抖阴社区

                                        

Ceklek

Pintu terbuka, terlihat sang asisten masuk ke dalam ruang kerja King, bernama Satria Bintara

"Permisi tuan, saya ingin memberitahukan sedikit informasi tentang tuan muda Daniel" ucap satria, yang mana membuat King menoleh

Satria yang melihat tuanya menoleh ke arahnya itu mulai menjelaskan

"Menurut hasil pencarian mereka, tuan muda Daniel telah diadopsi oleh pria paruh baya, tiga tahun yang lalu tuan" ucap Satria dan kemudian

Hening ...

Keduanya pun terdiam cukup lama, sampai King memecah keheningan

"Nama dan marga nya?" tanya King angkat bicara, karena sang asisten tidak menyebutkan nama dan marga pria paruh baya yang mengadopsi adiknya tersebut

"I-itu ..." ucap Satria bingung harus menjawab apa, dikarenakan identitas pria paruh baya yang mengadopsi tuan muda Daniel, sangat sulit didapat seperti ada yang menghalanginya untuk mencari tahu

King yang melihat satria kebingungan tersebut mengerti dan kemudian menghela nafasnya

"Hah ... Kau boleh keluar" ucap King

Satria yang mendengar perintah tersebut, meminta maaf dalam hati

"Baik tuan, saya izin permisi" balas Satria sambil membungkukkan badannya dan dibalas anggukan oleh King

Setelah satria pergi, King menatap ke arah atas dan menutup matanya sebentar

"Dek, kamu ada di mana? Apa kamu bahagia dengan keluarga angkat mu?" tanya King entah kepada siapa, akan tetapi ia tak akan menyerahkan untuk menemukan sang adik bungsu, karena ia ingin melihat apa adiknya itu bahagia/tidak dengan keluarga angkat

8.05 p.m

Terlihat Daniel baru saja pulang dari mansion, dikarenakan pulang sekolah, ia tidak langsung pulang ke mansion, melainkan ke perusahaannya

Saat akan masuk ke dalam mansion, Daniel tiba-tiba mendengar suara motor, yang membuatnya menoleh ke arah belakang

Brum

Brum

Terlihat motor Arvin baru saja tiba dari mansion, membuat Daniel menatap dingin sang adik

Arvin yang baru saja tiba di mansion melepas helmnya, lalu turun dari motor berjalan ke arah sang abang yang menatapnya dingin

"Dari mana?" tanya Daniel angkat bicara

"E-emm ... I-itu ..." jawab Arvin terbata-bata, yang mana membuat Daniel menghela nafas

Kemudian masuk ke dalam mansion, meninggalkan Arvin yang masih berada di luar

Arvin yang ditinggalkan pergi oleh sang abang merasa overthinking dan masuk ke dalam mansion

Di dalam mansion

Daniel menyuruh pelayan agar menyiapkan makan malam, lalu berjalan ke arah lift, diikuti Arvin di belakang yang baru saja masuk ke dalam mansion

Ting!

Lift terbuka, terlihat Daniel masuk ke dalam lift, diikuti Arvin yang juga masuk ke dalam lift, kemudian Daniel menekan tombol lift

Didalam lift, Arvin lagi curi pandang ke arah sang abang dan ingin berucap tetapi tidak jadi, dikarenakan sang Abang lebih dahulu berucap

"Bersihkan dirimu, lalu turun ke bawah untuk melaksanakan makan malam bersama" perintah Daniel

"Baik Abang" balas Arvin

Ting!

Lift terbuka, Daniel pun keluar dari dalam lift menuju kamarnya, sementara Arvin terdiam beberapa detik, lalu pergi ke kamarnya

Setelah satu jam kemudian, Daniel dan Arvin pun keluar dari kamar, lalu berjalan ke arah lift turun ke bawah

Ting

Sesampainya di bawah, Daniel dan Arvin langsung pergi ke meja makan dan mulai melaksanakan makan malamnya, hanya dentingan sendok dan garpu di atas piring

Setelah selesai makan malam, Daniel menatap sang adik yang ingin beranjak dari duduknya

"Arvin" panggil Daniel, membuat Arvin menoleh ke arahnya yang sudah berdiri dari duduknya

"Hmm?" tanya Arvin 'apa'

"Ikuti Abang, ada yang ingin abang omongin" jawab Daniel, dibalas anggukan sang adik

Lalu Daniel beranjak dari duduknya pergi ke arah lift dengan diikuti sang adik dibelakang menuju ruang kerjanya

Skip

Di ruang kerjanya, daniel duduk di sofa singel, sementara Arvin duduk di sofa panjang, lalu Daniel langsung ke to the points

"Bagaimana pendapat mu tentang Siregar, Kenzo dan Elvan?" tanya Daniel tiba-tiba, membuat Arvin terkejut mendengar pertanyaan itu, ia pikir abangnya mau menanyakan kemana ia pergi sampai malam

"Kenapa abang menanyakan tentang mereka ke aku?" tanya Arvin balik

"Karena kamu teman mereka" jawab Daniel

"Iyaa ... aku teman mereka, tapi abang kenapa tiba-tiba ingin tahu pendapat ku tentang mereka? Bukannya abang, orangnya cuek dan gak perduli pada orang lain, ya" tanya Arvin diakhir kalimat, membuat Daniel terdiam seketika

Melihat ke terdiaman sang abang, membuat Arvin bingung

Sementara Daniel yang terdiam sedang berkecamuk dalam pikirannya

Dikarenakan seminggu yang lalu, setelah pertemuan pertamanya dengan ketiga teman sang adik di rumah sakit miliknya tersebut, entah mengapa merasa ada sebuah dorongan untuknya melindungi dan menyayangi mereka, seperti saudara sendiri

Juga setelah mencari tahu, tentang kehidupan mereka bertiga, yang mana membuat Daniel menggeram marah kepada keluarga mereka

Back to story

10 menit Daniel terdiam diri, sampai tak sadar kalo sang adik sudah ketiduran di sofa

"Arvin, aba-ng" ucap Daniel tak sampai selesai, dikarenakan ia melihat sang adik sudah tertidur, kemudian menghela nafas, lalu beranjak dari duduknya berjalan ke arah sang adik dan menggendong sang adik menuju kamar adiknya

Ceklek

Pintu terbuka, Daniel masuk ke dalam kamar sang adik, lalu merebahkan sang adik ke kasur king size dan mengecup kening sang adik, kemudian keluar dari kamar sang adik menuju kamarnya

🔹🔹TBC 🔹 🔹

Transmigrasi: Dion or DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang