Gadis itu mendongak, dia melihat wajah Matheo yang menatapnya dingin. "Jangan menganggapku remeh, Viona. Aku bisa melakukan apapun jika aku ingin." Bisiknya tajam.
Seharusnya ketika Matheo menolak dijodohkan dengannya, Viona mundur. Namun, dia mala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Umur Viona baru 21 tahun. Masih kuliah semester akhir. Gadis itu juga bukan tipe introvert, dia sangat populer dan beberapa kali menjalin hubungan. Namun, entah apa yang difikirkan oleh keluarganya, mereka menjodohkan Viona dengan seorang pria yang jauh lebih tua dari dirinya.
Gadis itu sudah memberontak, merasa tidak adil karena sebenarnya sebelum dia yang dipilih, kakak perempuannya yang seharusnya dijodohkan dengan pria itu. Namun kakaknya jauh lebih keras kepala dari dirinya, begitu perjodohan mereka diumumkan, kakaknya langsung kabur ke luar negeri.
Sedangkan Viona hanya bisa memberontak dengan marah-marah yang tentu saja dianggap angin lalu oleh keluarganya. Dia belum punya uang sendiri, jadi Viona tidak bisa langsung kabur seperti kakaknya.
Ah, Viona jadi sering mengumpati kakaknya karena gara-gara wanita itu dia jadi yang kena.
Viona selalu benci budaya keluarga mereka yang tidak pernah putus sejak nenek moyang mereka. Perjodohan. Tidak ada yang benar-benar menikah secara alami di keluarga mereka. Semuanya dijodohkan.
Hal ini dikarenakan keluarganya yang memiliki bisnis yang menjamur, jika mereka menikah dengan orang-orang seperti mereka, maka bisnis itu akan jauh lebih berkembang. Dibandingkan harus mengambil resiko menikah dengan seseorang yang memiliki latar belakang yang jauh berbeda dari mereka.
Ada pernikahan yang benar-benar berhasil, namun sebagian hanya menikah untuk sekedar status saja. Jujur, setelah dewasa, Viona membenci tradisi keluarganya ini dan berharap mengubahnya dikemudian hari. Namun, sebelum dia bisa melakukan apa-apa, dia sudah dijebak dalam sebuah perjodohan yang tidak bisa dia tolak.
"Bagus, Viona. Buat Pak tua itu trauma!" Viona menatap wajahnya di depan cermin. Gadis itu tertawa melihat riasan grunge makeup miliknya. Seluruh riasannya bewarna hitam. Ditambah dengan pakaian yang dia buat memiliki kesan 'segila' mungkin.
Viona telah memiliki rencana untuk melakukan pemberontakan dengan cara lain. Yaitu membuat pria tua yang dijodohkan dengannya trauma mendalam dengan pertemuan pertama mereka dan membatalkan perjodohan.
Pria tua. Benar. Sebutan itu sepertinya cocok untuk pria itu. Dia sudah tua! Bisa-bisanya keluarganya menjodohkan dia dengan pria yang umurnya 11 tahun lebih tua dari dirinya!
Kini Viona sudah berada di restoran tempat mereka berjanji untuk bertemu. Gadis itu sudah dua puluh menit ada disana. Menahan kesal karena pria tua itu belum kunjung datang.
"Permisi, kamu Viona Alandari?" suara berat itu muncul.
Ah. Pria tua. Viona mendongak, menatap pria tinggi, bahunya lebar dengan bayangan otot yang terlihat menempel dipakainya, matanya bewarna biru terang, rahangnya tegas dengan bulu tipis seperti habis di cukur.
Untuk sesaat Viona membeku dengan mulut terbuka. Pria didepannya hanya mengangkat alis dengan wajah kaku, lalu duduk dihadapan Viona yang terlihat syok.
"Nama saya Matheo Howard. Salam kenal. Saya kesini, tidak mau bicara terlalu panjang." ucapnya dengan suara dingin. "Jujur saja, saya tidak menyangka kamu akan sekecil ini."
Viona sadar dari lamunannya. Gadis itu mengerjap. "H-hah?! Kecil? Umurku sudah legal, ya!" protesnya.
Matheo menarik nafas panjang. "Tetap saja jarak usia kita terlalu jauh. Tipe saya bukan perempuan seperti kamu. Kamu terlalu muda, terlalu kecil dari segala hal. Saya tidak tertarik, jadi batalkan saja perjodohan kita." pria itu kembali berdiri, seolah ingin pergi.
Apa? Bagaimana? Bukankah kalimat terlalu kecil itu sangat ambigu? Apanya yang kecil???
"Pak tua! Jangan pergi dulu!" Viona menarik lengan pria itu, mendongak menatap Matheo yang kini menatapnya datar. "Kalau ciuman kayaknya bakal sakit leher ini." gumamnya pelan.
"Siapa yang kamu panggil pak tua gadis kecil?" wajah pria itu berkerut kesal. Dia menatap lengannya yang dipeluk oleh Viona. Tubuhnya yang jauh lebih kecil darinya membuat Matheo merasa dia bisa menghancurkan gadis itu dalam sekejap.
Viona tersenyum manis. "Serius aku bukan tipenya om?" tanyanya genit. "Kalau om sih, tipe aku banget. Jadi, aku tidak mau membatalkan perjodohan ini." ucapnya sambil menyeringai.
Viona yang awalnya ingin membatalkan perjodohan itu jadi tidak rela kalau pria dingin, tampan dan hot ini pergi begitu saja. Setidaknya dia harus mencoba berpacaran dengan pria ini beberapa bukan. Karena, Viona penasaran.
Dia selalu dapat apa yang dia mau. Jadi, ketika pria tua ini menolaknya mentah-mentah, maka dia yang akan mengejarnya balik sampai pria itu tergila-gila padanya.
Matheo menjentik dahi gadis itu, membuat Viona meringis. "Berhenti memanggilku dengan seenaknya. Jangan macam-macam, aku tidak suka gadis seperti kamu. Apalagi lihatlah dandanan kamu, seperti sekte sesat." ucapnya kesal.
Viona baru sadar dengan dandanan nyelenehnya. Gadis itu segera menarik lengan Matheo lagi. "Aku biasanya tidak seperti ini. Aku cantik dan panas." ucapnya berkedip genit. "Pokoknya aku tidak mau perjodohan ini batal!" teriaknya sedikit keras.
Matheo mengurut keningnya pening. Untung saja restoran sore itu agak sepi. Berurusan dengan bocah seperti ini sangat mengganggunya. Matheo menatap gadis itu tajam. "Kamu hanya anak kecil. Duniamu dan diriku berbeda."
"Aku tidak peduli!" Viona memeluk perut pria itu kini, bergelantungan disana.
Ah, Matheo membenci ini. Namun, dia tidak bisa melakukan apapun pada gadis ini karena bagaimana pun Viona adalah anak dari kolega bisnisnya.
"Kamu akan menyesalinya gadis kecil." bisik pria itu serak.
***
Note :
Cerita ini dibuat karena aku lagi stress dan stuck nulis. Yaa kalau pembaca lamaku pasti tau aku suka post cerita baru pas lagi stress😭
Nggak tau ini bakal lanjut apa nggak. Cerita ini santai, nggak banyak konflik, kayak the devil charming.
Karakter Viona ini gue buat lebih berani karena karakter cewek cerita yang lagi gue tulis saat ini tipikal menye2 jadi, mau bikin karakter yang agak nyeleneh disini. Semoga suka ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.