"sebenarnya aku..."
"Aku mau pindah dan mulai Besok gak bakal masuk sekolah lagi" ucap ribka
------------------------------
"Kok tiba-tiba?!" Ujar sheren
"Iya kok tiba-tiba banget" ucap zizah juga
"Ayah ku mau pindah tugas dan aku harus ikut juga karna gak ada keluarga juga di sini" balas ribka
"Yaudah,di sana jangan lupain kita yah" ucap Alisya lalu memperlihatkan senyuman manisnya
"Iya di sana juga hati-hati" ucap Revano
"Iya makasih udah ngingetin" balas Ribka
"Ribka orang tuamu udah jemput tuh" ucap Irzan
"Ouh, iya" ucap Ribka lalu menoleh ke arah mobil orang tuanya
"Ribka, ayo nak" ucap ayah Ribka
"Iya tunggu yah, semuanya gw pamit yah maaf kalo selama ini banyak salah" ujar Ribka yang menahan air matanya
Alisya pun langsung memeluk Ribka karna sebetulnya dia tidak rela harus kehilangan satu sahabatnya "kamu di sana hati-hati ya,jangan lupain kita" ucap Alisya yang menumpahkan air matanya juga
Zizah dan sheren pun ikut memeluk Ribka mereka berempat sangat tidak ingin berpisah. Namun, sudah seharusnya setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan hal itu lah yang mereka alami.
"Aku pergi ya, dada semuanya" ucap Ribka
"Kami pergi dulu ya" ucap ibu Ribka
"Iya, hati-hati yah" ucap Alisya
Tidak perlu waktu lama mobil yang di tumpangi Rahma sudahm menghilang dari hadapan mereka. Dan itu lah momen terakhir mereka melihat salah satu sahabat mereka.
"Yah, kita kehilangan satu temen dong" ucap Alisya
"Udah, nanti kita bakal ketemu kok" ucap Revano
"Dah, yuk pulang" ucap Revano lagi
"Ayo" ujar Mahendra,Irzan, Alisya,sheren,zizah bersamaan
Mereka berenam pun pulang ke rumah masing-masing. Dan beristirahat setelah hari yang panjang untuk menghilangkan lelah.
------------------------------
Di sisi lain Ribka yang sudah mengemas semua barang-barang yang dia akan bawa ke tempat tinggalnya yang baru. Dia merasa tidak smngt untuk pindah karna dia harus meninggalkan semua teman-temannya.
"Nak, sudah mengemas barang-barang nya?" Tanya ibu Ribka
"Sudah Bu" jawab Ribka yang sangat lesu
"Yaudah yuk langsung berangkat ke bandara nanti kita ketinggalan pesawat" ucap ibu Ribka
"Ayo" jawab Ribka
Saat di depan rumah mereka mendapati sang ayah telah memasukkan barang-barang yang mereka akan bawa
"Udah semua?" Tanya ayah Ribka
"Udah yah" jawab Ribka
Ayah Ribka tersenyum "yaudah yuk masuk ke mobil" ucap ayah ribka
Di perjalanan Ribka hanya diam melihat keluar jendela mobil. Dia sangat tidak ingin berpisah dengan teman-temannya tapi dia harus ikut.
"Jangan sedih-sedih dong nak, nanti kita bakal ketemu lagi kok" ucap ibu Ribka
"Serius Bu?" Tanya ribka sedikit antusias
"Bener kata ibu mu, kita nanti bakal balik lagi di sini" ucap ayah Ribka
"Kapan?" Tanya rahma
"Gak tau kita usahain cepet yah" jawab ayah Ribka
"Okey" balas Ribka
Kedua orang tua Ribka dapat bernafas lega karna Ribka sudah kembali ceria. Namun, di tengah perjalanan mereka di hadang oleh sekolompok orang yang tidak di kenal.
"WOYYY!! MINGGIR KALIAN!!" Ucap orang asing itu
"Ayah,ibu mereka siapa" ucap Ribka ketakutan
"Kita juga gak tau siapa nak" balas ayah Ribka
"Minggir aja dulu pah, takutnya kita di apa apain" ucap ibu Ribka
"Malahan kalo kita minggir ayah takutnya kita di kroyok" ucap ayah Ribka
"Kamu tenang dulu ya nak kita bakal selamat kok" ucap ibu Ribka yang berusaha menenangkan Ribka
"I-iya Bu" ujar Ribka yang telah menangis sedari tadi karna ketakutan
Ribka kemudian teringat kata-kata Mahendra saat itu, dan mulai berpikir apakah orang-orang ini ada sangkut paut nya.na'as, ban mobil mereka di tembak hingga mobil mereka hilang kendali
"Ini kenapa pah!!" Tanya ibu Ribka
"Tenang dulu mah" ucap ayah ribka yang berusaha mengendalikan mobil
"Awas di depan ada pohon besar yahh!!!" Ucap ribka
Ayah Ribka reflek menoleh ke arah Ribka maksud. Dan benar saja ada pohon di depan mereka. Mereka telah menabrak pohon tersebut dan hal terakhir yang dapat di dengar hanya suara teriakan dan suara mobil meledak.
Ribka masih memiliki kesadaran. Namun, saat dia sadar dia malah melihat dirinya sedang di lecehkan oleh orang-orang itu. Namun, dia tidak dapat melawan dia terus di gilir oleh orang-orang itu hingga dia menghembuskan nafas terakhir nya.
------------------------------
Saat Alisya sudah bangun. Dia pergi ke arah ruang tamu untuk menonton tv. Sebelum dia menonton tv tersebut dia harus bertengkar dulu dengan sang kakak
"Kak, aku lagi dong" ucap Alisya
"Iya-iya, nih tuh ambil" ucal kiano menyerah
Namun sebelum Alisya mengganti siaran itu muncul sebuah berita.
"Ehh, jangan dulu dek Kakak mau liat" ucap kiano
Alisya mendengus kesal "iya iya" jawab Alisya. Namun, isi berita tersebut membuat Alisya kaget dan tidak percaya.
"g-gak, GAK MUNGKIN!!" Ucap Alisya
---bersambung---

KAMU SEDANG MEMBACA
REVALIS[REVISI]
Teen Fictionseorang sahabat yang sama-sama memiliki perasaan tapi takut untuk menyatakannya