抖阴社区

5. Jalan-jalan dengan paman Daniel

13 2 0
                                        

⚠️ Warning ⚠️

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang keras menyalin, menjiplak, atau melakukan segala bentuk plagiat.

《 UU No. 28 Tahun 2014 》

---
Note dari Author:

Jangan lupa vote & ramein komen di setiap paragraf ya biar author semangat update nya ^^

Maaf kalau ada typo atau kesalahan dalam penggunaan kalimat.

"Navarez" created by: @Z.Rinelith

---

Happy reading readers ☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading readers ☆

---

"Karena ku sanggup, walau ku tak mau, berdiri sendiri tanpa mu"~Alexxa

---
Seorang wanita cantik tengah berbaring di ranjang empuk dengan nyaman. Matanya terpejam, namun pikirannya berkelana. Antara hati dan otaknya, dua dunia itu saling terhubung. Ia pun membatin.

"Devan adalah anak yang aku lahirkan dengan penuh perjuangan, tanpa sosok ayah di sampingku. Aku tak akan biarkan dia direbut begitu saja. Apa semua orang kaya pikir uang bisa membeli segalanya? Bajingan mereka," batin Alexxa dengan amarah yang semakin membakar hatinya.

Ia sedang dihimpit beban yang sangat berat. Di satu sisi, proyek bernilai tinggi itu begitu menggiurkan, namun di sisi lain, ia takut pertemuannya dengan Vano akan menghancurkan harapan-harapan indah yang telah ia bangun. Ia juga khawatir jika Vano mengetahui bahwa ia membawa kabur darah dagingnya, Devan, dan mungkin anak itu akan diambil paksa darinya. Itu adalah mimpi buruk yang tak ingin ia hadapi.

Alexxa menghela napas kasar dan mengacak rambutnya. Saat itu, deringan ponsel memecah keheningan. Ia meraih ponsel, dan tampak nama Daniel muncul di layar. Sosok yang selalu mengejarnya sejak dulu, dan hingga kini masih menunjukkan perhatian meski tahu ia telah memiliki keluarga.
"Hallo, Lex, kamu ada waktu malam ini?" Suara berat Daniel terdengar begitu familiar di telinga Alexxa saat ia mengangkat panggilan.

Alexxa terdiam sejenak sebelum menjawab. "Kebetulan sore ini aku nggak sibuk, cuma santai di rumah sama Devan. Ada apa, Daniel?"

"Begini... Aku ingin ajak kamu dan Devan ke museum di pusat kota. Devan pernah bilang ingin ke sana, jadi aku pikir ini kesempatan yang bagus. Kalau kamu ada waktu, apa kalian mau ikut?" ujar Daniel, suaranya penuh harap.

Pada saat yang sama, mode loudspeaker ponsel Alexxa aktif, dan tepat saat itu, Devan masuk ke kamarnya dengan mobil mainan di tangan. "Hah? Ke museum di pusat kota?? Akuu ingin pergi ke sana, Mah!" teriak Devan penuh antusias.

NAVAREZ -?°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang