抖阴社区

                                    

"Diamlah di sini dan biarkan aku saja yang pergi," ucap Angel yang membuat laki-laki itu terdiam.

"Ya? Tapi kenapa?!"

"Icarus tolong jaga dia," lanjut Angel tanpa menghiraukan protesnya.

"Tentu, hati-hati," balas Icarus yang di angguki oleh Angel sebelum menghilang dari sana.

"Apa?! Dia bahkan tidak mendengarkan ku! Aku akan menyusul-"

"Tolong diam untukku, kakak," ujar Icarus dengan senyuman diwajahnya yang membuat laki-laki itu terdiam.

"Hahhh, baiklah! Ck, aku bahkan yang tertua dan kamu tidak menurut kepadaku sebagai yang termuda?!" misuh laki-laki itu dengan kesal.

"Aku bukan yang termuda lagi," balas Icarus dengan tenang.

"Kuharap dia tidak berbuat kacau disana."

"Angel bukan biang masalah sepertimu Damian," timpal Icarus yang membuat Damian melotot marah.

"Kakak! Panggil aku kakak!"

"Ya, ya, ya, kakak," balas Icarus dengan acuh yang membuat Damian kembali memberikan wejangan setiap dari mereka yang memanggilnya dengan nama langsung tanpa embel-embel "kakak".

Sementara itu ditempat Cale dan yang lainnya menunggu, sebuah cahaya menyilaukan namun penuh kehangatan muncul di depan mereka membuat semua individu kuat itu menatap dengan penuh kewaspadaan.

"Ck, dia memang tidak memiliki rasa estetika sama sekali, kenapa aku hanya bisa melihat warna hitam sejauh ini?" gumam wanita dengan jubah putih keemasan agung miliknya yang menutupi sebagian wajahnya.

"Siapa ... kamu?" tanya Cale dengan kening berkerut seolah sedang memikirkan beberapa nama yang kemungkinan menjadi identitas wanita dihadapannya.

"Namaku Angelina, tapi kemungkinan besar kalian mengenalku dengan identitas Dewi Matahari," balas wanita itu dengan nada ceria.

"Dewi Matahari...?" bisik Jack dengan pelan sebelum menggenggam kedua tangannya dengan erat dan menundukkan kepalanya seolah tengah berdoa terhadap keberadaan agung  didepannya.

"Itu benar, kamu adalah salah satu saint ku, aku sangat berterimakasih atas semua doa dan ajaran milikku yang kamu sebarkan selama ini," ujar Dewi Matahari dengan penuh keramahan.

"Yah, apapun itu, aku disini hanya akan menggantikan Kematian untuk beberapa saat, jadi jangan terlalu merasa waspada terhadapku, aku tidak memiliki permusuhan terhadap kalian," jelasnya kembali tapi kini tatapannya menuju kearah Alberu, Marry, dan Tasha yang merupakan mahluk dari domain kegelapan.

"B-begitukah? Tapi bukankah didalam beberapa ajaran anda, anda sangat menentang mahluk yang menggunakan mana mati?" tanya Alberu dengan sedikit ragu.

Wanita itu memiringkan kepalanya dengan pelan seolah sedang mengingat sesuatu sebelum helaan nafas terdengar pelan oleh mereka.

"Itu benar, aku memang tidak menyukainya dan aku bisa mengatakan jika aku membencinya, siapa yang menyukai sesuatu yang menjijikan seperti itu?" ujar Dewi Matahari dengan jijik.

"Tapi bukan berarti aku tidak menyukai mahluk seperti kalian, kalian berdua adalah kehidupan alami yang memang memerlukan mana mati untuk hidup dan aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubah itu semua bukan?" ujar Dewi Matahari dengan sedikit bercanda.

React!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang