抖阴社区

If Only You Know 42

Mulai dari awal
                                        

"...."

"Kau pikir aku tidak frustasi? Aku bahkan nyaris mengakhiri hidupku hanya karena pria jahat sepertimu. Dan sekaranng setelah aku berhasil menata kehidupanku, kau datang seperti tidak pernah menorehkan luka padaku, satu kata yang pasti akan aku berikan padamu, maaf, aku bukan orang yng kau kenal dulu. Dan satu lagi."

"Jkakau katakan kau mencintaiku maka kau salah, ini bukan cinta, ini obsesi! Kau terobsesi padakku dan aku benci itu."

Dengan gertakan gigi serta kekuata yang tersisa Lesti mendorong tubuh Rizki menjauh darinya.

Kali ini berhasil, ia berhasil lepas darinya,  mungkin rentetan kata-kata yang ia ucapkan membuat dia kehilangan kekuatan tapi persetan dengan itu semua, yang Lesti inginan saat ini hanya membuka pintu, ia terlalu lelah sekarangan ia takut, ia takut tidak memiliki kesempatan kabur darinya.

Maka dari itu, dengan kepala yang terasa pening serta langkah  yang gontai, Lesti berusaha melangkah menuju pintu ruangannya, Maul yang melihat Lesti sangat bersyukur namun kepanikan terlihat jelas diwajahnya saat melihat tubuh Lesti limbung.

"Lesti"

Bukan hanya ia yang memanggil namanya, Dandi dan BIllar jga melakukan hal yang sama bahkan Rizki juga demikian. Dia yang pasti berada didalam ruangan bergegas menuju kearah Lesti.

Dia ingin embantu namun Lesti segera menepis tangannya, dengan kekuatan yang tidak seberapa itu ia kembali mendorong ubuh Rizki lalu tanpa pikir panjang tangannya bergerak menuju handle pintu, ia putar kuncinya  namun belum sempat ia membuka, Lesti ambruk dibawah perlindungan Rizki yang segera menangkapnya.

"lepaskan aku! Lepaskan aku! Lepaskan aku!"

Hanya itu yang Lesti katakan namun ia sama sekali tidak bisa mengusir Rizki menjauh darinya, ia tidak memiliki kekuatan lagi untuk melakukannya.

"Maaf, maaf, maaf."

Hanya itu yang Rizki gumamkan, ia ingin membelai wajah Lesti namun terhalang Maul yang berhasil membuka pintu.

"Lepaskan tanganmu darinya!"

Maul mendorong tubuh Rizki, ia mengambil alih Lesti untuk bersandar ditubuhnya, ia tepuk-tepuk pelan pipi Lesti guna menyadarkan Lesti yang sedari tadi hanya mengigau,

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!"  tanpa henti.

Maul menangis

"Dia sudah melepaskanmu Lesti, ini aku Maul, kau bersamaku sekarang."

Tapi Lesti tidak merespon ucapannya, dia tetap dengan perintahnya.

Maul marah, ingin sekali menghajar pria yang ada didekatnya tapi sebelum ia melakukannya, seseorang lebih dulu mencengkram kerahnya, memaksa tubuh Rizki untuk berdiri setelah itu ia menjatuhkan bogem mentah tepat dibagian pipinya.

Rizki tidak menghindar , bahkan saat Dandi kembali mencengkram kerahnya dia sama sekali tidak merespon, pandangannya bahkantetap menuju satu arah.

Lesti, wanita itu sakit karenanya.

"Kau lihat akibat dari kebodohanmu itu hah, apa kau puas sekarang! Puas membuatnya seperti itu hah."

Dandi berteriak tepat didepan muka Rizki, pria itu menundukkan kepalanya.

"Aku pikir kau benar-benar mencintainya tapi ternyata aku salah, au tidak lebih dari bajingan yang tidak ada gunanya, kau psikopat gila yang terobsesi padanya, dan kau. Kau penjahat yang tidak ada duanya. Aku bersyukur Lesti lepas dari jeratanmu, aku tak bisa membayangkan jika saat ini dia masih bersamamu, mungkin dari dulu nasibnya akan berakhir seperti ini."

Semua penghinaan Dandi, Rizki menerimanya.

Ia bahakan dengan suka rela mengakui kalau semua yang Dandi katakan itu benar. Ia tidak jauh berbeda dari penjahat yang ada diluar sana bahakan ia lebih jahat dari penjahat.

Jika mereka menyakiti orang lain dengan melukai fisiknya tapi Rizki justru melukai melalui psikisnya, kejahatan yang jauh lebih menyiksa dibandingkan semuanya.

"Kak"

Suara lirih Lesti mengalihkan perhatian mereka, Dandi bahkan melepaskan cengkamannya dan sekarang bersimpuh didepan Lesti yang memejamkan matanya.

"Bawa aku pergi kak! Bawa aku pergi."

"Ya, aku akan membawamu pergi. Kau tenang saja."

"Aku tidak ingin disini, Aku tidak ingin disini."

Dan ini kali pertama Maul melihat Lesti berderai air mata.

"Aku akan bantu"

Maul tau tidak akan bisa mengangkat tubuh Lesti seorang diri mengingat badan Lesti sekarang lebih berisi dari sebelumnya, itu sebabnya Dandi mengajukan diri untuk membantunya tapi Lesti justru membuat tangannya nggantung diudara karena penolakannya.

"Tidak! Aku tidak ingin orang lain, aku hanya ingin kak Maul, aku ingin kak Maul."

Dandi mau tidak mau menarik kembali tangannya,ia melihat kearah Maul yang sepertinya meminta maaf padanya, Dandi mengangguk, ia memaklumi apa yang Lesti lakukan.

"Aku akan menghubungi pak supir supaya membantuku. Kita kerumah sakit ya"

Tidak ada jawaban dari Lesti, Maul anggap dia menyetujuinya.

Maul segera menghubungi sang sopir agar membantunya mengangkat Lesti, tak butuh waktu lama pria itu datang, membantu Maul  mengangkatnya dan mereka bertiga bergegas pergi meninggalkan mereka yang masih dalam keterdiaman, jika saja Dinda tidak mengalilhkan pandangannya.

"Huh, akting yang menyebalkan."

"Apa maksudmu?"

Dandi yang bertanya.

"Tidak ada, aku tidak bermaksud apa-apa, memangnya apa yang aku lakuka? Aku hanya berdiri menikmati drama yang disuguhkan."

"Dinda"

Kali ini Billar yang berbicara, wanita yang masih setia mengaitkan tanganya dilengan Billar memandangnya acuh.

"Aku benarkan? Aku rasa bukan cuma aku yang menikmatinya tapi meeka juga."

Billar muak mendengar komentar Dinda.

"Jika kau masih berkomentar seperti itu, lepaskan tanganku! Aku sama sekali tidak ingin mendengar orang didekatku berbicara buruk seperti itu."

"Kak"

Dindaingin berbicara namun suara seseorang lebih dahulu mendahuluinya.

"Bagus kau bicara, aku jadi ingat kalau aku punya urusan denganmu."

Rizki berbicara bahakan ia mendekat kearah Dinda.

"Kau harus menjelaskan semuanya padaku, Dinda"

"Menjelaskan tentang apa? Aku tidak perlu menjelaskan apapun karena aku memang tidak melakukan sesuatu hal yang salah. Lagian memang benar, kau dan dia mempertontonkan drama yang menarik untuk kami."

"Kau tau dengan benar bukan itu yang ingin aku dengar darimu Dinda."

Dinda terkejut namun sebisa mungkin ia tidak menunjukannya.

Seperti yang Rizki katakan, ia tau apa yang Rizki maksudn, diapasti meminta penjelasan drainya mengenai kebohongannya mengenai kehamilan Nadya.

Bukan tanpa sebab Dinda melakukannya, semua itu semata-mata karena ia merasa kasihan kepada sahabatnya itu, dia sudah menikah dengan Rizki tapi pria yang dihadapannya ini sama sekali tidak melihat kearahnya, dia jauh lebih peduli dengan mantan kekasihnya yang kebetulan Dinda sangat membencinya, Dinda sengaja engarang cerita supaya Lesti sadar mengenai posisinya tapi siapa sangka kalau Lesti justru mengadu padanya.

Cih, bukan hanya virus dia juga seperti anak kecil yang akan mengadukan semuanya pada orang tuanya.





















Jangan lupa vote

See you🖤

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang