抖阴社区

11. Bulan madu?

159 86 82
                                        

bagian sebelas : Bulan madu?

Hari ini Gemi mendapatkan libur setelah bekerja berhari-hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Gemi mendapatkan libur setelah bekerja berhari-hari. Dan ia bersama Adam pergi menuju rumah Sarah yang tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Tidak lupa Gemi membawa hasil masakannya yang sudah mulai berkembang, ia ingin Sarah mencoba hasil masakannya juga—karna selama ini hanya Adam yang mencicipi hasil masakannya.

"Loh mami kok disini?" Kaget Gemi—bagaimana tidak? saat akan memasuki rumah ibu mertuanya itu, Gemi malah mendapati maminya sedang berbincang dengan Sarah, dan jangan lupakan keberadaan Dimas.

"Yaampun anak mami" Heboh Belanie, wanita itu langsung memeluk anaknya dan menciumi seluruh wajahnya. Membuat Gemi sesak nafas rasanya—sedangkan yang lain hanya menonton dan tersenyum melihat interaksi ibu dan anak itu.

"Kamu ini, dasar anak durhaka! kenapa tidak mampir terlebih dahulu ke rumah? mami sampai ingin membakar semua bajumu" Kesalnya.

"Maaf mi, ini bukan salah Gemi, tapi salah Adam. Adam belum dikasi jadwal cuti" Bukan Gemi yang menjawab melainkan Adam—pria itu tidak tega melihat raut ketakutan istrinya.

"Bukan Gemi yang sibuk sama pekerjannya?" Ucap maminya dan melirik Gemi dengan sinis.

"Udah mi, kan udah ketemu sama adek" Lerai Dimas. Dimas memang tidak rela jika Gemi sekarang sudah jauh darinya, namun mau bagaimana lagi? mereka sendiri yang meminta Gemi untuk menikah.

"Omong-omong, kenapa papi sama mami ada disini? kenapa nggak langsung ke rumah Adam aja?" Adam bertanya setelah menyalimi mereka semua, ia pun duduk di samping Sarah. Dan Gemi duduk di samping maminya.

"Kita ingin membicarakan tentang bulan madu kalian, toh ini sudah hampir sebulan kalian menikah" Adam terkejut, namun ia kembali menampilkan ekspresi biasa— berbeda dengan Gemi, ia melotot saking terkejutnya.

Gemi menggeleng pelan "Mi? mami apaan sih? kenapa selalu aja buat keputusan tanpa diskusi sama aku dulu" Gemi kesal bukan main dengan sifat maminya.

Maminya melotot dan memukul lengan Gemi yang berada di sampingnya. "Kenapa jadi nyalahin mami? papi juga setuju kok, bunda Sarah juga" Gemi mengeluarkan wajah yang sangat tidak enak dipandang. Adam hanya menghela nafas melihat pertengkaran antara ibu dan anak itu.

"Tapi benar mi ... seharusnya di diskusikan lebih dulu sama kita, bisa saja Adam dan Gemi masih memiliki urusan penting. Jadi mungkin kita bisa menjadwalkan lebih awal" Adam berbicara dengan pelan, membuat Belanie tersenyum.

"Iya Adam. Maafin Gemi yah kalau semisal selalu buat kamu sendirian di rumah" Gemi melotot, kenapa jadi dirinya disangkut pautkan? kan yang salah disini bukan dirinya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

? Terakhir diperbarui: Jun 22 ?

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yes, Doctor.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang