[Follow sebelum membaca]
°°°
Blurb:
Jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin itu yang Sakti rasakan ketika melihat cewek bernama Aletta, si jutek yang berasal dari jurusan IPA. Sekeras apa pun Aletta menyuruhnya menjauh, Sakti tidak menyerah. Dia...
Semoga selalu sehat ya semuanya. Dan untuk yang saat ini sedang sakit, semoga lekas sembuh.
Maaf untuk updatenya yang sangat lama sekali, bahkan tahun kemarin bisa dihitung pake jari. Maafkan aku yaa 🙏🏻
Kalian kangen nggak sama cerita ini?
Siap meramaikan kembali cerita ini?
Spam komen sebanyak-banyaknya ya ♡
Selamat membaca 🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakti Part - 35
Suara pantulan bola basket terus bergema dari lapangan outdoor SMA Merpati. Hari ini kelas Aletta kedapatan praktik olahraga materi tentang bola besar. Suara semangat dari masing-masing tim juga terus bersahutan membuat permainan semakin seru.
Aletta sedang serius mendribble bola, tatapan tajam dengan kening yang senantiasa berkerut menunjukkan bahwa cewek itu tengah fokus. Sedangkan tidak jauh darinya, Lana sibuk memanggil Aletta agar cewek itu mengoper bola padanya.
Apes! Bukannya jatuh ke tangan Lana, bola basket malah berada di tangan lawan yang saat ini tengah menuju ring basket mereka. Aletta panik, dia berusaha menghadang membuat para penonton gemas.
Wush! Bola masuk dengan sangat estetik hingga poin lawan bertambah. Kelompok Aletta kalah. Cewek berambut panjang yang hari ini di kuncir kuda itu mengerang kesal. Dirinya berjalan menuju bangku di tepi lapangan bersama Lana yang mengekor dibelakang.
"Sorry ya, Al tim kita jadi kalah," ujar Lana merasa bersalah. Kalau saja dirinya cekatan, mungkin bola basket tidak akan sampai ke tangan lawan.
Aletta diam tak menanggapi, dirinya sangat haus. Setelah meneguk air mineral sampai setengah, barulah dia merespons Lana disertai tepukan di bahu.
"Santai, Na," katanya.
"Iya, Na. Lagian bukan lomba juga, jadi menurut gue nggak apa-apa," sahut temannya.