Double J! Is My Imagination

I always feel lonely. When did you guys get real, Double J?
-Thera Alicea

Jangan lupa follow Fangchii ya! Supaya kalian bisa mendapatkan notif ketika aku update.

Happy reading 🐣🥀

Thera Alicea, remaja perempuan yang sudah memasuki kelas dua belas yang tiga bulan lagi akan lulus.

Thera Alicea, memiliki paras wajah yang cantik namun tertutupi oleh penampilannya yang tampak biasa saja dan anak pendiam.

Dibalik penampilan itu, dia sekarang adalah remaja tunggal kaya raya. Dia sudah tidak memiliki orang tua karena musibah yang terjadi saat ia menduduki bangku SMP.

Remaja tunggal kaya raya? Orang tuanya meninggalkan tiga perusahaan yakni, perusahaan perhiasan dan busana yang di tinggalkan oleh ibunya, dan juga perusahaan makanan yang ditinggalkan oleh ayahnya.

Sekarang ia tidak sedih walau sudah tidak memiliki orang tua, dia masih mempunyai pamannya, Darren. Darren yang merawatnya selama ini dan mengelola perusahaan milik orang tua nya dengan baik.

Uangnya selalu lancar setiap saat dan juga sekarang ia sudah tak tinggal dengan pamannya. Karena saat memasuki SMA ia memutuskan untuk mandiri di rumah orang tuanya, Darren sih setuju-setuju saja.

Kini ia berada disekolah dan duduk di pojokan layaknya orang malas, namun ia selalu mendapatkan juara pertama. Memang gen orang tuanya sangat hebat.

Tapi sepintar apapun dirinya, ia hanya dianggap beruntung oleh teman sekelasnya.

"Mana ada orang beruntung berturut-turut," batin Alice.

Kelas XII MIPA-1 diisi oleh beberapa murid pintar hingga hampir satu kelas itu memperhatikan guru kecuali Alice dan beberapa anak yang tidak mau memperhatikan.

Alice menguap sesekali karena bosan, lalu ia melirik jam tangannya.

Satu...dua...ti-

TRING TRING TRING CLASS IS OVER, IT'S TIME TO GO HOME.

Suara dari speaker sekolah itu berdering dan mengucapkan jam pelajaran telah berakhir, hampir seluruh kelas bersorak gembira, termasuk Alice.

Alice segera membereskan barangnya lalu bersiap-siap, satu kelas itu mulai berdoa bersama-sama.

🥀🥀🥀

Alice berjalan kaki, jaraknya dari rumah mungkin sekitar tiga koma tujuh kilometer.

Ia selalu ingin jalan kaki, karena banyak juga murid yang berjalan kaki. Ia merasa seperti memiliki banyak teman.

Alice melihat depannya yang banyak sekumpulan orang-orang saling berbincang satu sama lain.

Asik. Pikirnya.

Alice hanya berjalan dengan tampang biasanya hingga semua orang sudah sampai ditujuan nya masing-masing, hanya Alice yang berjalan sendirian sekarang.

"Satu kilometer lagi tanpa teman, mau punya temen huaaa," rengek Alice.

"Jangan! Nanti kamu dimanfaatin kayak dulu!"