3 tahun kemudian.
Salah satu pegawai di restoran menghampiri wanita yang sedang berdiri menggunakan kemeja putih dan rok pendek ketat. Pegawai itu membawakan sebuah catatan kepada wanita itu alias pemilik restoran.
"Bu, sepertinya kita harus membeli bahan dapur karena sudah mulai menipis."
Wanita itu pun mengambil catatan yang ada di tangan pegawai, "Iya. Kamu hubungi saja tempat biasa kita memesan bahan dapur. Oh iya, hitung pengeluaran juga ya. Saya butuh pengeluaran sekarang dan bulan lalu. Soalnya bulan lalu saya belum menerima pengeluaran kita."
"Sedang di proses bu."
Wanita itu pun menyuruh pegawai tersebut pergi. Namun, pegawai itu tetap berada di tempat sambil tersenyum. Hal itu membuat wanita di depannya kebingungan.
"Ada hal lain lagi?" pegawai itu mengangguk "Pak Tri menunggu anda Bu."
"Bu Adhity. Sebenarnya Pak Tri nungguin anda sudah hampir satu jam."
Wanita itu adalah Adhity pemilik restoran di kota kelahirannya. Adhity terkejut. Tri sudah pulang?
"Saya akan hampiri dia."
Adhity keluar dari ruangan dan mendapati sosok Tri sedang duduk di meja dekat jendela. Tri telah kembali dari Bandung. Iya, satu tahun yang lalu Tri pergi ke Bandung bersama Bunda Anggi.
Adhity rindu sekali dengan Tri.
"Tri?"
Tri berdiri dan langsung memeluk Adhity dengan erat "Maaf, aku ninggalin kamu lama banget ya?" dalam pelukan Adhity mengangguk.
Tri melepaskan pelukan dan menuntun Adhity untuk duduk di depannya. Setelah mereka duduk berhadapan kemudia Tri mulai membuka pembicaraan.
"Aku pulang ke sini karena urusan aku sudah selesai. Aku datang ke sini lagi juga untuk membawa mu. Aku sudah bicara dengan Bang Satya dan Bunda Anggi. Mereka mengizinkan kita."
Tri mengeluarkan kotak cincin ke hadapan Adhity. "Adhity, I have though to make you my wife and will you accept me as your husband?"
"Tri, aku ga pandai bersih-bersih rumah."
"Ga masalah. Aku bisa bayar pembantu untuk bersih-bersih rumah."
"Aku malas masak."
"Aku bisa masak atau ga kita pesan makanan di luar."
"Aku masih suka bangun kesiangan kalau hari libur."
"Apa hubunganya? Itu bukan masalah."
"Aku belum siap untuk punya anak."
"Kita bisa tunda sementara waktu sampai kamu siap."
"Aku ga cantik. Hubungan aku dan keluarga ku tidak seperti diri mu. Aku ga punya orang tua."
"Aku ga peduli, Adhity. Aku juga ga punya Ayah."
"Tapi kamu punya Bunda, Tri."
"Kamu punya abang."
"Aku ga peduli kamu punya kelemahan atau kekurangan yang kamu sebutkan tadi atau ada yang lebih lagi. Aku maunya kamu. I wanna be your. Aku terima semua yang ada di diri kamu. Dan ... I still love you. Perasaan aku masih sama seperti dulu."
Adhity mengerutkan dahi "Dulu?"
"Iya, dulu. Sekarang aku mau kamu! Ayo nikah!"
Adhity tertawa kecil melihat Tri berbicara seperti itu. "Kamu kenapa tertawa?"
"Lagian raut wajah mu ... Ha Ha Ha!"
"Oke, oke. Ini beneran ga sih? Sahabat aku loh yang ngelamar aku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Osaka
Romance"Dia laki laki yang aku juluki sebagai pangeran Osaka. Tapi, bukan dialah sang pemenang." ANRZQMDYA 15 Juli 2021 - 22 Mei 2023