抖阴社区

12. Precious

3.3K 601 62
                                        

Waktu sudah menjelang malam. Setelah membantu ruang emergency yang kualahan sejak siang tadi, Chaeyoung akhirnya bisa bernapas lega.

Selesai melakukan pemeriksaan pada pasien terakhirnya, Chaeyoung terdiam sejenak memandangi bagaimana seorang gadis yang menjadi pasiennya tengah dirawat dengan baik oleh sang ibu.

Chaeyoung mulai teringat dengan pesan singkat yang Jennie kirimkan tadi pagi. Memberitahu dirinya kalau hari sabtu mereka akan makan malam di rumah orang tua mereka.

Tidak ada alasan untuk Chaeyoung menolak. Hubungannya dengan orang tua mereka memang tidak terlalu buruk. Ketika masih kecil, dia memang tidak pernah mendapatkan kasih sayang keduanya. Hanya saja ketika beranjak dewasa, kedua orang tuanya mulai memberikan hal itu secara perlahan.

Chaeyoung memang tidak semalang Jisoo. Walau tidak sering, terkadang dia masih mendapatkan perhatian kecil dari mereka.

"Chaeyoung-ah?" Suara berat itu membuat Chaeyoung kaget.

Sosok pria berusia 42 tahun mulai mendekatinya. Sosok yang sudah lama sekali tidak Chaeyoung temui. Padahal pria itu sangat berjasa dalam hidup Chaeyoung.

"Samchon sedang apa disini?" tanya Chaeyoung pada pamannya.

Yoon Youngseok. Dia adalah adik dari ibunya, yang kini membantu sang ibu menjalankan managemen Alpha Village Departemen Store.

Karena di dalam keluar ayah dan ibunya memang dikelilingi oleh manusia baik hati, keempat anak Hyesun dan Chanwook tak ada yang diurus oleh pengasuh sekali pun mereka sibuk.

Jika Lisa sering dititipkan pada kakek dan neneknya, Jisoo dengan Hwang Sangwoo, Jennie dengan Yoon Heejung, maka Chaeyoung yang sejak kecil di urus oleh Yoon Youngseok.

Uniknya, saat Chaeyoung lahir. Pamannya itu masihlah berusia 19 tahun. Lelaki itu baru saja menyelesaikan masa Senior High Schoolnya. Tapi keinginan Youngseok untuk menghabiskan waktu bersama Chaeyoung sangat besar.

Ketika itu, Yoon Youngseok seharusnya mulai sibuk belajar dan mengikuti ujian CSAT untuk memasuki kampus impian. Tapi dia mengesampingkan itu semua demi merawat Chaeyoung yang semula hendak kakaknya serahkan pada pengasuh.

Yoon Youngseok sesungguhnya adalah sosok anak bungsu yang manja. Tapi semenjak dia melihat dengan matanya sendiri, bagaimana seorang pengasuh memperlakukan Chaeyoung dengan kasar dia menjadi sangat berkeinginan menjaga anak itu.

"Samchon kemari untuk pemeriksaan bulanan." Mendengar jawaban Youngseok, Chaeyoung mengangguk paham.

Di rumah sakit itu memang tak jarang Chaeyoung menemukan salah satu anggota keluar besarnya datang. Sebagai orang penting, tentu keluarganya sangat memperhatikan kesehatan mereka. Setiap bulan, mereka memiliki jadwal masing-masih untuk melakukan pemeriksaan.

"Samchon datang sendiri?" Chaeyoung tampak menoleh ke belakang pamannya. Berharap ada orang lain yang datang bersama Youngseok.

"Tentu saja. Memangnya kau mengharapkanku datang bersama siapa?"

"Calon istrimu, mungkin." Youngseok memutar bola matanya jengah mendengar penuturan Chaeyoung.

Lelaki yang sudah berkepala empat itu memang belum memiliki keluarga. Chaeyoung tidak pernah melihat pamannya membawa pasangan. Padahal sebagai salah satu kerabat Youngseok, harapan Chaeyoung pun ingin melihat pamannya itu berkeluarga.

"Apa kau tidak ingin memiliki istri dan anak, Samchon?" tanya Chaeyoung penuh curiga.

"Bukankah aku sudah memiliki anak?" Bukannya menjawab, lelaki itu balik bertanya.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang