抖阴社区

11

3.1K 272 4
                                        

Satu setengah bulan berlalu, semenjak kejadian itu. Kini, kerajaan Yiling Wei sedang disibukkan dengan acara persiapan untuk menyambut ‘pendewasaan’ putra mahkota mereka.

Jika kerajaan-kerajaan lain melihat apa yang terjadi di dalam kerajaan Yiling. Mereka pasti akan dibuat terkejut dengan suasana yang meriah dan penuh kegembiraan itu.

Mereka akan mempertanyakan kembali soal rumor-rumor yang beredar. Karena jelas, suasana yang tercipta itu sangat tidak menggambarkan kebenaran dari rumor-rumor itu.

Kerajaan yang bengis? Kejam? Raja yang suka membantai rakyatnya? Menarik upeti dengan harga yang tinggi? Dan lain sebagainya itu, terdengar seperti lelucon bagi rakyat Yiling.

Karena sejatinya, kerajaan mereka adalah kerajaan yang makmur, bebas, bahkan tidak ada batasan pasti antara anggota kerajaan inti dan rakyat biasa, mereka semua saling berbaur satu sama lain. Suasana kekeluargaan terasa sangat kental di kerajaan Yiling Wei, sangat berbeda dengan rumor yang beredar di luar sana.

Jika ada yang bertanya, lantas kenapa tidak ada satupun anggota kerajaan bahkan salah satu rakyat Yiling yang menepis rumor itu? Jawabannya hanya satu, karena rumor itu bisa menjadi tameng agar kerajaan lain tidak menyerang kerajaan Yiling Wei.

Bukannya semakin buruk kerajaan Yiling dikenal, maka akan semakin sedikit kerajaan yang berniat untuk merebut wilayah kekuasaannya? Ya, katakan saja jika seluruh rakyat Yiling adalah orang-orang yang licik karena memanfaatkan rumor itu. Tapi, siapa yang peduli? Selama mereka bisa hidup tenang, nyaman, dan bahagia, kenapa tidak?

Berterima kasihlah pada raja Wei Wuxian yang semakin memperburuk rumor itu. Hal itu membuat tidak ada satupun kerajaan yang berani menentang langsung kerajaan mereka.

Sudahlah, berbicara soal kelicikan kerajaan Yiling tidak akan ada habisnya. Mari kita beralih pada keadaan di dalam istana itu, lebih tepatnya di dalam ruang pribadi sang raja.

“A-Xian, A-Yuan seorang omega? Feromonnya sangat manis.”

“Mn, dia omega pertama dalam tiga generasi terakhir. Pertama kupikir dia akan menjadi beta karena feromonnya terlambat keluar. Ternyata karena dia omega pertama, jadi prosesnya sedikit memakan waktu.”

“Kau akan menyembunyikan identitasnya sebagai omega?”

“Tentu saja tidak. Seluruh rakyat Yiling harus tahu, jika mereka memiliki omega yang harus mereka jaga.”

“Bukannya itu akan membahayakan kepemimpinannya nanti?”

Wei Wuxian terdiam sejenak, dia menatap orang-orang dihadapannya dengan seksama. “Apa dan kenapa? Apa seorang omega tidak pantas untuk menjadi raja? Jiang Cheng, persetan dengan apapun tingkatan dari putraku. Dia akan tetap jadi putra mahkota kerajaan. Kecuali, jika aku memiliki putra lain yang berstatus Alpha Dominan. Maka dengan otomatis kedudukannya akan berubah menjadi pangeran agung.”

“Ibu setuju dengan pendapatmu.” Cangse Sanren tersenyum lembut pada putranya, “Lalu, kapan putra ibu ini akan mengambil istri? Tidakkah putra ibu ini sudah cukup lama melewati malam-malam sendirian, hum?”

Perkataan sang ibu membuat Wei Wuxian langsung memikirkan sosok nan jauh disana. Pasangan takdirnya, haruskah dia mengatakannya pada sang ibu? Atau haruskah dia tetap diam?

“Ayolah A-Xian, bahkan usia pernikahan jiejie sudah 3 tahun, tidakkah kau ingin menyusul jiejie mu ini, hum? A-Yuan pasti butuh sosok seorang ibu. Omega seperti apa yang kau cari? Biar jiejie mu ini carikan.”

Wei Wuxian meringis, bagaimana reaksi kakak perempuannya itu jika dia mengetahui kalau pasangan takdirnya adalah seorang alpha, ALPHA DOMINAN lagi.

“Sudahlah, jangan memojokkan putra tunggalku yang tidak laku itu. Lebih baik kita berkumpul bersama yang lain.”

Sontak semua yang berada dalam ruang pribadi sang raja itu tertawa keras mendengar sindiran halus dari mantan raja Yiling itu. Wei Wuxian merenggut kesal karena telah menjadi ‘korban’ oleh keluarganya sendiri.

Di tengah acara yang meriah, salah satu pengawal yang bertugas menjaga perbatasan melaporkan jika ada yang ingin memasuki perbatasan. Prajurit perbatasan tidak bisa langsung membunuh kedua orang itu lantaran mereka memiliki undangan resmi yang ditandatangani langsung oleh ibu suri kerajaan. Namun, mereka tidak bisa langsung mempersilahkan masuk karena kedua orang itu berada dari Gusu.

Wei Wuxian menatap sang ibu, yang kini tengah menatapnya dengan tatapan tak berdosanya. Wanita paruh baya itu sontak berubah ke wujud serigalanya dan langsung berlari ke perbatasan untuk menemui teman lamanya itu.

Wei Cangze, Jiang Yanli, Jiang Cheng, dan Jin Zixuan menatap Wei Wuxian dengan awas. Mereka takut, jika raja itu hilang kendali seketika. Namun, diluar dugaan, Wei Wuxian tersenyum kecil dan bergegas membaur dengan rakyatnya, seakan dia sudah mengetahui soal hal ini.

Ketiga serigala dengan warna yang sedikit kontras tiba di istana. Para rakyat Yiling langsung menyambut mantan raja dan permaisuri kerajaan Gusu Lan dengan senang hati. Yang disambut pun merasa sangat bersalah karena apa yang telah rakyat mereka lakukan pada putra mahkota mereka beberapa waktu yang lalu.

Wei Wuxian menghadap ke kedua orang itu setelah mereka berubah kembali menjadi wujud manusianya, dia mengangguk singkat untuk menunjukkan rasa sopannya.

“Apa kedatangan kalian sudah diketahui oleh raja kalian? Saya tidak ingin ada kesalahpahaman yang tidak penting dihari bahagia ini.”

“Xichen tidak mengetahuinya, namun, Wangji mengetahuinya. Xichen mengurus pemberontakan di perbatasan timur 2 minggu yang lalu.”

Wei Wuxian mengangguk kecil, dia pun kembali duduk bersama beberapa rakyatnya yang sedang beristirahat seusai menyelesaikan dekorasi untuk acara ‘pendewasaan’ itu. Sebenarnya, bisa saja dia memerintahkan para iblisnya, namun rakyatnya sangat keras kepalanya—seperti dirinya—membuat pihak kerajaan mau tidak mau memberikan izin agar para rakyatlah yang mengatur langsung.

“IBU SULII!! AYAH SULII!! A-YUAN LINDU PADA KALIAN BELDUAA!!”

Wei Wuxian dan beberapa yang sedang minum arak langsung tersedak mendengar teriakan putra mahkota itu.

“AYAH SURI??” tanya mereka dengan kompak.

“Uh?? Apa A-Yuan salah? Jika mantan pelmaisuli disebut ibu suli, maka mantan laja disebut ayah suli kan?” pertanyaan polos yang keluar dari mulut anak kecil itu sontak menuai tawa geli dari yang mendengarnya.

Bahkan Wei Wuxian dan Jiang Cheng sekarang sudah jatuh ke lantai seraya tertawa terpingkal-pingkal.

“AYAH! PAMAN! JANGAN TELTAWAKAN A-YUAN!!! HUUAAA NENEEEKK AYAH DAN PAMAN JAHAATT!!”

Kedua orang itu tetap tertawa meskipun sudah diberikan tatapan tajam oleh Cangse Sanren. Membuat wanita itu geram, dan menarik telinga keduanya yang membuat pemilik telinga itu meringis memohon ampun.

Semua yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Para rakyat Yiling sudah terbiasa dengan tingkah kekanakan raja mereka jika sudah disatukan dengan putra mahkota kerajaan Jiang itu.

Lain halnya dengan Lan Yi dan sang suami yang baru kali pertama melihatnya. Wei Cangze yang mengerti langsung menjelaskan pada kedua temannya itu jika pemandangan yang mereka lihat itu bukanlah hal yang aneh lagi. Pria itu juga menjelaskan jika sang anak akan menjadi kekanakan jika sedang di luar perjamuan resmi atau sedang di luar urusan kerajaan.

Kedua orang itu menganggukkan kepalanya, meskipun masih dilanda kebingungan. Karena sekarang, bahkan ada seorang wanita paruh baya—yang terlihat jelas jika wanita itu adalah rakyat biasa—yang juga sedang menyiksa kedua orang itu.


Kadang kita harus masuk kedalam ‘kegelapan’ agar mengerti arti ‘cahaya’ yang sebenarnya.

To be continue.

My Fated Pair [ PDF ] ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang