"Gak pa-pa ayah! Yujin suka!" pekik anak itu dengan semangat.
"Ya udah. Saya titip Yujin ya, ky? Maaf kalo ngerepotin" kata Gyuvin
Ricky terkekeh. "kebiasaan mas, ini gak ngerepotin kok aku malah seneng kalo Yujin nempel terus ke aku" sahut Ricky
"Kalo gitu saya mau balik lagi ke kantor. Permisi ya ky"
"Iya mas hati-hati"
"Iya, ky. Yujin ayah berangkat lagi ya? Jangan nakal, nurut kata buna"
Yujin menanggapi ucapan dari ayahnya itu hanya dengan anggukan serta senyumnya yang sangat lebar hingga terlihat sangat menggemaskan. Karena tak tahan, Gyuvin bergerak mencium putranya yang masih berada di gendongan Ricky itu berkali-kali sampai membuat Yujin sebal.
"Sudah ayah!" pekiknya. Gyuvin dan Ricky hanya tertawa.
***
Ricky benar-benar membawa Yujin ke caffe tujuannya. Dan karena membawa Yujin, Ricky terpaksa harus membawa mobil. Padahal sebenarnya Ricky itu paling anti membawa mobil sendiri.
Sejak di mobil, bocah yang duduk di samping Ricky itu tak henti-henti bernyanyi mengikuti lagu anak-anak yang sengaja Ricky setel agar Yujin tidak merasa bosan. Ricky tersenyum melihat bagaimana Yujin tampak sangat ceria saat bernyanyi.
"Yujin mau beli sesuatu gak?" tanya Ricky
Yujin menoleh, "Buna yang belikan?"
"Iya"
"Yujin suka semua yang buna belikan" sahut Yujin sambil tersenyum lucu menampakkan gigi gigi rapinya.
Hingga akhirnya mereka sampai di caffe Senja milik sepupu Haruto. Setelah memarkirkan mobil, Ricky membuka pintu untuk Yujin dan menuntut bocah itu. Tangannya di genggam erat oleh Yujin sebab beberapa orang mulai menatap kearah mereka berdua. Apalagi para bujangga disana yang terang-terangan mengeluarkan godaan untuk Ricky. Tapi yang Ricky lakukan hanya menatap tajam dan kemudian diabaikan.
Selama beberapa saat mata Ricky bergulir mencari atensi teman-temannya.
"Ky!" suara Gunwook memanggil membuat Ricky refleks menoleh dan kemudian tersenyum lebar karena sudah menemukan tempat teman-temannya berkumpul.
"Lama banget—loh ini anak siapa ky?" tanya Baekseung begitu menyadari ada sosok kecil lainnya yang kini terlihat sembunyi di balik kaki Ricky.
"Anaknya Ricky" sahut Gunwook acuh karena dia memang sebenarnya sudah hafal dengan Yujin.
"Nah loh beneran udah beranak aja" kata Haruto meledek.
"Ya bener. Emang anak gue orang ntar gue nikah sama bapaknya" sahut Ricky. Ia langsung duduk dan bergerak memangku Yujin karena sudah tak ada lagi kursi kosong disana.
"Oalah. Gemes ya? Cakep pasti bapaknya cakep" kata Baekseung seraya menatap Yujin dengan gemas.
Yujin sendiri masih malu-malu. Dia menyembunyikan wajahnya di dada Ricky membuat semua teman Ricky tertawa karena dibuat gemas oleh tingkahnya.
"Yujin kenapa?" tanya Ricky
"Buna, Yujin malu" cicit Yujin
Haruto tergelak. "waduh buna ici" ledeknya yang kemudian teman-temannya kembali tertawa.
"Yujin mau makan apa?"
"Cheesecake ada gak buna?" tanya Yujin
"Ada. Bentar ya buna pesenin" Ricky nyaris berdiri sebelum Gunwook lebih dulu mencegahnya. "Biar gue aja ky, kasian ntar kalo Yujin lo tinggal. Cheesecake dua sama strawberry smoothies 2 ya?"
"Iya, makasih Nuk"
"Yoi"
Sungjun menatap kepergian Gunwook dengan nelangsa. "Kasian banget ya dia, kalah sebelum berjuang" ujarnya yang di angguki oleh teman-temannya.
"Ya mau gimana lagi, gak jodoh gue sama dia" kata Ricky seraya merapihkan rambut Yujin yang terlihat sedikit berantakan.
"Hei, cil kenalan yuk. Nama aku Haruto kamu boleh panggil Om haru" kata Haruto seraya bergerak mencubit pelan pipi Yujin.
"Kalo aku Baekseung, panggil om baek aja"
"Aku om Sungjun. Duh berasa tua banget dipanggil om" ujar Sungjun sedikit mengeluh. "Kalo yang tadi namanya om Gunwook, dia suka sama buna ici, bilangin ke ayah ya?" sambung Sungjun ngawur membuat Ricky otomatis langsung meninju lengannya main-main.
"Gak usah aneh-aneh deh!"
"Iya om" sahut Yujin tiba-tiba membuat Ricky panik.
"Gak usah masih tau ayah ya? Nanti buna ngambek" bujuk Ricky dan Yujin hanya menggeleng sambil tersenyum lebar.
"Yujin nanti buna tinggal sebentar disini gak pa-pa?"
"Memang buna mau kemana?"
"Buna mau kesitu," Ricky menunjuk kearah panggung caffe yang tak jauh dari tempat mereka duduk. "Buna mau nyanyi disitu sama temen-temen buna. Yujin tunggu sini jangan kemana-mana, buna liatin dari sana. Gak pa-pa kan?"
"Gak pa-pa buna!"
Dan sepanjang tampil diatas panggung, pandangan Ricky nyaris tak pernah lepas dari sosok bocah kecil yang juga menatapnya dengan tersenyum lebar dan tangan yang ia angkat keatas bergerak mengikuti irama lagu.
Diam-diam perasaan Ricky menghangat melihat betapa cerahnya senyum Yujin. Dan Gunwook juga diam-diam menatap punggung Ricky dengan sendu. Apa lagi saat matanya tak sengaja menatap Yujin yang tampak begitu bahagia rasanya ia menjadi sangat tersentuh.
Gunwook harus mundur. Harus merelakan Ricky menemukan bahagianya sendiri sebab ternyata mereka berdua memang tidak berjodoh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hobi ku itu nimbun cerita jdi mff y hmz Aku denger² katanya kpal shimkongz² itu tuh dh mau karam y ap bner jiros?