抖阴社区

                                        

"Lucu banget anjir, kak Ruka, lompat lompat buat ngejambak rambut si gondrong" Ahyeon gak berhenti ketawa sambil megangin perutnya. Jadi mereka itu lagi liatin video rekaman CCTV Pas mereka lagi mau ngelumpuhin dua bodyguard si aki aki.

Asa lewat, ngeliatin adik kembarnya yang ketawa kencang banget.

"Eh! Ketawanya jangan berlebihan. Pamali" Tegur Asa. Ahyeon sama Rami menoleh ke Asa yang berdiri gak jauh dari mereka. Ahyeon nyeka air mata di sudut matanya, karena ketawa sampai berlinang air mata.

"Abisnya ini lucu banget kak" Ucap Ahyeon yang masih cekikikan.

"Udahan ketawanya. Ayo kita makan" Rami sama Ahyeon beranjak dari sana ngikutin Asa dari belakang, sambil cekikikan berdua.







Ahyeon lagi ngeliatin Jiwoo yang lagi manggang daging dihalaman rumah mereka, jadi ceritanya malam ini mereka mau barbequean sama anak h2h mumpung libur sekolah besok.

"Kak Jiwoo cakep bat ya, lagi manggang daging aja keliatan keren dari belakang. Apa gue peluk aja ya dari belakang " Ahyeon mulai menghayal yang iya iya. Rami naikin satu alisnya sambil natap sinis Ahyeon, yang menurutnya udah kayak jablay.

"Jangan nyari perkara lagi ya Yeon. Jadi manusia normal apa susahnya" Rami mendengus. Ahyeon mutar matanya malas, lagian dia cuma bercanda kok tapi kalo Jiwoo mau serius juga gapapa.

"Gak asik lo, Raminul! " Ahyeon nepuk pundak Rami agak kuat sampai bunyi "bug" Kalo gak ringan tangan bukan Ahyeon namanya. Ahyeon berdiri dari sana, mau nyamperin Jiwoo sambil caper dikit.

"Ugh... " Ahyeon noleh ke belakang, liat Rami yang lagi megang dadanya sambil meringis.

"Lo kenapa? Gue mukul bahu lo ya, malah megang dada" Sinis Ahyeon, sambil berbalik lagi mau pergi dari sana, tapi Rami nahan tanganya, kaki Ahyeon tertahan gak jadi melangkah sambil ngeliat kembarannya itu.

"Sa-kit, Yeon... " Rami berusaha ngeluarin suaranya yang tertahan, sebelah tanganya masih megang dadanya yang terasa nyeri. Ahyeon duduk lagi di sebelah Rami, liat muka Rami yang pucat, bibirnya yang berwarna merah muda sekarang pucat kebiruan.

"Rami, lo lagi gak becanda, kan" Raut wajah Ahyeon berubah khawatir, suaranya bergetar, sambil ngeliatin wajah pucat Rami.

"Sa-kit, eughh..." Erang Rami, yang sekarang ngerasa susah buat bernafas, tidak kuat menahan nyeri di dadanya.

"Kak Ruka! " Teriak Ahyeon manggil kakak tertuanya itu. Dengar suara teriakan Ahyeon yang lumayan kencang semua orang mulai berdatangan ngehampiri mereka. Ahyeon udah nangis sambil ngelus punggung tangan Rami dengan ibu jarinya.

"Ada apa? Rami kenapa" Ruka langsung sadar liat kondisi Rami. Ngedudukin dirinya disebelah Rami.

"Rami! " Panggil Ruka,sambil ngusap punggung adiknya itu , Rami terlihat gak ngerespon sama sekali panggilan kakaknya Ruka. Suara samar samar Rami dengar, orang orang memanggil namanya, matanya melirik Ahyeon yang sudah menangis.

Mata Ahyeon bertemu dengan tatapan Rami. Tangisan Ahyeon semakin menjadi.

Pandangan Rami menggelap suara suara mulai gak terdengar lagi, Rami menutup matanya.

"Rami" Ahyeon menangis tersedu, meluk tubuh Rami yang terasa dingin.

"Cepat bawa kerumah sakit" Ucap Pharita, suaranya bergetar. Ahyeon terpaksa melepas pelukannya dari tubuh Rami.

"Kak, Rora ikut" Rora nahan tangan Asa yang udah mau pergi. Rami sendiri udah dibawa kemobil.

"Kamu dirumah aja sama adek ya"bujuk Asa mengelus bahu Rora, dia tau adiknya itu pasti khawatir banget sama kondisi Rami sekarang. Canny sendiri lagi didiemin sama Carmen, sibungsu itu liat saat Rami kesakitan dan pingsan tadi, dia langsung nangis histeris.

Bertaut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang