Camelia mengangguk paham, gadis itu lalu menoleh kearah Regas yang berdecak kesal diatas motor besarnya.
"Mobil kita kan banyak, Ma. Kenapa gak suruh dia pakai aja salah satunya."
"Camelia kan gak bisa bawa mobil, Regas." Ucap Dahlia sambil berkacak pinggang menatap putra sulungnya.
"Yaudah kalo gitu pesen taksi online aja."
"Nanti Lia bisa telat loh, nak. Emangnya kamu mau ngelihat saudara kamu telat ke sekolah padahal kamu itu ketua osisnya? Kamu gak malu apa kal—"
"Yaudah-yaudah iya." Ucap Regas memotong ucapan Dahlia dengan mata merotasi dengan malas.
Dahlia mengumbar senyuman lebar dan langsung menoleh kearah Camelia.
"Cepetan ambil helm di dalem, sayang."
Camelia mengangguk patuh. Gadis cantik itu bergerak dengan cepat kembali masuk ke dalam rumah dan mengambil helm yang ada di lemari penyimpanan mereka.
Setelah kembali ke depan rumah sambil membawa helm di tangan kirinya, Camelia lantas segera naik ke atas jok belakang motor Regas dan memakai helm itu.
"Yaudah hati-hati di jalan ya, nak." Dahlia tersenyum manis menatap kedua anaknya, "Awas aja kamu bawa Lia ngebut-ngebutan di jalanan." Ancam Dahlia sambil memelototi Regas.
Regas mendengus pelan, "Hm."
"Kami pergi dulu ya, Ma." Pamit Camelia sambil tersenyum cerah menatap Dahlia.
"Iya, sayang."
Bruumm
Camelia melambaikan tangannya sejenak saat motor Regas perlahan meninggalkan pekarangan kediaman mereka.
Dahlia menatap kepergian kedua anaknya dengan bibir yang menerbitkan sebuah senyuman lebar.
"Yaudah yuk berangkat." Ajak Dahlia kepada si kembar sambil masuk ke dalam mobil. Andre dan Rian yang sedari awal hanya berdiam diri sambil duduk di tangga teras kediaman mereka, mengangguk patuh dan ikut masuk ke dalam mobil Ibu mereka.
***
Brrmm
Motor Regas terlihat memasuki pelataran parkiran SMA BIMA JAYA yang pagi itu terlihat sangat padat akan jejeran kendaraan siswa dan siswi di SMA tersebut.
"Turun." Ucap Regas dengan nada suara datar setelah pria muda itu membuka helmnya.
Camelia tersentak pelan dan mengangguk patuh untuk turun dari motor Regas.
Setelah gadis itu turun dari motor Regas dan membuka helmnya, Camelia segera menyerahkan helm pada genggamannya ke arah Regas.
Sontak Regas menarik sebelah alisnya keatas dan menatap Camelia dengan tatapan kebingungan.
"Ini... mau disimpen di motor lo kan?" Ucap Camelia dengan tatapan polos.
Regas berdecak malas, "Lo bawa aja. Simpen di kelas lo atau dimanapun tempat yang lo suka." Ucap Regas sambil menuruni jok motornya.
"Oh iya satu lagi. Pulang sekolah nanti gue bakal ada kegiatan sama anak-anak osis sampe sore. Jadi mending lo pulang duluan naik taksi online atau bareng temen-temen lo itu. Jangan nyariin gue buat nganterin lo pulang kerumah. Gue gak bakal mau nganterin lo." Ucap Regas tegas sambil menatap Camelia datar.
Camelia mengangguk patuh dengan helaan napas pendek.
Sepertinya akan sangat sulit bagi Camelia untuk mendekati Regas. Terlihat jelas bila pria muda itu tak mau terlalu berdekatan dengan Camelia.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAMELIA [END]
Teen FictionDON'T PLAGIAT! Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka, gadis cantik dengan hati lembut itu harus berakhir tragis dalam sebuah insiden kecel...