinya.

"Ibu Sasmita Chandie Adiswara?"

Mita melihat satu persatu pria di hadapannya, kemudian mengangguk lambat, "Benar. Itu saya. Ada apa, ya?"

"Saya yakin anda sudah mendapat berita dari bawahan anda di Dandelions Hotel. Sekarang, tolong kerjasamanya dan ikut kami ke kantor polisi."

"A-apa? Tapi, saya tidak tahu apapun tentang gembong narkoba itu—"

"Sebaiknya anda tidak melakukan sesuatu yang bisa memberatkan diri anda sendiri di pengadilan nanti," saran polisi tersebut, lantas meminta petugas perempuan untuk membawa Mita.

Namun, langkah mereka ditahan oleh pekikan yang menyerukan nama Mita. Sang pemilik nama pun menoleh dan rasanya begitu terenyuh saat melihat suaminya yang kelihatan murka.

4 Billion's Game [ C O M P L E T E ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang