Jatuh cinta dengan Seorang Criminal?
Tidak!! Dirinya yang di culik dan yang menculik nya lah yang tertarik.
Rhea terjebak dalam situasi Dimana dirinya di culik akibat Sang Criminal ini tertarik kepadanya.
Awalnya Rhea hanya iseng mengikuti Sepupu y...
Rhea melongo takjub karena kamar miliknya yang tak kalah luas dari kamar Trez. Jika kamar Trez dominan hitam dan abu-abu maka kamarnya dominan putih dan warna emas.
"Terima kasih!" Kata Rhea senang dan bahagia.
"Sama-sama, jawab dulu pertanyaan ku tadi." Kata Trez "Memangnya rumah mu ada berapa lantai?" Tanya Rhea. Radar yang mendengar nya hanya bisa tersenyum kecut. Boss nya ini kaya raya sekali, bahkan gajinya cukup untuk membeli 2 mobil Alphard.
"Tiga lantai." "Oh--- Hah?!" Rhea menoleh terkejut "Terus sekarang ini di lantai berapa?" Tanya Rhea masih dalam terkejutannya "Lantai 3, jadi jika aku mendorong mu dari atas kau bisa langsung mati." Ucap Trez.
"Ya enggak apa-apa, hidup memang berat." Jawab Rhea enteng. "Aku kira kau takut." Balas Trez agak terkejut dengan perkataan Rhea tadi. "Hahaha! Aku suka yang menantang." Ucap Rhea.
"Kalau begitu, aku berangkat." Pamit Trez "Oleh-oleh nya jangan lupa." Kata Rhea dan Trez mengangguk lalu pergi dari sana.
"Kalo dipikir lagi, ngapain juga gue pengen di cariin sama keluarga? Pasti mereka udah gak butuh gue, butuh nya Kakak gue." Kata Rhea sambil merebahkan dirinya menatap langit-langit kamar.
"Disini Trez baik jadi aku suka."
Sedangkan Trez yang memantau dari balik earphone nya hanya tersenyum kecil. Miliknya suka dengan apa yang dia berikan.
"Kau indah sekali Rhea."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Olin menatap ke bangku di sebelahnya. Rhea dikabarkan sudah tidak masuk sekolah 2 bulan dan Olin kesepian sekali karena tidak ada gadis itu.
Olin jadi anak yang pendiam bahkan jika ada yang menepati bangku Rhea dirinya akan marah.
"Ree, Lo kemana sih? Udah 2 bulan Lo ngilang. Pihak sekolah bahkan Sampek ke rumah Lo dan katanya Lo hilang saat ikut Kakak sepupu lo itu." Kata Olin sedih.
"Lo gak kangen gue emang? Bahkan saat penelusuran terkait hilangnya Lo, gue nemuin handphone Lo yang udah penuh sama chat gue." Ucap Olin menatap Handphone Rhea yang sudah pecah.
Olin mencari sendiri, kemana Rhea pergi dengan Kakak sepupunya itu. Dia tidak membawa pihak kepolisian maupun orang lain. Olin mencari sendiri dan bahkan dengan berani gadis itu mencari di hutan-hutan.
Berbekal dengan beberapa informasi dari Kakak sepupu Rhea sendiri.
Yang membuat Olin marah, sedih dan greget itu adalah Pihak keluarga yang tidak berusaha mencari Rhea bahkan Kakak sepupunya yang seorang polisi seolah bodo amat.
Olin marah, menangis dan sebagainya. Keluarga macam apa itu? Tak terasa air matanya menetes begitu saja.
"Kenapa sih harus nangis." Olin mengambil sapu tangannya dan mengelap air matanya.
Sebenarnya bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu tapi Olin masih betah duduk di kursinya. Olin memilih pulang saja karena kasian dengan supir yang sudah mengantar jemput nya.
"Langsung pulang Pak." Kata Olin.
Sedikit cerita tentang kehidupan Olin. Dulu dia homeschooling karena masalah pekerjaan orang tuanya yang berpindah-pindah serta tak menentu dimana di tetapkan nya.
Misalnya 1 bulan di negara itu lalu mereka akan pindah ke negara lain. Olin sedari kecil tidak mempunyai teman sama sekali. Dari kecil dirinya tidak merasakan sekolah di luaran sana bahkan sekedar keluar rumah pun dirinya takut. Takut tersesat.
Dari dia kecil hingga smp dirinya homeschooling lalu disaat SMA orang tuanya mendaftarkan Dirinya di salah satu sekolah.
Olin tentu saja senang dengan itu. Di masa itulah dirinya bertemu dengan Rhea. Awalnya Olin kaku dan canggung dalam bergaul tapi semenjak berteman dengan Rhea itu semua bisa dia lakukan.
Olin jadi banyak tersenyum juga bahagia dibanding kan dahulu.
Masalah pelajaran, meskipun Olin homeschooling tapi dirinya bisa menangkap materi dengan gampang.
Pelajaran Fisika dirinya mendapatkan nilai tertinggi satu angkatan dan bolak-balik tidak remidi saat ulangan dadakan. Meskipun begitu Olin selaku rendah hati dan tidak akan sungkan mengajari teman-temannya.
Hal yang dia ingin sedari dulu telah tercapai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
yang mau menemani Olin siapa? Kasian dia sendirian. Nanti kalo temenan sama Olin di traktir setiap pulang sekolah gaiss.
See you next chapter 👋🏻 Vote dan komen ‼️ Follow me on wattpad 📥 Terima kasih sudah mampir 💗