melihat perubahan suasana hati si gadis, monoma jadi tidak tega dengan tolakannya tadi. jadi dengan ragu ia mengulurkan tangannya meminta gadis itu menyentuhnya.
neito menautkan jari-jemari mereka dan sedikit meremasnya, lalu dengan begitu ia pelan-pelan menutup matanya di ikuti (name) dengan wajah sedikit merona
kapan lagi bisa di gandeng sama neito anjir AWOKWOK!
perlahan gadis itu membuka matanya dan saat itu ia menatap manik biru periwinkle milik lelaki itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
https://pin.it/5iDkaVY
dengan bodohnya ia diam tidak bergeming tetapi sesuatu mengalir dari hidungnya, dengan cepat monoma merogoh sakunya dan mengambil sapu tangannya
"kenapa jadi begini?!" panik monoma sambil mendekat dan menyekah darah dari hidung gadis itu dengan hati hati.
"heehhh?? a-a-aku g-gap-gapapa k-kok!"(name) dengan wajah meronanya tersenyum cengengesan sambil sedikit menjauhkan wajahnya yang terbilang cukup dekat dengan monoma
"gapapa gimana? sudah ku bilang ini ide yang bur-"
"gapapa beneran! nah udah gak lagi kan? bantah gadis itu sambil menyingkirkan sapu tangannya tetapi darah itu malah mengalir lebih banyak
"APANYA YANG ENGGAK? ITU MALAH MAKIN DERAS??!!!"
"eheheheh"
"hahhh~ yasudah akan ku antar pulang"
"ehhh makasih loh neito, susah-susah aja~" jawab gadis itu dengan suara agak bindeng sambil meraih tangan monoma yang terulur di depannya
tapi saat mereka berdua beranjak dari kursinya, tiba-tiba sebuah bola melayang di depan gadis itu, untung saja di halang oleh tangan monoma dan di tangkapnya, lalu anak-anak itu berlari menghampiri mereka bermaksud meminta maaf dan meminta bola mereka kembali.
tetapi ada satu anak kecil menatap mereka berdua dengan polos lalu berkata "kakak lagi pacaran?" membuat mereka berdua memalingkan wajah kesamping karena malu tetapi tangan mereka masih bertautan secara tidak sadar.
lalu dengan gelagapan gadis itu berlutut di depan anak kecil itu dan membisikkan sesuatu sambil memberikan permen. dengan senyuman manis anak kecil itu pergi sambil melambaikan tangannya kearah mereka berdua.
"apa yang kau bisikkan?" tanya monoma dengan penasaran
"ah, gapapa kok hehe, oh iya neito! boleh minta saran?" ujar gadis itu sambil melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang kerumah (name)
"tentu saja"
"menurut mu, gw cocok magang di mana?"
"hmm... itu kan tergantung kau, kenapa kau bisa menanyakan sesuatu yang pribadi? apalagi menyangkut masa depan mu untuk menjadi pahlawan, kau seharusnya memilih sesuai dengan kemampuan mu."