"Momma.." Lisa yang tengah memakaikan celana pendek untuk putranya yang tengah berdiri di atas ranjang mereka tersenyum begitu Josh memanggilnya dengan begitu fasih, dia juga menahan tubuh putranya agar tidak terjatuh karena meski putranya sudah bisa berlarian kesana kemari, terkadang Josh masih belum bisa menyeimbangkan dirinya di atas ranjang.
"Hem? Ada apa, baby? Kau sudah sangat wangi." Ucap Lisa yang memang baru saja memandikan Josh pagi ini karena popok putranya sudah penuh dengan kotoran, si kepala keluarga itu sama sekali tidak mempermasalahkan jika sudah menyangkut orang-orang yang dia sayang, apalagi hanya sekedar memandikan putranya, baginya, tidak harus Jennie seorang yang mengurus putranya karena dia juga adalah orang tua kandung dari Josh dan sebagai pasangan, mereka tentu harus mengurus anak secara bersama-sama.
"Mommy." Josh berbalik dan menunjuk Jennie yang masih terlelap dalam tidurnya, bahkan posisi Jennie juga memunggungi mereka sekarang.
"Hem, Mommy masih harus tidur karena Mommy pasti kelelahan, sayang." Ucap Lisa yang kemudian berbicara dengan sedikit berbisik, dia memang tidak mau mengusik istrinya terlebih dahulu, baginya, selama Jennie masih bisa beristirahat maka biarkan saja Jennie tidur lebih lama.
"Mommy.. Hem.. bangun." Lisa terkekeh karena rasanya Josh sulit mengeluarkan kata-kata dari mulutnya, "kita harus membangunkan Mommy?" Tanya Lisa yang kemudian memperbaiki struktur kalimat putranya dan Josh mengangguk-anggukkan dengan senyuman lebarnya.
"Mommy.." Josh menunjuk Jennie lagi lalu menunjuk dirinya sendiri, "Josh.. main." Ucap bocah kecil itu lagi sambil sedikit merengek, Lisa kemudian mengecup pipi putranya sambil melihat ke arah jam, pukul setengah delapan sekarang, ada baiknya dia memang membangunkan Jennie sebelum Jisoo tiba-tiba muncul di rumahnya, belum lagi mereka juga harus sarapan bersama.
Josh sendiri sudah meminum satu botol susu yang Lisa buat untuknya, namun meski begitu susu juga tentu tidak cukup untuk bocah kecil itu, dia perlu memakan nasi sebagai sarapan dan Lisa sudah meminta asisten rumah tangga mereka yang memang mahir memasak untuk membuat sup salmon untuk putranya karena putranya sendiri tidak menyukai jenis ikan lain selain salmon dan tuna asal kalian tahu, Lisa menganggap ini darah yang diturunkan dari Jennie karena Jennie sendiri juga cukup pemilih dalam memilih makanan.
"Josh ingin Mommy bermain dengan Josh?" Tanya Lisa, "ya, Momma.." Lisa terkekeh karena putranya tampak kesal sekarang, Lisa paham rasanya, Josh hanya belum bisa mengucapkan kalimat yang panjang jadi dia tidak bisa mengutarakan keinginannya yang sebenarnya.
"Baiklah, ayo kita bangunkan Mommy tapi dengan cara yang gentle, harus lembut dengan pelukan dan kecupan, mengerti?" Josh mengangguk dan berjalan ke arah Jennie begitu Lisa mengijinkan, dia tidak akan bertingkah sembarangan sebelum mendapatkan ijin dari orang tuanya.
Lisa sendiri yang sudah bangun dari pukul enam pagi hari ini karena tangisan putranya yang membangunkannya kemudian ikut naik ke atas kasur dan tersenyum melihat pemandangan di hadapannya, Jennie yang hanya bisa diimajinasikan orang-orang atau bahkan hanya bisa orang-orang lihat dari layar ponsel mereka ada di atas ranjangnya, Lisa tidak pernah merasa beruntung dalam hidupnya sampai dia bisa mengenal, menikah bahkan memiliki anak bersama Jennie.
Josh hanya diam karena Lisa juga belum melakukan apapun selain melihat Jennie, bocah kecil itu mendudukkan dirinya di samping Lisa dan memiringkan kepalanya seolah meminta Lisa yang membangunkan Jennie terlebih dahulu, dia tidak mau mengambil langkah yang salah dan Josh menyentuh lengan Lisa setelahnya.
"Bangunkan Mommy, baby. Momma hanya sedang ingin memperhatikan Mommy, lihat bagaimana sempurnanya Mommy Josh, kita harus menyayangi dan melindunginya sampai selamanya." Ucap Lisa, dia terkekeh kala Josh mengerutkan keningnya sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN - JENLISA [G×G]
FanfictionMengakui dirinya adalah seseorang yang lajang di hadapan publik merupakan hal terbaik yang bisa Jennie lakukan untuk mempertahankan karir nya dalam dunia entertainment, belum lagi persaingan yang ketat juga mengharuskan dirinya mempertahankan namany...