抖阴社区

[LARA 32] WHAT'S WRONG WITH YOU? ?

36 4 0
                                        

Sorry for typo:)

Happy Reading
....

Aku membuka mata kala mendengar suara pintu rumah di ketuk secara ugal-ugalan. Netraku melirik jam dinding yang terpasang di atas pintu kamarku. Ah, ini masih terlalu pagi jika ingin bertamu di rumah orang.

Tok tok tokkk!

Oh ayolah! Walau pun kurang sepuluh menit jam lima pagi, tapi jika ada yang bertamu di jam segini apalagi terdengar tak sabaran bisa membuatku bete juga. Aku duduk, kemudian merapikan rambutku yang seperti singa ini, dan berjalan malas keluar kamar dengan terpaksa.

Aku menyalakan lampu ruang tamu dan mendekat ke arah pintu, namun saat semakin dekat dengan pintu telingaku menjadi kian jelas mendengar suara erangan kesakitan itu.

T-tokk tokk!

Bahkan suara ketukan pintu yang awalnya keras dan tak sabaran itu kini terdengar semakin pelan dan lemah. Aku yang semulanya biasa-biasa saja kini menjadi waspada. Takut-takut seseorang yang di balik pintu itu adalah penjahat.

"La-raa ..."

Namun, setelah mendengar suara berat yang biasanya hobi menjahiliku kini terdengar lirih dan pelan di balik pintu rumahku, aku pun segera menepis pikiran negatif yang awalnya bermunculan tersebut.

Mataku seketika menjadi jernih dan tak mengantuk seperti tadi, kemudian tanpa basa-basi tanganku langsung memutar knop pintu. Dan betapa terkejutnya aku ketika mendapati Mahen terbaring meringkuk sembari meremat kuat dadanya dengan ekspresi yang kesulitan menarik napas.

Aku berlutut dan memapah kepala Mahen di pahaku. Aku memejamkan mata mencoba menenangkan diri agar tidak panik dan mampu berpikir jernih. Lantas, kubuka lagi mataku dan langsung mendapati ransel hitam milik Mahen yang tergeletak tak jauh dari posisi kami berdua. Aku segera memungut ransel itu dan mencari sesuatu di sana yang sekiranya dapat menyelamatkan diri Mahen setidaknya untuk saat ini.

Mataku bergerak liar melihat dan mengobrak-abrik ransel Mahen. Obat atau apalah-- sesuatu yang dapat menolong Mahen sekarang. Oh Tuhan! Bagaimana ini?! Aku panik, aku panik. Mahen bagaimana ini?

Hingga tak sengaja tanganku merogoh kantung ransel Mahen dan menemukan obat-obatan di sana. Jantungku berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya, kemudian aku membuka semua obat itu dan memberikannya pada Mahen dengan penuh hati-hati.

"Ughh!" Mahen melenguh kesakitan untuk kesekian kalinya setelah memakan obat yang kuberikan barusan.

Rasa panik, khawatir dan takut kini tak dapat kututupi lagi. Semua perasaan itu kini telah tercetak jelas di wajah bisuku. Air mataku tak terbendung lagi ketika air mata Mahen ikut meluruh usai melirik sayu diriku.

"Mha-hen!" [Mahen!] panggilku pada pemuda yang kini tengah kesulitan bernapas itu.

Apa aku salah beri obat? Mengapa obat itu tidak bekerja?

Aku memeluk tubuh ringkih Mahen dengan hangat. Aku tak tahu harus melakukan apa lagi, otakku seakan tak mampu bekerja-- alias buntu. Di jam seperti ini takkan ada manusia lain yang keluar dari rumahnya, semuanya pasti belum bangun.

Hingga pada akhirnya aku tak merasakan pergerakan apa pun lagi dari Mahen. Tubuh yang tengah kupeluk kini seketika membeku. Aku memberanikan diri untuk menatap wajah Mahen yang kini tampak pucat pasi.

"Mahen! Kamu kenapa? Jangan bikin aku takut!" suaraku tercekat di dalam batin.

Mahen menutup rapat kelopak matanya seakan kalah melawan kegelapan yang telah merenggut penglihatannya. Pemuda tampan itu pingsan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

? Terakhir diperbarui: Mar 13 ?

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang