VOTE, COMMENT, AND FOLLOW?
#Dewasa
#family
Kelanjutan kisah rumah tangga Rey dan Risa. Begitu juga dengan kisah para anak-anak mereka berdua. Yang tentunya beda-beda sifatnya.
Apakah kisah pernikahan mereka mulus atau terhenti di jurang perceraian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agaknya Nala benar-benar muak dengan orang yang ada di hadapannya saat ini. Bisa kalian tebak?
Siapa lagi kalau bukan Bentley. Yup, Bentley si cowok yang mengejar nya terus menerus. Oh, Tuhan. Disitu ada Nala pasti ada Bentley. Apakah cowok itu memata-matainya selama ini?
"Aku heran deh, dimana-mana pasti ada kamu terus. Bisa nggak sih jangan gangguin aku terus."
"Etss, nggak bisa dong cantik. Lo kan pacar gue, jadi kalau ada lo pasti ada gue."
"Enak aja! Lagian sejak kapan kita pacaran? Jangan ngaku-ngaku deh." Balas Nala sambil memutar bola matanya malas. Saat ini Nala sedang berada di salah satu cafetaria di dekat sekolah nya. Dia yang sedang asik mengerjakan tugas-tugas terganggu dengan terganggu dengan sosok mahluk astral itu.
Bentley tersenyum kecil. "Jangan gitu dong cantik, nanti kalau gue di comot sama cewek lain nanti nangis,"
"Mau di gondol sekalipun aku nggak peduli." Nala kembali fokus dengan laptopnya. Tugasnya hampir selesai, jadi ada baiknya dia harus menyelesaikan agar cepat pergi dari cowok itu.
"Sayang banget lho gue di anggurin kayak gini," ujar Bentley dengan suara di buat-buat sedih.
"Berisik."
Bentley menopan tanganya di meja. Ia memandang Nala dengan tatapan memuja. Ya, dia akui Nala memang cewek tercantik yang pernah dia lihat. Hanya memandang wajahnya saja dia langsung suka, apa bisa di katakan jatuh cinta? Entah lah, dia pun masih bingung dengan hatinya. Dan lihat, muka serius Nala yang sedang menatap laptop membuat dia tersenyum kecil. Ayolah, bibir kecil itu mengerucut seperti anak bebek. Sangat lucu. Tuhan benar-benar menciptakan seorang PRINCESS NALANA REYYAN tanpa cacat sedikit pun.
"Bisa nggak sih jangan mandangin aku terus?" Nala bertanya tanpa menatap Bentley. Dia risih di lihatin seperti itu.
"Rugi banget kalau gue nggak mandangin lo, Nala. Masa objek secantik lo, gue sia-sian? Rugi dong."
"Udahlah, terserah kamu aja."
Lama berkutat dengan laptop akhirnya Nala menyelesaikan tugas dari guru Sains. Harusnya Nala bisa lebih cepat mengerjakan tugas-tugas itu. Tapi karena Bentley yang terus menganggu dirinya membuat waktunya terbuang sia-sia. Cowok itu terus saja merecoki dirinya dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh dan nggak penting. Apa mulut laki-laki itu tidak capek terus berbicara? Daripada memikirkan itu lebih baik Nala membereskan semua barang-barang miliknya dan memasukkan nya ke dalam tas.
"Lo pulang sama gue." Pernyataan macam apa itu? Kok makin mengatur saja.
"Nggak mau. Aku masih ada urusan."
"Gapapa biar gue anter sekalian."
"Oh my gosh, Bentley emang kamu nggak ada kerjaan apa selain gangguin aku terus? Aku mulai risih tau dengan kelakuan kamu seperti ini. Pertama, kita nggak saling kenal--"