抖阴社区

                                    

"Jadi kenapa kalian mencariku?" tanya Sirius menjadi penengah mereka.

"Benar, kamu bisa melihat sendiri bukan jika anak ini masih belum bisa mengendilkan kekuatannya? Aku kemari untuk bertanya apa kamu memiliki sesuatu untuk membantunya?" tanya Thames sambil menepuk pelan kepala si kecil beberapa kali.

"Biarkan aku berpikir sebentar. Emm, kurasa aku memiliki sesuatu untuk membantunya, hanya sebatas menahan kekuatan di matanya apa itu tidak masalah?" tanya Sirius kembali.

"Tentu saja tidak masalah, aku senang jika kamu memiliki sesuatu untuk membantunya," jelas Thames yang membuat Sirius tersenyum tipis sebelum mengeluarkan sebuah kain tipis berwarna hitam dari udara kosong.

"Pakai ini dan lihat apakah itu berhasil," ujar Sirius lalu menyerahkan kain itu kepada si keci.

"Hanya perlu diikatkan menutupi mataku?" tanya si kecil dengan bingung.

"Itu benar, apa kamu bisa, jika tidak maka aku akan membantumu," ujar Sirius yang dibalas gelengan pelan oleh si kecil.

"Ini terasa aneh," gumamnya dengan pelan saat melihat penghalang yang menghalangi matanya.

"Lalu coba buka matamu dengan perlahan," ujar Sirius yang mendapat gelengan penolakan penuh dari si kecil.

"Aku tidak mau, aku tidak mau melihat kabut mengerikan itu lagi," bisik anak itu dengan pelan dikalimat keduanya.

"Itu tidak akan terjadi, percayalah kepadaku," bujuk Sirius dengan lembut yang membuat si kecil sedikit goyah.

"Tidak apa-apa nak, kau bisa menutup matamu kembali jika kamu melihat kabut itu," ujar Thames ikut membujuk.

Dengan perasaan takut, dia mulai membuka matanya hanya untuk dihadiahi dengan bayang buram kedua orang dihadapannya tanpa memiliki warna tanpa adanya kabut hitam yang menghantuinya.

"Apa itu berhasil? Kurasa itu adalah barang misitis lainnya," ujar Sheritt dengan pelan.

"Tapi dilihat dari layar, bukankah itu sama saja dengan setengah buta jika dia tidak bisa melihat warna dengan matanya?" tanya Raon dengan bingung.

"Setidaknya itu lebih baik daripada melihat kabut hitam mengerikan itu bukan?" balas Sheritt yang membuat Raon mengangguk pelan.

"Bagaiman dengan itu?" tanya Sirius saat melihat anak itu yang menatap dirinya dan Thames dengan linglung.

"Aku tidak melihat kabut hitam itu, aku tidak melihatnya!" serunya kembali dengan penuh semangat sambil membuka tutup matanya hanya untuk memastikan jika dia benar-benar tidak melihat kabut yang dimaksud.

"Syukurlah, lalu bagaimana? Apa kain itu nyaman saat dipakai?" tanya Sirius kembali.

"Selain terasa aneh karena ada yang menghalangi mataku selebihnya baik-baik saja!" ujar anak itu dengan gembira, bahkan sesekali suara tawa kecil keluar dari mulutnya.

"Dia terlihat sangat gembira padahal dia tidak bisa melihat warna kembali dengan menggunakan itu," ujar Paseton dengan pelan.

"Bagus sekali! Apa ada efek samping dari benda ini?" tanya Thames sedikit khawatir.

"Hanya membuat penggunanya menjadi tidak melihat warna sekaligus cahaya sehingga membuat matanya sedikit tidak fokus saat melihat seseorang ataupun sebuah objek, apa kamu tidak masalah dengan itu?" tanya Sirius yang membuat Thames berpikir sejenak.

"Tidak! Aku tidak masalah dengan ini sama sekali tidak," ujar anak itu dengan sedikit panik sambil memegang kain yang kini menutupi matanya.

"Baiklah jika kamu tidak keberatan maka aku tidak bisa mengatakan apa-apa," ujar Thames dengan pelan yang membuat anak itu memekik kegirangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

? Terakhir diperbarui: Aug 11, 2024 ?

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

React!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang