Jangan lupa vote dan komen
Happy reading.___
Saat Celio dan Davi pulang, terlintas di kepala Jay untuk mengundang Violet ke rumah. Dan berakhirlah Violet mendekap di rumah mereka hingga saat ini.
"Habis makan lo pulang." Matteo menatap Violet tajam.
Violet hanya mengangguk-angguk saja tanpa berniat membalas ucapan Matteo.
Seperti perkataan Matteo, setelah mereka selesai makan, Violet izin pulang kepada Casie, Adhitama belum pulang sehingga hanya Casie yang Violet temui.
Matteo hanya duduk di sofa ruang tamu sambil mengelus Mogy, Matteo juga tidak berhenti menatap Violet dengan tatapan permusuhan.
"Bunda, Vio izin pulang ya udah malem." Violet menyalami Casie.
"Jay, kamu anter Vio ya!"
Jay mengangguk mendengar ucapan Casie.
"Oh iya Vio, ini bunganya buat kamu aja, anggep aja hadiah dari Teo." Casie menyerahkan buket bunga yang sebelumnya diberikan oleh Matteo untuknya.
Matteo membulatkan matanya. "Apaan sih ma! Itu kan buat mama, Teo udah bela-belain beli buat mama masa dikasih ke orang lain."
Violet juga terkejut dengan tindakan Casie. "Bener apa yang di ucapin Matteo bunda."
Casie tersenyum kepada Violet, dia mengabaikan Matteo yang sudah menggerutu. "Gapapa sayang, Teo kan bisa beli lagi nanti."
Violet tersenyum kikuk. "Makasih bunda." Violet menerima buket bunga dari Casie.
Matteo bangkit dari duduknya, tidak lupa Mogy yang berada di gendongannya. "Mama gak ngehargai pemberian Teo banget."
Matteo meninggalkan ruang tamu dan menuju ke kamarnya.
Setelah itu Jay mengantarkan Violet, namun Violet memilih untuk pergi ke rumah Jingga karena orang tuanya tidak di rumah.
"Makasih ya Jay, hati-hati pulangnya." Violet keluar dari mobil Jay.
Jay memang sengaja membawa mobil karena hari sudah malam dan cuacanya dingin.
Setelah Jay pergi, Violet masuk ke dalam rumah Jingga, Violet segera menuju ke kamar Jingga.
"Jingga gue datang!" Violet nyelonong masuk ke kamar Jingga.
Jingga yang sedang bermain handphone biasa saja melihat Violet datang tanpa kabar.
Jingga mengerutkan keningnya. "Lo dapat bunga dari siapa? Lo punya pacar?" Jingga menatap buket bunga yang dipegang oleh Violet.
Violet menatap bunga yang dia taruh di kasur. "Ini dari mama nya Mamat."
Jingga baru teringat, pantas saja dia tidak asing dengan buket bunganya. "Gue juga dapet." Jingga menunjuk bunga yang berada di atas meja.
Violet mengikuti arah pandang Jingga. "Lo dapat dari siapa? Mamat?"
Jingga mengangguk. "Iya, gue habis jalan sama dia."
Violet tentu saja terkejut. "Lo beneran jalan sama Mamat? Tumben banget, lo suka sama dia?"
"Nanti juga lo tau Vi."
Jam berlalu dengan cepat, kini matahari mulai bersinar diikuti dengan suara kicauan burung.

KAMU SEDANG MEMBACA
MATTEO [ON GOING]
Teen Fiction??SLOW UPDATE "Kenapa dimata lo seakan-akan gue gak bisa apa-apa!" "Gue juga pengen bisa jadi lebih baik dari lo! Tapi gue selalu dipandang sebelah mata." "Lo pikir dengan semua yang lo lakuin bisa bikin gue lebih baik? Lo salah! Gue justru dibandi...