抖阴社区

                                        

"Tapi mulai sekarang gue ngga mau berurusan sama Ana lagi." Lanjutnya.

"Bagus deh kalau Lo sadar. Tapi kalau ngga ada kejadian yang ngebuat Lo di skors, apa Lo masih tetep sama kayak dulu sama Ana?" Tanya Joni.

Joni tidak biasanya seperti ini. Teman-temannya dibuat bingung dengan ucapan-ucapan yang dilontarkan Joni kepada Shaka dari tadi.

"Gue ngga tau." Jawab Shaka sambil melirik ke arah Misya sekilas yang sedang menikmati makanannya bersama para sahabatnya.

"Kenapa Ka? Lo nyesel pernah nyia-nyiain Misya?" Joni bertanya lagi karena ia sadar dengan arah tatapan Shaka.

"Gue udah suka sama Misya."

Terkejut. Lagi-lagi para inti Lavegas yang berada di kantin dibuat terkejut dengan penuturan Shaka.

Shaka juga sudah sadar sekarang jika sikapnya kepada Ana sungguh berlebihan. Tidak seharusnya dirinya bersikap seperti itu kepada Ana. Dan mulai sekarang, Shaka akan mencoba tidak berurusan lagi dengan Ana.

"Bagus dong. Lo kan tunangannya Misya jadi gampang buat deketin lagi." Ucap Zevan.

"Udah terlambat. Misya udah benci sama gue. Dia juga udah mutusin pertunangan kita."

Apa-apaan ini? Kenapa banyak fakta dari Shaka yang para inti Lavegas dapatkan hari ini? Padahal mereka sudah cukup lama mengenal Shaka tetapi kenapa mereka baru mengetahui faktanya sekarang?

"Ha? Ngga mungkin, Misya itu cinta mati sama Lo Ka. Mana mungkin dia bisa kayak gitu." Shandy benar-benar tidak percaya dengan ucapan yang di lontarkan Shaka.

"Buat apa gue bohong. Ngga ada gunanya."

"Dan sekarang Lo mau deketin Misya?" Ucap Gibran yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan para sahabatnya.

"Mungkin."

Shaka langsung berdiri dari duduknya kemudian ia berjalan ke bangku yang ditempati Misya. Shaka berjalan dengan langkah santai yang menggambarkan sang leader.

Shaka berhenti saat sudah sampai dibangku yang diduduki Misya. Penghuni kantin dibuat bingung dengan tingkah sang leader Lavegas. Mereka mengira pasti akan terjadi kekacauan lagi jika Shaka sudah berhadapan dengan Misya.

Misya dan para sahabatnya langsung mendongakkan kepalanya ke seseorang yang berhenti dibangku mereka.

"Gue mau ngomong." Ucap Shaka sambil menatap Misya yang menatapnya juga.

"Tinggal ngomong." Balas Misya sengit.

"Bukan disini."

"Ngomong doang ribet banget."

Shaka langsung menarik tangan Misya dan menuntunnya ke arah taman sekolah.

"Apaan si." Ucap Misya tidak suka.

"Udah, bentar doang." Shaka berucap sambil berjalan meninggalkan kantin.

"Woi! Mau bawa sahabat gue kemana Lo!" Ucap Maudy berteriak sambil berdiri dan diikuti Tania dan Aurel yang seperti mengambil ancang-ancang untuk mengejar Shaka dan Misya.

TRANSMIGRASI REVAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang