Jaemin semakin mengeratkan pegangannya pada kemeja mark, mark yang notis kalau pacarany kurang nyaman akhirnya merengkuh pinggang ramping agar semakin dekat dengannya, sekalian modus katanya.
Bagaimana mark gak modus kalau modelan pacarnya kaya jaemin sekarang, celana hitan dengan kaos putih tulang ketat yang membentuk lekuk tubuh rampingnya dengan empat kancing atas dan tertulis logo gucci dibagian depannya, oh jangan lupakan dasi yang hanya disampirnya pada leher jenjangnya, itu menambah nilai plus untuk sang kekasih.
Bahkan saat masih dirumah si cantik, mark hampir tak jadi menghadiri acara bangchan. Dirinya tak mau membagi kesempurnaan ini untuk yang lainnya.
Dengan sedikit bujukan dari jaemin akhirnya mark setuju untuk hadir walau telat sih.
Tapi setelah sampai sini, jaemin merasa menyesal.
Dari kejauhan dapat jaemin lihat renjun tengah melambai kearahnya, tanpa babibu ia menyeret mark ketempat duduk teman-teman lainnya.
"Telat banget njing?"
Mark tidak ada niat membalas ucapan chenle, ia mendudukkan bokongnya disamping haechan lalu disusul jaemin disamping kanannya.
Chenle berdecih saat tak mendapat tanggapan dari dua sejoli didepannya.
Jaemin menatap sekelilingnya, party milik bangchan tidak terlalu ramai tapi tetep ramai, paham maksut jaemin kan?
Mungkin bangchan hanya mengundang teman-teman dekatnya jadi bisa dibilang banyak tapi tidak sebanyak itu juga. Bangchan kan famous dikalangan sekolah dan club basketnya.
Mata bulat jaemin tanpa sengaja ber-sitobrok dengan si pemilik acara, beberapa detik mereka berdua tak berniat mengalihkan tatapannya. Sampai jaemin semakin menyipitkan matanya saat melihat bibir pemilik acara ini tersenyum miring padanya. Apakah dirinya tidak salah lihat? Ouh, sepertinya membujuk mark agar datang kesini adalah keputusan yang salah.
Waktu semakin larut dan banyak dari temannya mulai mencari kamar untuk memadu kasih dengan wanita vip yang dibeli oleh bangchan.
Jaemin menatap sang kekasih yang sudah tak sadarkan diri sampingnya, tak jauh berbeda dari dirinya. Kepala jaemin seperti berputar-putar, perutnya ingin memuntahkan isinya, sedangkan tangannya berusaha membangunkan mark disampinnya.
Sial! Rasa mual itu semakin naik, ia harus cepat mencari kamar mandi sini.
Jaemin berjalan dengan sedikit sempoyongan, "aish, kenapa kamar mandinya jauh sekali!"
Rasa mual itu hilang, berganti denganbrasa pening yang teramat sangat. Ia dudukkan bokongnya pada lantai, punggungnya bersandar dengan tangan memijat pangkal hidungnya.
Ia menarik napas dan menghembuskannya kembali berusaha mengembalikan kesadaranya.
Ditatapnya lorong panjang menuju kamar mandi bawah. Tapi matanya malah melihat mark berdiri diujung lorong didepannya.
Jaemin berjalan mendekati sang kekasih, tanpa berbicara ia sandarkan kepalnya pada dada bidang si tampan, tangannya menelusuk untuk memeluk perut keras itu.
"mau pulang, pusingg" rengekan dari si cantik membuat lelaki didepannya terkekeh pelan.
"mark, parfummu baru? Aku lebih suka yang biasanya tapi tak apa parfummu yang ini terasa lebih sexy untukmu" hidung kecil itu semakin ia gesekkan pada dada bidang di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ENA-ENA ? NANA HAREM
RandomMenulis book ini saat gabut Oneshot!!! Jaemin! Sub All x jaemin nana harem bxb
BANGJAEM
Mulai dari awal